Apa kabar Anda hari ini? Semoga dalam keadaan sehat dan penuh keberkahan. Setelah mengenal literasi kewargaan dalam keluarga. Kali ini, kita akan mengenal literasi kewargaan dalam bertetangga.
Manusia dikenal sebagai makhluk sosial. Ditandai dengan kebutuhannya untuk selalu berhubungan. Baik hubungan antar individu maupun dengan kelompok. Sehingga memungkinkan terciptanya kehidupan sosial.
Bila ada orang yang mengatakan, dirinya tidak butuh teman. Tentu saja kondisi itu tidak benar adanya. Sebab tidak ada satu manusia pun yang sanggup hidup sendiri. Karena asasinya manusia tidak dapat hidup tanpa manusia lainnya.
Kehidupan Sosial
Konsekuensi menjadi makhluk sosial, maka manusia memiliki kehidupan sosial. Menjadi anggota masyarakat dan lingkungan di mana dia berada. Mulai dari rumah, bersama anggota keluarga. Lalu keluar dari rumah, akan berada di lingkungan lebih besar lagi..
Bertetangga dengan manusia lainnya, di kanan kiri dari rumah. Dalam satu Rukun Tetangga (RT). Rukun Warga (RW), Kelurahan, Kecamatan, dan terus hingga negara. Menandakan manusia bagian dari kehidupan sosial.
Hubungan Sosial
Dengan kehidupan sosialnya, manusia berinteraksi satu sama lain. Sehingga terciptalah hubungan sosial. Agar hubungan sosial bermasyarakat berjalan dengan baik. Maka, setiap orang harus memiliki literasi kewargaan.
Berarti memiliki kemampuan untuk memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Dengan harapan terbangun peradaban yang baik sebagai manusia. Sebab hanya manusialah yang memiliki peradaban.
Mengenal Literasi Kewargaan dalam bertetangga
Sebelum berbicara lingkup negara yang besar. Mari kita mengenal literasi kewargaan dalam bertetangga. Sebagai lingkup hubungan sosial kedua setelah keluarga. Hidup bertetangga pun ada caranya.
Supaya kehidupan bertetangga dapat berlangsung dengan baik. Di mana tercipta sebuah kehidupan yang harmonis. Saling memberi, melengkapi, dan menjaga. Semua di awali dengan mengetahui hak dan kewajiban bertetangga.
Hak dan Kewajiban Bertetangga
Ketahui apa hak dan kewajiban, agar dapat bertetangga dengan asyik. Namun sebelumnya, masing-masing orang harus tahu posisi dirinya. Sehingga ada keseimbangan antara hak dan kewajiban yang dimiliki.
Kewajiban Bertetangga
Sebelum masuk ke hak, sebaiknya kita harus tahu kewajiban lebih dulu. Kewajiban berarti segala sesuatu yang harus dilakukan. Tujuannya nanti untuk mendapatkan haknya. Berikut ini adalah kewajiban bertetangga yang harus diketahui.
Hormat Menghormati
Cerminan dari sikap hormat menghormati, adalah saat ada tetangga yang membeli barang. Tidak boleh ada orang yang nyinyir soal dari mana perolehan barang tersebut. Apalagi sampai mau tahu berapa harga dan cara pembayarannya.
Biarkan saja tetangga menjual atau membeli barang, yang diinginkan dan dibutuhkannya. Selama barang yang dibeli adalah barang yang wajar diperjualbelikan. Hormati keputusannya untuk membeli atau bahkan menjualnya.
Sopan Santun
Mengamalkan sopan santun yang paling mudah adalah dengan tersenyum. Tidak sulit dan tanpa modal apalagi berbayar. Hanya memposisikan bibir kita untuk agak terbuka. Sehingga terbentuklah garis senyuman di bibir.
Bila dirasa perlu dan dapat dilakukan. Bisa bertegur sapa kepada tetangga. Sekedar bertanya kabar atau menyapa. Tidak membutuhkan waktu yang lama. Hanya dibutuhkan niat dan keinginan yang kuat. Agar saling mengenal dan lebih akrab.
Menjaga Ketertiban
Sering kejadian, pertengkaran antar tetangga karena tidak bisa menjaga ketertiban. Beberapa kegiatan yang dapat mengganggu ketertiban, antara lain:
Musik
Di mata hukum negara, keberadaan musik sah-sah saja. Jadi tiap orang diperbolehkan menyetel dan mendengarkan musik. Hanya saja yang menjadi catatan penting adalah volumenya.
