Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the broken-link-checker domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/u5999482/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Kegiatan Literasi Bersama Anak dengan Angpao Lebaran - Catcilku

Kegiatan Literasi Bersama Anak dengan Angpao Lebaran

Ajari anak mengelola angpao lebaran

Daftar Isi

Bulan Syawal adalah bulan penuh kebaikan. Karena, ada Idulfitri di dalamnya. Selalu ada kesan tersendiri dari hari raya. Terutama bagi anak-anak. Selain baju baru, kue, dan silaturahim. Momen Idulfitri bisa dimanfaatkan untuk memberi kegiatan literasi.

Idulfitri dan Angpao

Entah sejak kapan ada tradisi pemberian angpao. Yaitu hadiah berupa uang saat Idulfitri. Di mana orang dewasa dan sudah berpenghasilan. Memberi angpao Lebaran kepada yang masih kecil belum berpenghasilan. Begitu terus siklusnya berputar.  

Saat kecil saya pun pernah dapat angpao Lebaran. Ketika Idulfitri tiba. Biasanya dari saudara dan kerabat. Rasanya, ya sudah pasti senang sekali. Bisa punya uang sendiri dalam jumlah banyak. Seperti dapat durian runtuh.

Sayangnya, selesai momen Idulfitri. Semua angpao Lebaran yang di dapat. Langsung diminta oleh orang tua. Alasannya supaya tidak habis dibuat jajan. Saya cuma bisa sedih dan ngebatin dalam hati. “Lah, kenapa diambil.” Tidak berani membantah. 

Anak dan Angpao Lebaran

Namanya juga anak-anak. Dikasih angpao Lebaran pasti senang. Karena langsung punya uang banyak. Merasa seperti orang kaya, banyak uang. Tapi kebanyakan, mereka tidak tahu gimana cara mengelolanya. 

Sebagian anak bahkan langsung menghabiskannya. Dalam waktu singkat, sehari dua hari. Paling lama sepekan. Habis untuk dibuat jajan makanan, minuman, atau mainan. Uang angpao Lebarannya tidak tersisa sama sekali. 

Sikap Orang tua

Kini setelah jadi orang tua. Saya tidak mau mengambil angpao Lebaran anak-anak. Saya ingin, anak-anak yang menerima angpao Lebaran. Dapat merasakan memiliki uang sendiri. Sekaligus belajar untuk mengelola uangnya.

Menjadi tugas orang tua untuk mengajari anak. Mengelola angpao Lebarannya, agar tidak cepat habis. Anak tetap bisa menggunakan uangnya. Untuk jajan atau membeli apapun keinginannya. Namun uangnya tetap ada yang disimpan. 

Sebagai tabungan, untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam jangka panjang. Bisa membeli peralatan sekolah, jalan-jalan dengan teman. Sebab itu penting bagi orang tua untuk mengajari anak mengelola angpao Lebarannya.

Kegiatan Literasi Bersama Anak

Angpao Lebaran, bisa dijadikan kegiatan literasi bersama anak. Yaitu kegiatan mengelola uang yang dimiliki. Berarti mengendalikan dan mengatur penggunaan uang angpao tersebut. Sehingga bermanfaat bagi anak. Kelak mereka memiliki kemampuan mengelola penghasilannya sendiri. 

Mengajari anak mengelola angpao Lebaran. Harus dilakukan sejak jauh-jauh hari. Ajak anak diskusi santai bersama Anda. Karena mereka butuh diberi pemahaman. Mengenai keinginan, kebutuhan, dan penggunaan uang. 

Keinginan dan Kebutuhan 

Keinginan dan kebutuhan, terlihat seperti sama. Namun sesungguhnya, mereka berdua bagai langit dan bumi. Berbeda sama sekali. Sangat wajar bila seseorang memiliki keinginan. Tapi pastikan, kalau keinginan tersebut adalah kebutuhan. 

