Mungkin kita yang sudah dewasa merasa kalau sudah bisa baca tulis. Berarti sudah memiliki literasi baca tulis. Benarkah demikian adanya? Pada kenyataannya di kehidupan, tidaklah demikian. Mending cek literasi baca dan tulis lebih dulu.
Cek Literasi Baca Tulis
Seringkali ditemukan banyak orang tidak paham literasi baca tulis yang benar. Makanya kita perlu cek literasi baca tulis yang dimiliki. Apakah sudah baik dan benar atau belum. Supaya tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
Loh kok bisa, dari kegiatan baca tulis merugikan diri sendiri dan orang lain. Tentu bisa sekali. Yaitu, manakala dari kegiatan baca tulis yang dilakukan. Akhirnya timbul kesalahpahaman, bahkan sampai bertengkar.
Kegiatan baca tulis memang terlihat sepele, ya kan? Tapi nyatanya tidak sepele loh. Sebelum melanjutkan membaca postingan ini. Lihat dan baca dulu pengertian literasi baca tulis. Yang sudah pernah saya tuliskan sebelumnya.
Pengertian Literasi Baca Tulis
Dalam postingan yuk mengenal istilah literasi dan manfaatnya. Sudah dijelaskan pengertian literasi baca tulis. Adalah kecakapan untuk memahami isi teks yang tertulis. Baik yang tersirat maupun tersurat. Untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi diri.
Dari pengertian literasi baca tulis. Jadi tahu kalau kegiatan membaca dan menulis. Bukan hanya sekedar membaca lalu menuliskan kembali. Seperti yang banyak dilakukan oleh orang. Namun tidak paham apa isi yang dibaca dan ditulisnya.
Baca Tapi Tidak Baca
Baca tapi tidak baca, sering sekali terjadi dalam kehidupan. Salah satu contohnya, saat berada di dalam sebuah grup. Atau saat menjadi warga di dalam masyarakat. Baik di dunia nyata maupun maya. Dunia yang terhubung dengan teknologi digital.
Pernahkan Anda menjadi anggota sebuah grup di aplikasi perpesanan. Dalam berinteraksi dan menjadi warga di grup. Di situlah, bisa ditemukan contoh nyata baca tapi tidak baca. Entah sengaja atau tidak sengaja. Oknum tersebut melakukannya.
Biasanya dalam sebuah grup di aplikasi perpesanan. Akan ada interaksi antarwarganya. Baik membagikan informasi, sekedar ngobrol, atau memberikan pengumuman. Dari admin maupun sesama anggota.
Nah, saat ada informasi atau pengumuman inilah akan terlihat. Seseorang itu bisa dikatakan literat atau tidak. Terutama lierasi baca dan tulis yang baik dan benar. Berikut adalah perilaku anggota grup, tentang literasi baca tulis.
Malas Membaca
Seseorang dikatakan literat baca tulis berarti harus sudah bisa membaca dan tulis. Namun apa jadinya kalau orang tersebut malas membaca. Akan ada masalah baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Ada saja anggota di grup, yang malas membaca. Bahkan abai untuk mengetahui apa saja pengumuman. Peraturan dan tata tertib yang berlaku di grup. Karena kemalasan membaca akan menimbulkan kegaduhan.
Kegaduhan
Obrolan penting jadi tertimbun oleh pertanyaan yang diulang-ulang. Padahal admin grup sudah menyematkan pengumuman dan peraturan. Namun tidak dibaca bahkan diabaikan oleh anggota grup. Yang menjadi warga dari grup tersebut.
Kegaduhan sesungguhnya pun akhirnya bisa terjadi. Ketika ada yang mengingatkan tapi malah lebih galak dan marah. Tidak terima diperingatkan oleh anggota atau warga lainnya yang merasa terganggu.
Tidak Menghormati orang lain
Akibat tidak mau, tidak peduli, dan abai membaca, meremehkan pengumuman. Akan dinilai tidak menghormati orang lain. Membaca saja tidak mau apalagi menghormati orang lain. Untuk diketahui, tidak mudah loh menyusun peraturan.
Walau di dunia maya, tetap saja sama perlakuannya. Dengan yang ada di dunia nyata. Salah satunya tetap ada aturan yang harus dilaksanakan. Karenanya menjadi anggota grup, harus mau memperhatikannya.