Jangan sampai musik yang disetel, baik untuk karaoke. Atau hanya dinikmati musiknya saja. Volume suaranya mengganggu tetangga. Perhatikanlah kesenangan yang kita lakukan. Jangan membuat orang lain terganggu.
Bahkan dalam ajaran Islam, musik sudah jelas hukumnya. Walau ada perbedaan pendapat diantara para ulama. Silakan Anda pakai rujukan dari ulama yang dipercayai dan yakini.
Usaha
Saat kita ingin membuka usaha, apapun bentuknya. Entah toko, bengkel, warung, dan sebagainya. Perhatikanlah peraturan yang ada. Mintalah izin dari tetangga sekitar akan keberadaan usaha yang dijalankan.
Sebaiknya jangan menjalankan usaha di tempat pemukiman warga. Karena suara, tamu, atau limbah yang dihasilkan akan mengganggu. Sebab pemukiman ditujukan untuk tempat tinggal bukan sebagai usaha.
Permainan
Banyak orang tua tidak sadar, kalau permainan yang dilakukan anaknya. Dapat mengganggu tetangga di lingkungan tempatnya tinggal. Contoh permainan yang dapat mengganggu adalah sepak bola.
Terlebih bila tinggal di kota besar yang sangat padat penduduk. Di mana tidak cukup tersedia area terbuka untuk bermain anak-anak. Orang tua harus menyadari kondisi tersebut. Karenanya harus mengajarkan anak untuk bermain bola di lapangan.
Saling Membantu
Tidak ada salahnya untuk saling membantu dengan tetangga. Jangan sampai kejadian pilu beberapa tahun lalu terulang. Di mana satu keluarga meninggal, tidak ada yang tahu. Bahkan, akhir-akhir ini pun ada diberitakan. Ada yang meninggal karena kelaparan.
Jangan sampai kita makan enak sementara ada tetangga yang kelaparan. Ah, ini juga menjadi catatan sendiri buat saya. Hanya saja, kita memang kesulitan untuk bisa mendeteksi. Apakah ada tetangga yang kesulitan bahkan sampai kelaparan.
Jadi ada baiknya bila pihak RT atau RW membuat program. Supaya tidak ada warganya yang sampai kelaparan dan tidak makan sampai berhari-hari. Sehingga kejadian yang pernah terjadi dan disebutkan di atas. Tidak akan terulang kembali.
Hak Bertetangga
Setelah melakukan kewajiban sebagai tetangga yang baik. Bila memungkinkan, tidak ada salahnya untuk menanyakan hak bertetangga. Sehingga bertetangga dengan asyik akan tercipta.
Menggunakan Fasilitas Umum
Fasilitas umum seperti masjid, dapat digunakan oleh semua warga. Karenanya harus dijaga dengan baik. Sehingga semua dapat memanfaatkan masjid untuk kegiatan bersama.
Mendapatkan Kenyamanan
Rumah adalah tempat manusia untuk berteduh dan berlindung. Sebuah rumah biasanya berada di satu lokasi. Yang memang diperuntukan sebagai pemukiman tempat tinggal. Satu rumah bisa berisi minimal satu orang. Tergantung kondisi.
Oleh sebab itu orang yang berada di dalam rumah mengharapkan keamanan dan kenyamanan. Jadi saat ada tetangga yang memberikan polusi. Akan terganggulah keamanan dan kenyamanannya. Polusi di sini bisa apa saja, diantaranya polusi udara dan suara.
Memberikan Pendapat
Ketika berada dalam kehidupan sosial, maka di dalamnya sudah ada hak untuk meberikan pedapat. Bahkan hak tersebut dijamin oleh negara. Diantara bentuk memberikan pendapat dalam kehidupan bertetangga adalah saat diadakan pemilihan ketua RT/RW.
Atau memberikan pendapat dalam hal0hal yang bersifat kekeluargaan. Ingatlah, tetangga kita adalah keluarga terdekat dari kita. Jadi bila ada tetangga yang membutuhkan pendapat, apapun bentuknya. Maka jangan sungkan untuk memberikan pendapat dengan cara yang baik.
Mendapatkan Bantuan
Dalam kehidupan, adakalanya kita mengalami kesulitan. Karena itu, fungsi dari bertetangga adalah supaya dapat meminta bantuan. Tapi jangan sampai memanfaatkan situasi yang ada. Meminta dan mendapatkan bantuan sewajarnya. Bukan mengada-ada.
