Seperti biasa, kami pergi tanpa rencana. Kali ini pergi ke curug Cilember, yang berada di Bogor, Jawa Barat. Memanfaatkan liburan hari Kamis, 23 Mei 2024. Anak-anak mendapatkan literasi wisata alam. Walau lelah, tapi hati senang.
Setelah di postingan yang lalu membahas tentang literasi kewargaan dan membangun budaya literasi. Postingan kali ini, menceritakan pengalaman datang ke curug. Lanjut ya bacanya.
Hadiah untuk Putri Kecil
Hari Selasa, anak bontot baru saja ulang tahun. Terlihat sedih karena tidak bisa ikut jalan-jalan. Seperti kedua kakaknya, yang sudah mulai bisa jalan-jalan sendiri. Tepatnya bareng teman-teman dari sekolahnya.
Jadi putri kecil ceritanya mupeng bisa pergi jalan-jalan. Bukan hanya dapat cerita dari kakaknya. Yang pertama pergi ke transtudio di Cibubur. Kakak kedua, jalan ke dufan pekan sebelumnya. Sementara dirinya di rumah saja. Di hari ulang tahunnya.
Kami memang tidak pernah merayakan ulang tahun. Karena perayaan tersebut tidak ada dalam ajaran Islam. Kalaupun ada yang berulang tahun. Paling hanya diucapkan selamat dan didoakan saja. Untuk menyenangkan anak-anak.
Keinginan dan Kebutuhan
Kalau ada rezeki, beli kue atau bakso untuk dimakan bersama. Atau diajak jalan keliling. Bisa juga dibelikan hadiah apa yang diinginkan. Dengan catatan, lihat keinginan dan kebutuhan anak. Mana yang lebih didahulukan.
Tujuannya tentu saja supaya anak terbiasa memilah dan memilih. Sehingga kelak dewasa, mereka tidak gagap dalam mengelola uangnya. Hitung-hitung sekalian mengajarkan tentang literasi keuangan.
Kebetulan hari Kamis libur, suami pun mengajak kami jalan. Tidak direncanakan sebelumnya. Hanya, di Rabu malam beliau menyampaikan rencananya. Ingin ke Curug Cilember, sebagai hadiah buat putri kecil.
Pada awalnya saya dan anak-anak malas. Bahkan, ogah-ogahan disuruh bersiap pergi. Demi melihat suami yang semangat mau mengajak jalan. Jadilah, setelah sholat Subuh. Saya berusaha menyemangati diri dan anak-anak.
Sudah diberitahu suami, agar jam enam sudah berangkat. Untuk menghindari gage dan buka tutup jalur puncak. Sayangnya, kami tidak tepat jam enam berangkat dari rumah. Belum lagi mampir kedua tempat lebih dulu.
Pertama ke SPBU untuk isi bensin. Kedua ke warung Madura untuk beli air minum. Alhamdulillah, tidak kena macet. Karena diarahkan oleh si gmaps lewat jalur alternatif. Untungnya lagi jalur yang diberikan masih aman. Tidak lewat antah berantah.
Jujur, sepengingatan saya. Baru pertama kali ini pergi ke sebuah curug. Selama ini belum pernah sama sekali. Saya sendiri heran. Entah kenapa kok tidak pernah pergi berwisata ke alam. Seperti gunung dan curug.
Kalau bukan suami yang ajak. Pasti tidak akan pernah ke gunung atau curug. Alhamdulillah, tahun 2023 lalu. Pertama kalinya ke gunung. Tepatnya ke gunung Galunggung.
Literasi Wisata Alam ke Curug Cilember
Saya menginginkan anak-anak supaya mengenal alam. Dengan memberikan literasi wisata alam. Salah satunya berkunjung ke air terjun Cilember. Atau suatu hari nanti pergi kemping. Ternyata, anak-anak pun senang diajak berwisata ke alam.