Jangan salah, banyak juga loh orang dewasa. Hingga kini belum bisa membedakan antara keinginan dengan kebutuhan. Bahkan mereka sering membeli barang yang sama. Namun tidak terpakai. Membeli karena lapar mata. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (daring). Arti kata ingin: adalah hendak, mau, berhasrat. Sementara arti dari butuh: adalah perlu. 

Sebaiknya sejak kecil anak sudah diajarkan. Cara membedakan keinginan dan kebutuhan. Keinginan boleh sebanyak mungkin. Tapi disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Karena semua yang diinginkan belum tentu dibutuhkan. 

Sebagai pendidikan, kegiatan literasi harus dilakukan sepanjang hayat. Maka sebagai orang tua jangan sampai bosan. Mengajak, mengajari, dan mengingatkan terus menerus. Sehingga anak terbiasa membedakan keinginan dan kebutuhan.

Buat Skala Prioritas

Dari daftar keinginan yang panjang, harus dipilah pilih lagi. Sebelum akhirnya diputuskan untuk dibeli. Caranya dengan disortir berdasarkan skala prioritas. Menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada. 

Selanjutnya, akan tersisa daftar keinginan yang lebih sedikit. Mungkin hanya tinggal 2 atau 3 keinginan saja. Dari sini anak bisa belajar lebih lanjut. Menyesuaikan daftar keinginan dengan uang yang dimiliki. Apakah cukup untuk membeli apa yang diinginkan. 

Simpan dengan Baik

Jelang Idulfitri sebaiknya anak diingatkan. Untuk menyimpan angpao yang diterimanya dengan baik. Jangan sampai tercecer ke mana-mana. Apalagi tidak sadar kalau ada uangnya yang hilang. Kegiatan menyimpan dengan baik diajarkan sesuai dengan usia anak.

Sebaiknya orang tua memberikan wadah untuk menyimpan uang. Seperti dompet atau tas kecil. Jadi anak akan terbiasa rapi dalam menyimpan uang. Untuk anak yang lebih kecil. Bisa dibantu untuk disimpankan uangnya. 

Saat membantu menyimpan uang milik anak. Orang tua pun harus tertib. Jangan tergoda untuk memakai uang angpao anak. Kalaupun ingin memakainya untuk sementara. Harus sepengetahuan anak, berapa jumlahnya. 

Bila diperlukan bisa dicatat. Layaknya utang piutang. Dari sini anak akan belajar, menghargai semua orang. Serta pentingnya pencatatan utang piutang. Kepada siapapun, supaya mudah mengetahui alur keluar masuknya uang. 

Hitung Uang Angpao

Setelah momen Idulfitri selesai. Waktunya anak menghitung jumlah uang. Yang didapatkannya dari angpao Lebaran. Dimulai dari mengeluarkannya dari amplop. Kalau memang angpaonya menggunakan amplop.

Kegiatan menghitung uang mejadi kegiatan menyenangkan. Bila dilakukan bersama anak. Sebelum dihitung ajari anak menyusun dan menata uangnya. Anda bisa mengikuti cara berikut ini:

Sesuai Nominal 

Uang disortir dan disusun sesuai nominalnya. Mulai dari uang pecahan terbesar seratus ribuan (Rp100.000,-). Hingga pecahan terkecil dua ribuan (Rp2.000,-). 

Posisinya

Untuk yang satu ini sering sekali diabaikan. Ajarkan anak menyusun uang sesuai posisinya. Biasanya berdasarkan:

  1. Satu Arah

Susun uang dengan arah yang sama. Bisa berdasarkan wajah tokoh yang ada. Atau berdasar jenis tarian. 

  1. Cetakan Baru

Biasa ditandai dengan kondisi uangnya. Masih kaku, mulus, dan bersih. Uang cetakan baru posisinya letakkan di paling bawah. Dilanjutkan dengan uang cetakan lama dan sudah jelek. 

Fungsinya supaya uang cetakan lama dan sudah jelek. Dikeluarkan lebih dulu. Untuk digunakan sebagai alat pembayaran. Berurutan hingga uang cetakan baru.

  1. Ukuran

Berhubung di Indonesia, uang cetakan lama. Masih banyak beredar dan berlaku. Ukurannya pun lebih besar dibandingkan dengan yang baru. Maka susunannya dimulai dari uang berukuran besar.

