Literasi Keuangan: Menabung di Bank

Literasi keuangan menabung di bank

Daftar Isi

Setelah terbiasa menabung uang recehan di celengan. Anak perlu diberikan literasi keuangan menabung di bank. Supaya anak tahu pengertian bank, manfaat, dan jenis-jenisnya. Serta mulai belajar menabung recehan di bank. 

Pengertian dan Manfaat Bank

Sebelum anak diajak ke bank secara langsung. Untuk membuka rekening tabungan. Mulai dulu dengan memberinya pengenalan tentang bank. DIlihat dari KBBI Kemdikbud daring, pengertian dari bank.

Adalah badan usaha di bidang keuangan yang menarik dan mengeluarkan uang dalam masyarakat. Terutama memberikan kredit dan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.

Dari pengertian di atas kita jadi tahu. Kalau bank tidak hanya bertugas sebagai pengumpul uang. Tapi memiliki manfaat lebih dari pengumpul uang masyarakat. Berikut ini adalah manfaat dari bank secara umum:

Menghimpun Dana

Menghimpun dana berarti bank mengumpulkan uang beredar. Yang dititipkan oleh masyarakat dalam bentuk tabungan di bank tersebut. Untuk di kemudian hari dapat diambil kembali sesuai keinginan dari masyarakat pemilik uang.

Berinvestasi

Masyarakat dapat menginvestasikan uang yang dimilikinya di bank. Dengan berbagai bentuk layanan dan produk yang dikeluarkan oleh bank. Ada dalam bentuk reksadana, mata uang asing, saham, dan sebagainya.

Mendorong Kebiasaan Menabung

Dengan tugasnya mengumpul dan menyimpan uang milik masyarakat. Diharapkan dapat mendorong kebiasaan menabung masyarakat. Mulai dari usia dini hingga dewasa. Tinggal masyarakat membuka rekening tabungan yang diinginkan.

Sekarang sudah banyak bank yang memiliki produk tabungan untuk anak-anak. Jadi memudahkan para orang tua mengajarkan anaknya. Untuk menabung di bank dengan produk tabungan yang menarik.

Memberi Beragam Layanan Produk

Selain layanan penyimpanan uang dalam tabungan. Bank juga memiliki beragam layanan produk lainnya. Seperti transfer pembayaran, pembelian, dan penyimpanan surat berharga. Semua layanan bank tersebut bisa dilakukan langsung di bank. Maupun secara daring dengan memanfaatkan teknologi digital. 

Memberikan Layanan Peminjaman

Selain layanan penyimpanan uang. Bank juga memberikan layanan peminjaman secara legal dan resmi. Tentu saja akan dikenai bunga bila meminjam di bank konvensional. Meminjam di bank akan berbeda dengan yang melalui aplikasi pinjol

Memberikan Layanan di Dalam dan Luar Negeri

Selain memberikan layanan di dalam negeri. Bank juga memberikan layanannya bagi nasabah di luar negeri. Baik bagi nasabahnya yang memang sedang berada di luar negeri. Maupun memberikan layanan kepada warga di negara bersangkutan.

Layanan di luar negeri ini sangat membantu. Bagi Anda yang ingin melakukan transaksi atau kegiatan. Untuk bisnis maupun pribadi, seperti kuliah atau sedang pelesiran. Jenis layanan ada simpanan, transfer, dan sebagainya.

Jenis-jenis Bank

Bank yang banyak beroperasi saat ini ternyata berbeda jenisnya. Di bawah ini adalah pembagian jenis-jenis bank berdasarkan:

  1. Fungsinya: sentral, umum, dan perkreditan rakyat.
  2. Kepemilikan: campuran, asing, pemerintah, swasta nasional, koperasi, 
  3. Kegiatan operasional: konvensional dan syariah
  4. Bentuk badan usaha: koperasi, perusahaan perseorangan, perseroan terbatas, dan firma

Berhubung artikel ini untuk memberikan literasi keuangan menabung di bank. Jadi jenis-jenis bank tidak diuraikan lebih lanjut. Sebagai pengetahuan dasar untuk belajar menabung recehan di bank. Anak-anak diperkenalkan pada bank umum.

Belajar Menabung Recehan di Bank

Setelah anak terbiasa dengan aktivitasnya mengumpulkan uang. Dengan menabung recehannya di celengan. Untuk keamanan maka uang recehan tersebut akan mulai ditabung di bank. Anak pun akan memulai ke tahapan menabung selanjutnya. 