Ayo Budayakan Literasi Baca Tulis
Karenanya sangat penting sekali orang memiliki literasi baca tulis. Bukan hanya membaca dalam arti merangkai huruf demi huruf. Alfabet dari huruf A sampai Z. Hingga menghasilkan kata kemudian kalimat yang mengandung arti.
Tapi literasi baca tulis berarti memiliki kemampuan untuk memahami arti sebuah kalimat. Demi menghargai diri sendiri dan orang lain. Sekaligus untuk menghindari kegaduhan. Yang disebabkan oleh ketidaktrampilan membaca.
Memang tidak mudah memulai agar seseorang mau membaca. Terlebih bila tidak terbiasa. Bagai air di daun talas, yang akan terus bergoyang. Begitu pula seseorang yang disuruh membaca. Tapi belum terbiasa.
Akan ada seribu satu alasan untuk menolaknya. Atau menghindarkan diri supaya tidak membaca. Membaca memang menjadi momok menakutkan untuk sebagian orang. Karena membaca butuh diam dan olah pikir.
Selain merangkai huruf demi huruf yang memiliki arti. Juga harus membiasakan pikiran untuk bekerja. Agar terangkai maksud dari kalimat yang dibaca. Sebab dalam huruf-huruf yang terangkai tersebut. Ada makna yang terkandung di dalamnya.
Hampir semua orang yang bisa baca tulis. Akan dengan mudah membaca susunan huruf. Tapi tidak semua orang mampu untuk mengurai. Atau mendapatkan makna di balik kalimat yang ada dan terbaca. Sebab membaca bukan sekedar baca.
Jadi orang dengan literasi baca tulis baik dan benar. Mampu memahami dan mengambil makna dari apa yang dibacanya. Bahkan kemampuan tersebut bisa digunakan untuk mempertahankan diri. Baca bukan sekedar baca.
Ayo bagikan cerita dan pengalaman Anda dalam komentar. Tentang literasi baca tulis yang selama ini sudah dilakukan. Nantikan pula tulisan seri literasi baca tulis berikutnya. Masih tetap di blog catcilku.
22 Tanggapan
Meningkatkan literasi baca tulis membutuhkan komitmen dan kerjasama dari berbagai pihak, mulai dari individu, keluarga, sekolah, hingga pemerintah. Dengan upaya bersama, kita dapat mewujudkan bangsa yang maju dan berbudaya literasi. Perlu langkah nyata dan konkrit
Berarti kalau sekadar bisa membaca belum tentu memiliki literasi baca tulis ya kak? Oleh karena itu anak2 wajib diajari literasi sejak dini
Bisa baca tulis aja belum cukup yaa mbak ternyata, mehami dan mampu menuliskan untuk menyampaikan tujuan itu kita. Kemampuan literasi baca tulis ini harus terus diasah sih menurutku berapapun usia kita
literasi membaca tidak hanya bisa baca saja ya, tetapi lebih ke memahami pesan yang disampaikan, kadang kesel juga lo tetiba banyak chat yang masuk dan ternyata isinya pertanyaan dan pengulangan informasi
Kalo untuk grup grup sich sebisa mungkin aku ngikutin terus, dan jika memang ada yang perlu direspon pasti akan aku respon.
Mungkin banyak orang yang bisa baca dan tulis. Cuma nggak semuanya punya kemampuan literasi baca dan tulis yang benar.
Sekedar membaca tanpa memahami apa yang sedang kita baca juga jadi kayak sia-sia gitu nggak sih?
Akibat tidak mau, tidak peduli, dan abai membaca, meremehkan pengumuman. Akan dinilai tidak menghormati orang lain. << setuju banget lho sama ini, suka kesel sama orang yang nanya dulu tanpa baca duluan wkwkw udah ngegas dlu nanya2, padahal udah jelas pengumumannya.
Baca tulis iningaknbisa hanya sekadar saja ya. Pemahamannya dibutuhkan karena salah dikit aja, udah bakal menimbulkan efek yang gak baik.