Jumlah Total Uang

Selanjutnya uang dihitung secara keseluruhan. Berapa jumlah total dari uang angpao yang didapatkan oleh anak. Bila memiliki banyak saudara. Maka angpao yang didapat semakin banyak. Jumlahnya pun tidak main-main.

Banyak, untuk ukuran anak-anak. Bisa di atas lima ratus ribu. Bahkan di atas satu juta. Tergantung nominal masing-masing yang memberi. Ada yang memberi Rp20.000,- sampai Rp100.000,- per orang. 

Jatah Belanja

Setelah tahu berapa jumlah total uang yang didapat. Maka berikan jatah belanja anak. Biarkan mereka menggunakan sebagian uangnya. Untuk belanja sesuai dengan daftar keinginan. Yang sudah dibuat sebelumnya. Atau untuk berwisata, seperti ke Setu Babakan.

Karena sudah dibuat berdasarkan kebutuhan dan skala prioritas. Maka anak akan belajar cara penggunaan uangnya. Harus jelas pembagian besarannya. Biasanya dalam persentase. Untuk belanja kebutuhan, sosial, kewajiban agama, dan tabungan.

Pembahasan tentang penggunaan uang, akan saya tulisankan terpisah. Jangan lupa untuk terus simak postingan dengan kategori literasi keuangan ya.

Buka Tabungan

Sebelum masuk sekolah ajak anak ke bank. Untuk membuka tabungannya sendiri. Kemudian menabungkan uang yang memang sudah dijatah. Untuk disimpan sebagai tabungan. Anak akan merasa senang.

Saat memiliki tabungan sendiri. Apalagi kalau ikut diberikan fasilitas ATM dan mobile bangking. Bisa senyum-senyum dan jejingkrakan. Saking senangnya. Karena sudah bisa seperti orang dewasa. Tapi hati-hati dengan fasilitas ini.

Kalau anak belum tuntas soal poin 1 dan 2. Maka sama saja bohong. Uang tetap akan habis tak terkendali. Orang tua tetap harus selalu mengingatkan anak. Tentang keinginan dan kebutuhan. Serta skala prioritas yang harus dilakukan. 

Melakukan kegiatan literasi keuangan bersama anak. Seperti mengelola angpao Lebaran, belajar menabung di celengan atau bank. Mengasyikan bukan. Kalau Anda pernah melakukannya, yuk berbagi cerita di kolom komentar.

blog catcilku

Terima kasih sudah membaca postingan di blog catcilku.com. Semoga dapat memberi pencerahan dan bermanfaat buat Anda.

30 Tanggapan

  1. Zaman saya kecil, itu teman-teman datang ke rumah pas lebaran. Nah, ibu saya kasih uang. dulu kan, 25 perak juga besar hahaha. Tapi saya jujur ga pernah merasakan dikasih angpao pas kecil sampai remaja hehehe. Kalau krucil saya, uang angpao-nya saya arahkan beli sesuatu yang dia butuhkan saja dulu. Nanti kalau ada sisanya baru keinginan yang bermanfaat.

  2. Literasi keuangan kepada anak bisa dimulai dari hal-hal sederhana ya. Misalnya bagaimana mengelola angpao lebaran dengan bijak, sehingga uangnya bisa digunakan benar-benar sesuai kebutuhan si anak. Dengan demikian si anak punya kemampuan mengelola keuangan dengan baik.

    Kalo anak saya dikasih ke ibunya, katanya simpenin untuk ditabung. Disuruh pegang sendiri tidak mau, hehehehe…

    Mantap sekali artikelnya. Dapat wawasan baru lagi nih sekaligus jadi reminder untuk saya , hihihi…

  3. Anakku yang bocil karena masih belum ngerti jadi uangnya sama aku semua🤣. Tapi udah di siapin sih berapa yg bakal bisa dia jajanin dan sisanya buat masuk tabungan. Baru aja kemaren beliin baju renang dari uang angpao lebarannya, karena anaknya senang berenang

  4. Aku juga udah mulai ngajari anak2 mengelola angpo mereka sih. Kami buat skala prioritas juga mana yang buat belanja. Trus mana yang harus ditabung dan jangan lupa mana yang buat disedekahkan. Biasanya buat amal pas solat Jumat. Biar tahu ada hak orang lain juga di harta mereka.