Pada akhirnya, manusia yang memiliki hubungan sosial. Haruslah bisa bertetangga dengan asyik. Salah satu caranya dengan mengenal literasi kewargaan. Dengan mengetahui dan menjalankan hak dan kewajiban bertetangga. Yuk berbagi di kolom komentar, pengalaman Anda saat bertetangga di lingkungan rumah.
27 Tanggapan
Menjaga ketertiban lingkungan antar tetangga itu masih agak susah di tempatku. Trutama penggunaaan mic di mesjid yg seolah dipakai sembarangan mba. Kalo utk azan aku msh bisa trima. Tapi terkadang utk ngaji kenceng2 sampai tengah malam yg mana waktunya tidur. Atau anak2 yg pake buat nyanyi asmaul husna, tp dengan irama lari ntah kemana2.
Aku protes sih itu, krn mengganggu. Mereka hrs pikir ada yg punya bayi. Gimana si bayi tidur kalo ribut begitu 😣
Setuju mba, aku kadang juga risih. Padahal Rasulullah dulu nggak mencontohkan seperti itu. Harus tetap ada adab. Harusnya bisa pakai sound dalam, jadi ngga sampai keluar masjid suaranya. Itulah pentingnya literasi kewargaan ya
Saya pernah punya tetangga yang berisik banget. Anak-anaknya super berisik. Kalo main kadang malam hari saat kita lagi pada tidur. Mending kalo tenang, ini udah kayak kerusuhan. Mana nendang bola ke tembok. Jadi keberisikan. Akhirnya saya komplain ke yang punya kontrakan, alhasil sudah pergi tuh tetangga. Kadang ada aja ya orang yang kayak gitu. Nggak peduli kondisi tetangga sebelah mau istirahat atau lagi apa.
Hidup bertetangga itu nggak cuma tentang tinggal di sebelah rumah aja, tapi juga tentang saling menghormati, sopan santun, menjaga ketertiban, dan saling membantu. Bayangin aja kalau semua tetangga bisa saling senyum, nggak nyinyir soal barang belanjaan, dan selalu siap bantu, pasti lingkungan jadi lebih harmonis dan nyaman. Apalagi, hal-hal kecil kayak nyetel musik dengan volume yang wajar atau ngajarin anak main di tempat yang pas bisa bikin suasana jadi lebih kondusif. Yuk, kita mulai dari diri sendiri untuk jadi tetangga yang baik!
Dengan tahu literasi bagaimana menjadi warga negara, minimal udah punya bayangan bahwa bertetangga itu memang diperlukan
3 poin di atas memang kuncinya dalam hidup bertetangga. Saling menhormati, saling menghargai dan menjaga ketertiban lingkungan. Dan soal setel musik itu, memang masih ada saja menyetel dengan volume tinggi. Tapi ada juga tetangga saya, ibu-ibu yang suka teriak-teriak ke anaknya, seakan dunia ini milik keluarganya sendiri hahaha. ditegur Pak RT juga ga mempan.
Tetangga itu ibarat keluarga kedua kita. Di saat tiba-tiba ada sesuatu dengan kita, pasti tetangga yang bantu/mengurus duluan. Oleh karena itu memang penting memahami hak dan kewajiban dalam hidup bertetangga.
Jujur klo aku males bertetangga dengan orang” luar(orang turki), klo di Indo its ok, klo disini mending ngga. Karena mereka klo dibaikin menjadi” dan kita dimanfaatkan.
paling kerasa banget nih di kalau tinggal di perumahan. harus bener-bener peka dan menghargai tetangga. minimal jangan sampai membuat tetangga terganggu deh apalagi enggak nyaman
Sebetulnya banyak hal tidak tertulis dalam menjaga adab bertetangga, yang pasti saling menghormati dan menghargai deh, karena bagaimanapun tetangga adalah keluarga terdekat bukan
Mau gimana pun kita mengelak bahwa kita tidak membutuhkan orang lain dalam hidup. Pada kenyataannya, kita tidak bisa hidup tanpa orang lain.
Literasi kewarganegaraan ini penting banget kita memiliki untuk menjaga hak dan kewajiban bertetangga. Mungkin bagi kita hal yang sepele, tapi tidak dengan tetangga yang siapa tahu dirugikan. Biasanya yang sering terjadi menyalakan musik yang kencang tanpa kenal waktu, haduh udah paling pusing dan sangat mengganggu, hehe.
Paling nggak suka dengan tetangga yang bikin hajatan nikahan/sunatan di rumahnya, lalu setel musik kenceng-kenceng sampai kaca jendela kami berderak-derak, kucing-kucing ketakutan, dan kami bahkan sampai nggak bisa ngomong di rumah sendiri. Sampai malam, pula. Kadang sampai 2 hari 2 malam.