Anak diajarkan menabung di bank bukanlah untuk gaya-gayaan. Tapi sebagai tanggung jawab orang tua untuk memberikan literasi keuangan. Dengan harapan anak akan memiliki kemampuan untuk menabung di bank.

Menabung recehan di bank

Selain uang dari hasil angpao lebaran, orang tua dapat memberikan uang lagi kepada anak. untuk membuka rekening tabungan di bank. Tapi alangkah baiknya, bila menggunakan uang milik anak sendiri. Maksudnya menggunakan uang recehan yang sudah dikumpulkan dalam celengan.

Celengan dibuka untuk dikeluarkan uangnya. Kemudian dihitung jumlah dari tabungan tersebut. Berapapun jumlahnya perlu dicatat. Sehingga anak belajar, berapa lama waktu dibutuhkan. Untuk mengumpulkan uang sejumlah tersebut dengan menabung di celengan.

Tip Memilih Bank

Sebelum diajak ke satu bank untuk membuka rekening sendiri. Anak perlu tahu tip memilih bank. Iya dong, anak juga harus tahu bank yang tepat untuk menitipkan uang. Ikuti tip berikut ini dalam memilih bank:

Kebutuhan Keuangan

Membuka rekening tabungan di bank tentu saja ada peruntukannya. Karenanya wajib disesuaikan dengan kebutuhan keuangan. Apakah untuk tabungan atau hanya sebagai lalu lintas sementara. 

Sebagai seorang muslim tentu saja harus memilih bank syariah. Untuk segala kebutuhannya dalam menyimpan uangnya di bank. Namun bila kesulitan maka sebaiknya pilih bank syariah. Sebagai tempat penyimpanan uang tabungan.

Tanyakan pula apakah ada layanan atau produk lainnya selain tabungan. Sesuai dengan kebutuhan yang dimilikinya. Misalnya untuk menyimpan dalam bentuk deposito, emas, simpanan haji, dan sebagainya.

Jumlah Setoran Awal

Setiap bank memiliki ketentuan yang berbeda jumlah setoran awalnya. Saya sendiri pernah merasakan setoran awal yang cukup besar. Saat itu (saya lupa kapan), membuka tabungan minimal Rp500.000,-. 

Kini ada bank yang mensyaratkan setoran yang cukup ringan. Apalagi bagi anak-anak yang baru belajar menabung di bank. Yaitu setoran awalnya minimal Rp5.000,-. Setiap anak pasti bisa memenuhi setoran awal tersebut. Karena hanya senilai satu kali uang jajannya.

Saldo Minimum

Ada saldo minimum yang harus diendapkan di bank. Supaya rekening tabungan tidak ditutup oleh sistem.Ada bank yang mensyaratkan saldo minimum yang ditinggal di tabungan Rp5.000,-. Namanya juga diendapkan, saldo minimum tidak bisa ditarik dari tabungan.

Biaya-biaya yang Timbul

Jangan sampai lupa untuk menanyakan soal biaya. Biasanya bank akan membebankan biaya-biaya kepada nasabahnya. Seperti biaya administrasi, ATM, transaksi, dan sebagainya. 

Biaya-biaya tersebut walau terlihat kecil. Namun pada akhirnya lumayan juga, bila diakumulasikan. Bisa-bisa isi tabungan terkuras hanya karena dipotong oleh biaya-biaya. Sementara mengisi tabungannya sangat jarang.

Terdaftar di Lembaga Penjamin Simpanan (LSP)

Sebagai antisipasi dan kehati-hatian dari hal yang tidak diinginkan. Seperti: bank mengalami kebangkrutan atau mengalami force majeure. Maka pastikan bank tempat membuka rekening dan menyimpan uang. Sudah terdaftar dalam Lembaga Penjamin Simpanan.

Sambil menunggu tulisan literasi keuangan membuka rekening tabungan di bank. Di postingan berikutnya. Tuliskan cerita Anda memperkenalkan bank kepada anak di kolom komentar ya.

blog catcilku

Terima kasih sudah membaca postingan di blog catcilku.com. Semoga dapat memberi pencerahan dan bermanfaat buat Anda.

28 Tanggapan

    1. Kalau dulu diajarin menabung hanya sebatas di celengan. Kalau sekarang anak sudah harus belajar menabung di bank juga. Selain menabung juga supaya liteerasi keuangan anak bertambah

    1. Anak saya nabung di bank lewat sekolah kaak.. saya ajak dia menyisihkan uang saku buat ditabung setiap minggu. Kalau saya punya receh, dia suka minta buat ditabung hihi. Selain itu, uang yang didapat dari saudara2 saat lebaran juga dia tabung (setelah sebelumnya dibelikan emas hehe). Kalau ga dipaksa, bubar semua ga berasa hiks..