  5. ngajarin mengatur keuangan di usia anak-anak ini emang penting banget. supaya mereka gedenya nggak kaget dan ada persiapan. aku sendiri agak telat belajar keuangan pas awal kerja hehe.

  6. Wah ini salah satu cara literasi keuangan untuk anak ya.. Kalau aku, THR anak aku taruh di reksadana sampai tahu tujuannya mau buat dibelikan apa hehe

  7. Anak-anak kecil seringnya sih dititipkan ke Mama-nya. Tapi bagusnya ya ortu terbuka dan mengarahkan, nanti angpao dibelikan hal-hal yang bermanfaat. Engga banget tuh di medsos, hasil angpao kalo dititip ke ortu jadi investasi bodong, lenyap engga jelas…
    Harusnya kan kayak artikel ini, memberikan edukasi…

  8. Angpao anak saat lebaran bisa jadi ajang untuk pembelajaran cara mengelola keuangan ya. Kita bisa mulai mengenalkannya tentang arti keinginan dan kebutuhan. Mengajarkan pentingnya menabung sedari dini.

  9. Biasanya sih uangnya diminta org tuanya haha. Padahal kan itu hak anak. Seharusnya ya emg ditabung dan digunakan utk keperluan anak, terutama tabungan pendidikan dia.

    Emg org tuanya sih yg hrs ngasih pengertian jg ttg manajemen uang ke anak. Biar mereka bs belajar ttg finansial, terutama tabungan dan investasi di masa depannya.

  10. Padahal angpao itu identik dengan tahun baru Cina ya hihi, dulu waktu kecil aku nyebutnya ya uang lebaran bukan angpao. Kalau mengelola uang saku lebaran biasanya aku tabungin atau belikan emas untuk anak

  11. Angpaonya si adik dikumpulkan dan dihitung lalu dimasukin ke rekeningnya. Abis itu kalo dia beli sesuatu (mainan misalnya), saya ambilkan dari uang tabungannya tersebut.

  12. Jangan sampai terjadi pelanggaran nih, uang angpao si kecil malah berpindah tangan ke orangtuanya untuk dipakai memenuhi kebutuhan keluarga nih. Hihihi ….

    Memang mengajarkan mengelola keuangan itu sebaiknya sedari dini. Pas sekali memang momen lebaran lalu anak pun punya pengalaman seru mendapatkan uang dari keluarga dekat, bisa jadi momentum tepat mengajarkan memisahkan kebutuhan sama keinginan dan bagaimana trik menabung uang.

  13. Bisa ditiru nih didikannya kak Titi, dengan mengajarkan sedini mungkin apa itu yang dibutuhkan dan diinginkan. Dengan begitu mereka bisa perlahan memahami sebelum memutuskan untuk menggunakan uangnya ya

  14. Mengedukasi mengenai uang memang gak mudah buat anak anak. Kita harus sedikit sedikit memberikan pemahaman mengenai ekonomi. Dan sebetulnya memang harus semenjak kecil

  15. Edukasi dan literasi keuangan kepada anak bagus dimulai sedini mungkin ya. Mereka jadi lebih menghargai nilai uang juga. Sama membiasakan menabung ya, mengingat kebiasaan yang satu ini bahkan masih banyak orang dewasa yang kesulitan untuk melakukannya

  16. Sepupuku yang sudah punya anak pada bilang lagi minjem uang anaknya dulu. Kupikir kan hasil nabung. Eh ternyata kok angpao lebarannya.

    Kebanyakan pada nggak ngajarin anak buat mengelola duit angpao sih. Mereka pada bertindak sebagai manager investasi gitu. Hehehe

  17. Momen lebaran memang waktu yang pas untuk mengajarkan anak tentang pengelolaan keuangan ya.
    Saya juga selalu mengingatkan pada anak-anak untuk berhati-hati dalam membelanjakan uang angpao lebaran. Belanjakan sesuai kebutuhan.