Literasi baca tulis di Indonesia yang masih rendah memang sangat mengkhawatirkan
Ingat waktu kasus seorang suami dari selebritis. Gara gara ga baca betul, akhirnya menghujat sosmed orang lain, padahal jelas beda nama, hanya susunan katanya terbalik
See, minum literasi baca tulis, bisa fatal kan ya?
Plus malu pastinya
Baca tapi tidak baca, itu keknya doi lagi nggak fokus deh, haha.. Tapi memang literasi baca tulis bukan sekadar aja, harus dipahami apa yg dibaca dan apa yg ditulis.
Wah jadi ngecek ke diri sendiri juga udah masuk kategori literasi baca tulis belum, wkwkwk. Paling sebel emang kalau ngetag orang di grup, tapi orangnya masih nggak aware sama tanggungjawabnya, ya buat apa ada grup ya kalau pesan kita diabaikan 😂
Akhir-akhir ini suka harus ngulang baca kalimat atau paragraf yang panjang-panjang. Ga tahu ya, apakah sekarang cenderung pengen serba cepet. Jadi paragraf panjang tuh kayak boring aja…
Nah itu dia, kita engga cuma sekedar baca. Tetapi juga harus memahami deh…
Barusan lihat dr Tompi yg marah2 akibat ulah youtuber yg buat konten rumahnya. Youtuber itu bilang rumah dr Tompi harganya 150 miliar. Padahal dia ga pernah bilang gt. Alhasil ya Tompi didatengin org pajak lah.
Eh youtubernya malah enteng jawab pas klarifikasi. Kan Tompi kga prnh nyebut hrga kna. Kenapa disebut hrga segitu. Dan ga sesuai lagi. Katanya biar viral. Kan bahaya konten kreator spt itu. Males nanya, males nulis yg sesuai fakta, hasilnya ya bikin runyam narasumber. Blm lagi kl ada yg nulis asal2an. Mana netizen klo baca tuh cuman judulnya lagi, kagak baca isinya. Lgsg deh dikomenin di medsos.
Di sosmed banyak banget netijen “Baca tapi tidak baca”. Padahal si pembuat video sudah memberi disclaimer bahwa keterangan video ada caption bawah. Gitu ya masih banyak banget yang masih nanya sesuatu yang udah ada jawabannya.
Literasi baca tulis adalah hal dasar yang wajib dikuasai ya mbak
Literasi ini jadi dasar memahami literasi yang lainnya
Sering banget mba selesai baca buku tapi tidak tahu makna bacaannya. Hal kayak gini biasanya terjadi saat membaca dengan kondisi isi kepala gaduh.
Literasi baca tulis memang penting dan harusnterus diasah. Tanpa memahami esensi dari baca dan tulis, kita juga akan kesulitan dalam menyamapikan pesan dan informasi yang mudah diterima orang lain. Yuk budayakan membaca dan menulis dengan baik dan benar dan bermakna
Sering gemas klo di grup WA tuh ada yang modelan malas baca. Udah jelas2 ditulis, ntar nanyaaa lagi.
Ada lagi tuh yang tipe bagi2in info panjang lebar di grup, tapi ketika ditanya detailnya, dia ga bisa njelasin karena cuma forward2 aja. Eh ternyata cuma baca judulnya dan tidak dibaca isian teks yang dibagikan tadi. Waduuww…
Kadang yaah, cuma tulisan tapi ko rasanya bernada.. gitu.
Makanya aku ati-atii banget kalo uda ga mood, gak mau deh tu buka-buka sosmed. Meskipun cuma baca WA.
Rasanya adaaa aja yang bikin aku tantrum udahannya. Daripada efeknya panjang, aku ngehindarin banget hal ini terjadi.
Saya terkadang memilih untuk mengulang membaca pesan atau tulisan, agar supaya saya tidak salah paham, sehingga ketika merespon pun benar-benar tepat atau nyambung.
Sepakat nih, banyak yang isa baca tapi nggak memanfaatkan kemampuan membacanya. Kesel juga kalau di grup ada pertanyaan berulang, sudah ada info tapi ditanyakan lagi. Gemes banget, pengen cubit jadinya.
Kemalasan membaca menjadi masalah yang urgent sebenernya, gak cuma buku kadang di grup WA komplek juga begitu. pada males baca jadinya dongkol sendiri kalo banyak yg tanya2