Curug , sebutan dari air terjun dalam bahasa Sunda. Adalah sebuah fenomena alam. Di mana terdapat aliran air yang mengalir dari pegunungan. Kemudian turun dari ketinggian menuju sungai sehingga memberikan keindahan. Bagi siapapun yang melihatnya.
Mengajak anak untuk berwisata ke air terjun. Berarti dapat mengajarkan tentang manfaat dari air terjun. Juga manfaat berwisata langsung ke alam. Sehingga anak terliterasi akan wisata dan pemanfaatan dan mengelola alam.
Curug Cilember Dikelola Perhutani
Curug Cilember ternyata dikelola oleh Perhutani. Seperti tertera di palang pintu masuk parkir. Pengunjung yang tidak menginap dikenakan biaya parkir Rp10.000,- per mobil. Senentara untuk yang menginap Rp20.000,- per hari.
Selesai parkir, pengunjung harus jalan kurang lebih 100 meter. Menuju pintu masuk curug. Akan ada papan nama Curug Cilember. Dengan hiasan kupu-kupu di kanan dan kirinya. Menyambut setiap pengunjung yang datang.
Di sebelahnya ada loket tempat membeli tiket masuk. Seharga Rp25.000,- per orang. Tiket kemudian dipindai oleh petugas. Untuk membuka pintu (palang) supaya bisa masuk. Setelah melewati palang tersebut, petualangan dimulai.
Ada Apa di Curug Cilember
Saat melewati jembatan kayu, langsung disambut. Dengan hawa lembab khas pegunungan. Kami pun terus berjalan, sampai bertemu dengan plang penunjuk arah. Menunjukkan ada apa saja di Curug Cilember, yaitu:
Kios Wisata
Kalau mengambil arah ke kiri, maka akan melewati kios wisata. Menjual aneka kerajinan dan oleh-oleh. Berikutnya ada kios menjual aneka makanan dan minuman. Sayang kami tidak mampir ke kios wisata.
Jadi tidak tahu detail apa yang dijual dan berapa harganya. Hanya melewatinya saja saat ingin menuju pintu keluar. Karena mengambil jalur berbeda ketika pertama masuk. Yakni jalur yang kanan menuju langsung ke area kamping.
Kamping
Area kamping yang disediakan tidak terlalu luas. Hanya cukup sekitar Empat tenda berukuran besar. Kebetulan kami tiba berbarengan dengan para siswa. Mengenakan pakaian pramuka, yang ingin kamping.
Saat pulang kami sudah melihat satu tenda telah berdiri. Oleh rombongan para pria. Letaknya lebih ke atas dari tenda-tenda yang didirikan oleh para siswa pramuka. Jadi total hanya ada lima tenda yang ada di Curug Cilember.
Taman Kupu-kupu
Taman kupu-kupu letaknya bersebelahan dengan kios wisata. Menuju ke arah area kamping. Jadi jalur kanan atau kiri yang diambil. Akan bertemu di jalan setapak menuju area kamping. Kami pun tidak sempat masuk taman kupu-kupu ini.
Sebab ingin menuju satu tempat wisata lainnya. Jadi ke Curug Cilember ini, benar-benar hanya ingin ke air terjun. Berendam dan merasakan derasnya guyuran air, yang jatuh dari ketinggian. Tapi setelah sampai rumah, menyesal. Kemarin tidak menyempatkan diri masuk dan melihat taman kupu-kupu.
Pondok Kayu
Ada tiga pondok kayu disediakan untuk tempat istirahat. Atau titik tunggu dan kumpul. Bagi para pengunjung yang tidak ingin melanjutkan pendakian. Sama seperti kami yang sempat istirahat sebentar di pondok kayu kedua.
Setiap pondok kayu dapat menampung kurang lebih delapan orang dewasa. Dengan badan yang sedang, tidak terlalu gemuk. Bila turun hujan, pondok kayu tidak dapat melindungi. Orang-orang yang ada di dalamnya dengan baik.
Mushollah
Di samping pondok kayu kedua, terdapat mushollah kecil. Kami pun tidak sempat menggunakan mushollah tersebut. Karena tidak berjumpa dengan waktu sholat zuhur. Bahkan kami sholat zuhur di masjid milik Kementerian Agama.