  18. Waaah iyaa bener ini, kemarin juga ada bberapa tips di atas yang udah aku praktekin alhasil dia kalo minta mainan atau apa aja bisa hati2 dan ngga asal nodong wkwkwk

  19. Anakku excited banget waktu doi dapet angpao lebaran. Dan bener² disimpen rapi sesuau nominal. Etapi yg 2ribuan, dipake buat jajan dan infaq di sekolahnya, uang yg nominaal besar disimpen didompet kesayangannya, haha..

    Ternyata cuma dari angpao lebaran, ortu bisa banyak ngajarin hal baik ya.

  20. mengajarkan anak-anak mengenai literasi keuangan memang harus sejak dini dan dibuat dengan semenyenangkan mungkin agar anak-anak fun belajarnya dan menggunakan angpao lebaran menjadi salah satu solusi

  21. Anak lanangku nih yang gemi ngatur uang angpaonya. Benar benar ditabung sama dia dan dieman eman. Dari sini aku melihat anakku belajar menghemat uang dan tau bahwa uang itu penting. Nyarinya juga susah.

  22. Sejak menerima angpao lebaran pertama kali hingga saat ini, aku selalu mengajarkan literasi keuangan untuk anakku. Sekarang dia dikit-dikit mulai ngerti uang, semoga setelah dia semakin ngerti sama uang dia bisa semakin banyak nabungnya.

  23. iya bener banget lewat angpao lebaran anak belajar juga mengelola uang yang dimilikinya. Tapi saya pribadi seringnya membiarkan anak membeli barang yang sudah lama mereka idamkan ditambah dengan tabungan yang sudah mereka miliki. belajar menahan diri juga ya, dan bisa membeli barang yang mereka inginkan dengan menabung

  24. Kalau ingat anak-anak dan angpaonya, rasanya mereka beruntung banget menerima angpao dalam jumlah yang besar dari saudara-saudara. Udah gitu ilmu literasi soal keuangan ini juga sudah ada di jaman mereka, berikut dengan Langkah-langkah mengaturnya.
    Dulu banget soalnya aku pernah merasakan menerima angpao itu cuma dari bapak aja tiap tahunnya.

  25. Dimulai dari orangtuanya yang melek literasi yaa..
    Agar gak salah dalam memberi literasi keuangan juga pada anak.
    Dimulai dari pencatatan keuangan dan memahami antara kebutuhan dan keinginan. Huhuh, ini aku masih kepayahan euuii, ka Titi..

  26. Waahhh bisa nih diterapkan, meskipun saya belm punya anak tapi dapat nih bekal gambaran untuk mengelolanya suatu saat nanti.

  27. Berhubung aku dan suami kerja di bank, jd memang dari anak2 kecil sudah kami ajarin ttg keuangan sederhana. Dan kami kasih tahu juga apa itu inflasi. Makanya rekening yg aku bukain buat mereka itu rekening emas di pegadaian mba, walaupun masih QQ dengan aku. Krn umur mereka msh terhitung anak.

    Kemarin semua angpao lebaran aku masukin ke rek emas mereka. Sengaja dari usia segini nabungnya, krn toh emas selalu naik. Kalo aku taro di rek konven yg ada nilainya menyusut sebab inflasi.

    Anak2 dah paham jadinya, dan mereka jadi lebih suka nabung di emas

    Ga setuju juga dengan ortu yg mengambil angpao anak. Okelah kalo anaknya msh bayi. Tp kalo udh sekolah hrsnya jangan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

catcilku.com

Hai selamat datang di blog catcilku. Blog ini adalah catatan kecilku untuk saling berbagi macam-macam cerita dan cita. Semoga bermanfaat

- Titi Bdy -

PROGRAM
Peserta BRT Network Growth Organic Periode April - Agustus 2024
KOMUNITAS

Copyright ©dinti 2024 | All Rights Reserved