Di era modern ini, banyak orang fokus pada individualisme dan kesibukan mereka sendiri. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya interaksi dan rasa kebersamaan dengan tetangga. Namun, penting untuk diingat bahwa tetangga adalah bagian dari komunitas kita dan memiliki peran penting dalam kehidupan kita.
Tetangga sini malah bocengli, peliharaannya dibiarin BAB di depan rumah orang, belum setel musik metal jegler jegler.
Betul syekali ini. Bertetangga tuh harus asyik. Kudu tau batas-batasnya juga. Saling bantu kalo ada apa-apa, karena memang kan tetangga jadi keluarga kita yg paling deket. Dapet tetangga yg super baik tuh anugrah banget pokoknya. hehe..
Pernah punya tetangga yang nyebelin pas masih tinggal di rumah ibuku dulu. Ngga hanya nyebelin sih, tapi juga gangguu banget huhu. Ganggunya karena dia suka mabok di depan rumahnya dan termasuk salah satu preman gitu lah. skrg dah meninggal, antara lega sama kasian
Aku tuh paling ga bs nyetel lagu kenceng2 pake sound. Iya kalo tetangga suka lagunya. Kalo ga? Udh misuh2 tuh di dlm rumah. Mereka nyumpahin kita dgn segala macam ucapan.
Ya namanya jg bertetangga. Kita hrs hormati tuh apa yg disukai & ga disukai mereka.
Aku baru tahu tentang istilah literasi kewargaan ini
Emang dalam bertetangga ada adabnya juga y
Aku tipe yang jarang dan kurang bisa interaksi sama tetangga, mungkin sewajarnya say hello aja, sih. Soalnya kadang kalau kelamaan, bisa-bisanya gosip gitulah. Syukurlah sekarang tinggal di rumah yang emang cocok buat introvert sepertiku. Ada tetangga, tapi bapak-bapak sendirian yang seringkali memilih nginap di rumah anaknya. Tapi, tetep ya, kalau ada iuran kampung, ya tinggal bayar, ada kerja bakti, ya ikuta, jadinya nggak ribut masalah ini itu.
Poin di atas memang kunci dalam hidup bertetangga. Saling menghormati, saling menghargai, dan menjaga ketertiban lingkungan. Nah, untuk setel musik kenceng ini memang kalau ditegur nggak mempan, ya gimana yaa, apa perlu di demo, haha…
saya pun gemesss…
nah penting banget ini untuk saling memahami adab bertetangga dengan baik, seperti saling menghargai, saling membantu, dan menjaga ketertiban lingkungan. dengan begitu akan menciptakan kehidupan bertetangga yang harmonis
Alhamdulillah punya tetangga pada baik-baik, kita pun berusaha jadi tetangga yang friendly kalau merekanya demikian, bahkan jadi rasa sodara kek nya kalau kita bisa jaga hak dan kewajiban bertetangga ya
Penting banget pengetahuan dasar tentang adab bertetangga ini. Sayangnya, nggak semua orang melek akan pengetahuan ini. Jadi ya gitu, akan ada cekcok terus.
Penting banget sih menjaga hubungan sosial dengan tetangga. Alhamdulillah aku punya tetangga yang sudah kayak saudara, Gak nyangka banget sih diperumahanku banyak orang-orang yang baik. Dulu ada tetangga depan rumah yang reseknya minta ampun. Hampir tiap hari ganggu banget. Suka masuk rumah tanpa permisi, suka ambil barang tanpa bilang terlebih dahulu. hmmm…. Sudah beberapa tahun kebelakang sudah jarang pulang kerumahnya. Jadi lebih tenang..hehe..
Akutu tipe tetangga yang cuek gituu…
Sering banget ngerasa ada point-point yang aku catat kalau gak nyaman dan itu kujadikan pelajaran, seandainya aku ada di posisi dia, tentu aku akan melakukan hal ini.
Misal, bangun atau renov rumah.
Ini tentu suara dan aktivitasnya mengganggu tetangga secara gak langsung.
Jadi aku catet baik baik, kalo kalo misalnya aku ada di posisi tersebut, tentu aku akan mendatangi tetangga satu per-satu dan meminta kelapangan hatinya untuk bersabar dengan proses tersebut.
Memang bertetangga itu ada seninya yaa..
Kayaknya, literasi kewargaan ini perlu digalakkan lagi ya. Biat bisa hidup rukun dalam bertetangga. Soalnya, sepertinya orang-orang mulai saling acuh dan tidak peduli meski mengganggu tetangga.