Air Terjun
Akhirnya sampai juga kami di air terjun Cilember. Ada dua air terjun di titik ini, lengkap dengan tempat berendamnya. Jangan salah ya, di Cilember ada tujuh air terjun. Membuat Curug Cilember juga dikenal dengan nama Curug Tujuh. Sayangnya kami tidak sempat naik dan mendaki lebih ke atas.
Awalnya sih ingin ke atas lagi sampai ke air terjun pertama. Tapi, mendengar cerita dari pendaki yang sudah turun. Mengurungkan niat kami di awal. Menurut info yang mereka berikan. Air terjun di atas, tempatnya tidak lebih bagus.
Bahkan yang ada tempat untuk berendam buat anak-anak. Ya hanya di air terjun ketujuh ini saja. Jadilah kami balik turun lagi. Terutama buat saya, tahu diri saja. Khawatir tidak kuat dan mogok di jalan. Teringat kejadian di Galunggung tahun lalu.
Berendam di Kolam Air Terjun
Selesai tawar menawar sewa tikar alas duduk. Si bontot yang sudah tidak sabar. Segera minta diantar dan ditemani. Ke air terjun dan berendam di kolamnya. Kami berempat pun masuk kolam air terjun. Rasanya dingin menyegarkan sekali air terjunnya.
Ada dua air terjun di kolam yang paling atas. Di mana air terjunnya ada yang tinggi dan ada yang lebih pendek. Guyuran airnya pun berbeda. Kalau air terjun yang tinggi, guyurannya terasa lebih besar. Sementara yang lebih pendek, guyuran airnya tidak terlalu kuat.
Kedua anak remaja saya, sudah bisa jalan ke tengah kolam. Bahkan berani mendekati air terjunnya. Sementara adiknya yang tadi tidak sabaran ingin berendam. Malah takut dan berteriak-teriak. Beuh, begini ini akibatnya kalau tidak pernah kenal dengan alam.
Mandi dan Bilas
Selesai berendam dan foto-foto di kolam air terjun. Kami pun bergantian mandi dan bilas. Sementara suami masih asyik duduk dan rebahan di tikar. Menunggu barang bawaan. Kamar mandinya disediakan di dua tempat.
Masing-masing terdiri dari empat toilet. Tarif untuk mandi dan bilas, Rp4.000,- per orang. Boleh masuk langsung beramai-ramai bila tidak malu. Tapi sebaiknya mengantre, agar bisa mandi dan bilas sendiri. Terpenting terjaga auratnya dari terlihat oleh orang lain.
Wahana Permainan
Di atas kolam berendam, ternyata ada wahana permainan. Sepeda gantung, layaknya flying fox. Selain itu ada juga kedai-kedai dan tempat menginap. Di seberang air terjun. Kami pun tidak mampir ke kedai, apalagi menginap.
Sudah cukup senang bisa melihat dan merasakan sendiri. Air terjun dan guyuran airnya. Karena memang tujuannya adalah ke curug, bukan yang lainnya. Jadi benar-benar wisata hemat. Tidak jajan selain yang kami bawa sebelum berangkat.
Manfaat Air Terjun
Dengan keindahan dan keunikannya. Air terjun selain dapat dijadikan objek wisata. Juga dapat dimanfaatkan, untuk kehidupan manusia dan makhluk lainnya, antara lain:
Sumber Mata Air
Air jernih dan berlimpah yang mengalir dari air terjun. Dapat dimanfaatkan sebagai sumber mata air. Digunakan sebagai air minum bagi manusia, tumbuhan, dan hewan. Dapat pula untuk memasak dan kebutuhan MCK (Mandi Cuci Kakus). Dengan begitu keberlangsungan hidup semua makhluk hidup dapat terjaga.
Sumber Irigasi
Air terjun yang mengalir seolah tidak akan ada habisnya. Dapat juga dimanfaatkan sebagai irigasi. Mengairi sawah dan lahan pertanian yang digarap oleh manusia. Sehingga sumber makanan bagi manusia dapat terus dijaga.
Sumber Energi Alternatif
Derasnya aliran air terjun dapat dijadikan sebagai sumber energi alternatif. Yang dimanfaatkan untuk energi listrik. Selain untuk pasokan listrik tentu saja ada potensi ekonomi. Tinggal pemerintah yang harus pandai-pandai memanfaatkan potensi tersebut.
Manfaat Wisata Alam
Anak-anak sangat menikmati perjalanan kami ke alam. Yang dimulai dari pergi ke gunung Galunggung. Bahkan mereka meminta kepada Ayahnya untuk diajak kamping. Untuk yang terakhir ini belum kesampaian.
Selain untuk menghilangkan penat dengan rutinitas kegiatan sehari-hari. Wisata ke alam juga bermanfaat. Untuk mempererat hubungan antara anggota keluarga. Serta memperbaiki suasana hati.
Berwisata ke alam ternyata memberikan banyak manfaat. Bahkan kita bisa belajar dari kehidupan alam. Bagaimana kita harus menjaga alam dan tidak merusaknya. Semua demi keberlangsungan hidup manusia.
Karena alam selalu memberi untuk manusia. Bukan saja untuk generasi yang sekarang hidup. Tapi juga untuk generasi selanjutnya yang akan datang. Maka kewajiban manusia untuk bersyukur dan menghargai alam.
Nantikan tulisan lainnya Rabu pekan depan, bertema literasi di blog catcilku. Sebelumnya berbagi cerita yuk di kolom komentar. Pengalaman Anda mengajak anak berwisata alam.
26 Tanggapan
Wah si bungsi ngiri ya kakak-kakanya sudah pada bisa jalan-jalan sendiri, sementara si bungsu hanya ditinggal di rumah aja. Busyett itu warung Madura ada juga gitu di Puncak ??
Eh saya juga pernah diarahin sama GMaps, tapi bedanya lewat antah berantah, mana malam hari, jadinya gelap gulita pula, untung nggak nyuksruk ke jurang.
Ngomongin Curug Cilember, saya pernah ke sana kalo nggak salah 2 kali dehh… Tempatnya memang seru banget. Treknya juga lumayan seru dilalui. DUuuh, jadi pengen ke sana lagi daah
Kami sekeluarga juga suka berwisata alam. Ganti-gantian di area pegunungan atau di pantai. Senang rasanya kalau anak-anak merasa puas menikmati keindahan alam.
Seneng banget kalau deket dengan berbagai lokasi wisata, termasuk Curug. Hawanya seger dan adem. Yang pasti, bisa digunakan untuk belajar alam bersama anak-anak. Aku juga kalau diajak ortu ke alam, pasti happy minta ampun.
Wah seru ya mba liburanya, wisata ke curug memang menyenangkan, pikiran jadi lebih segar saat melihat air terjun. Apalagi tiket masuknya juga murah banget ya.
Memang kalau jalan-jalan yang tidak direncanakan secara detail, justru terlaksana, Mbak. Dan ke Curug Jelambar ini keren sekali. saya juga pengin ke sana. tiketnya juga terjangkau. Pastinya akan dapat pengalaman seru, plus tulisan juga hehehe.
wah fasilitasnya lengkap banget ini mah. cocok banget untuk wisata keluarga. bawa anak kecil masih aman kan ya, bisa jalan-jalan sekaligus menikmati udara segar
Menjejakkan kaki di Curug Cilember, pengunjung akan disambut dengan panorama alam yang memukau. Tujuh air terjun bertingkat dengan ketinggian yang bervariasi, dikelilingi oleh pepohonan rindang dan udara segar yang menyejukkan. Suara gemericik air yang menenangkan jiwa, dipadu dengan kicauan burung yang merdu, menciptakan simfoni alam yang begitu indah.
Kalau tiba² mogok tengah jalan memang gak bakal asik, takutnya malah merepotkan orang lain ya.
Tapi seru juga ini kak Curugnya
Iya nih, pas di Depok dulu, lekat banget sama kata ‘curug’. Apalagi kerja di srkolah, sering camping. Pas survey pasti cari yang ada curugnya. Hehehe.
Sekarang udah jarang mendengar kata curug di Madura. Dulu pas di Depok sering banget. Apalagi kalau sekolah lagi camping. Pasti ada kegiatan di curug.
Asyik banget emang kalau bisa mandi atau main air di air terjun. Cuma memang kita juga kudu memperhatikan soal keselamatan dan keamanan barang bawaan.
Kalo main ke alam harus kuat jalan kaki naik turun ya, apalagi ke curug. Biasanya air terjunnya jauh dari pintu masuk.
kalo ke curug yang lingkungannya outdoor kayak gini, tantangan banget untuk disabilitas pengguna kursi roda kayak molly. satu sisi aksesnya gak mulus, satu sisi pingin ikutan healing tipis2
Wisata curug itu bisa menambah kesegaran pikiran karena suara air terjunnya bikin adem hati. Aku harus nyoba sih suatu saat kesini. Semoga bisa kesampaian. Aamin
Iya ya, seneng bgt aku ke tempat alam yg air2 gini hehe cobain ah kesini ajak anak anak seru ya
Barakallah fii umrik buat si cantik. Hadiahnya juga cantik dan komplet banget nih. Literasi Wisata Alam ke Curug Cilember bisa jalan² sekalian belajar.
Waaa berendam di bawah air terjun pasti satisfying bangett yaa kak, pengen bangettt. terakhir ke curug tuh aku pas SMP wwwkwkwk terus ngga pernah lagi huhu
Waah seru banget perayaan ulang tahun si bungsu mbak dibawa ke curug. Pasti inj jadi salah satu momen berkesab buat di bungsu
Asyik akhirnya bisa liburan bareng keluarga ke Curug Cilember
Setiap air terjun memiliki keindahan dan keunikan masing-masing ya. Pastinya semuanya pemandangannya sangat memanjakan mata
Healing dari penat nya kesibukan rutinitas sehari-hari
Wisata alam seperti ini memang seru, selain mengajarkan anak mengenal lingkungan dan mencintai alam sekitarnya. Kita juga bisa mengajarkan pada anak cara mencintai lingkungan dengan melihat alam secara langsung.
Ternyata banyak yang bisa di explorasi di Curug Cilember, bisa kemping juga. Meskipun areanya ngga terlalu luas tapi bisa juga mengenalkan alam sambil berkemah. Ternyata ada tujuh air terjun di Cilember? Bisa main flying fox juga nih, seruuu.
Wisata murah meriah ya kak. Tp kok ya tega bgt ya ngasih biaya parkir segitu. Plus msh ada tiket msknya lagi.
Smg dgn harga segitu bs terpuaskan dgn 7 curug yg ada di dlmnya ya kak. Plus ada taman kupu2 yg bs jd pusat edukasi buat anak2.
Next maen ke Sukabumi mbak sama keluarga. Di sini banyak juga Curug atau terjunnya, terutama di wilayah kabupaten
Berwisata ke Curug Cilember ini memanjakan mata dengan visual alam yang luar biasa alami.
Selain itu juga banyak fasilitas permainanan anak-anak yang bisa dicoba, menambah kenangan yang tak terlupakan.
Belum pernah main ke Bogor seumur-umur…hehehe…mainku sepertinya kurang jauh ya kak… Wisata Alam Curug Cilember Sejuk banget ya… Semoga bisa bawa anak-anak main kesana suatu saat nanti…
Saking lengkapnya destinasi wisata Curug Cilember ini, aku sampe browsing di Google Map untuk mencari lokasi tepatnya. Nanti kalau ada waktu, mau ajak keluarga main ke sini. Apalagi akhir-akhir ini Tangerang panas luar biasa. Asik pasti bisa ngadem di Curug