  1. Dengan literasi keuangan yang baik dan kebiasaan menabung di bank, kita dapat membangun masa depan yang lebih cerah dan terjamin. Yang paling penting emang kudu dikenalkan kepada anak sejak dini sih ini, biar makin awal menabungnya

  2. Anakku yang usia 5 tahun sudah bawel sekali selalu tanya dimana uangnya ditabung. Ketika aku bilang di bank, dia pasti tambah bertanya bank mana, berapa sekarang saldonya, dll. Hehhee.. Memang di sekolahnya sudah diberikan literasi keuangan jadi dia lebih aware terhadap penyimpanan uangnya

  3. Bagus sekali ini tahapan menabung untuk anak. Jadi setela menabung di celengan, anak pun diajarkan menabung di bank. Apalagi setoran awal juga 5 ribu, Anak-anak pasti semakin semangat menyisipkan uang jajannya untuk ditabung.

  4. Saya dulu mulai nabung di bank waktu SMP, karena waktu SD sama sekali belum dikenalkan pada bank sebagai tempat menabung. Kalau sekarang anak-anak lebih mudah aksesnya, ditambah literasi finansial yang juga mudah dipahami oleh mereka

  5. Dulu semasa kecil tuh biasanya menabung ya pakai celengan saja. Kalau anaknya gampang tergoda buat jajan ya celengannya bisa diakali biar uangnya keluar lagi. Tapi kalau menabung di bank kan, anak jadi paham kalau menabung juga butuh biaya administrasi bulanan, ada bunga tiap bulan. Bahkan soal uang yang bisa diinvestasikan.

  6. Kehadiran bank memudahkan urusan transaksi keuangan. Apalagi kalo ada pengiriman atau ingin transfer ke beda kota/negara

  7. menabung itu perlu banget, apalagi klo udah punya penghasilan sendiri. jangan sampe difoya2kan uangnya. klo utk bank, molly pilih bank konvensional utk kebutuhan bisnis.

  8. Sepakat banget, anak memang mesti dibiasakan menabung di bank. Lebih aman pula. Jadi teringat berita yang lagi ramai di salah sati daerah di Jawa Barat. Uang tabungan siswa (ortu siswa) yang dititipkan pada guru, nggak bisa ditarik. Gede loh jumlahnya.

  9. Wah masih ada ya minimal setoran tabungan cm Rp 5.000. Apakah ini Tabunganku? Yg ga perlu ATM sih. Jd kalo ngambil ya hrs ke bank.

    Emg literasi finansial ini wajib dikenalkan ke anak usia dini biar melatih utk nanti belajar investasi.

  10. Kedua anak saya sejak kecil dibuatkan rekening bank. Tapi gak pernah saya ajak setor di bank secara langsung. Mereka sudah tahu kalo ibunya lebih banyak menggunakan mobile banking. Nah, saat mau menabung, biasanya mereka kasih uang tunai ke saya trus minta disetorkan ke rekening mereka melalui transfer dari rekening ibunya. Hehe…

  11. Waktu kecil dulu, saya suka sekali saat diajak kakak untuk buka tabungan di bank. Kayak puas banget gitu loh setiap kali baca saldo yang nambah tiap bulan. Bangga bisa menyisihkan uang dari sedikit yang dimiliki kala itu. Tau2 waktu kuliah udah ngumpul banyak, bisa buat sangu jalan2 tanpa minta ortu lagi.

  12. Beneran deh saya mana pernah ngalamin waktu mau isi tabung terkuras hanya karena dipotong oleh biaya-biaya?Sementara mengisi tabungannya sangat jarang.. mungkin harus terus dijemur biar lebih hangat

  13. Sekarang untuk membuat tabungan lebih gampang bagi anak kecil, beda kayak zaman dulu. Anakku sih belum tak bikinin tabungan, tapi kalau mo nabung sm ortunya. Nanti dimasukkan rekening bank dgn dana yg terpisah, jd ga tercampur sm uang ortunya.

  14. Anak memang udah harus dikenalkan dengan bank sih, apalagi zaman sekarang yang serba digital. Tapi memang butuh kemauan, karena untuk pergi ke banknya butuh effort jugs

  15. Anak-anak seneng sih diajakin ke Bank.
    Apalagi menabung uang dari tabungan mereka di celengan. Dan salut banget sama pegawai bank-nya yang bisa tetap sabar menghitung uang yang literally, beneran receh.
    Tapi, skarang anakku uda SD kelas 6. Eyangnya kalau kasih angpau uda gak receh lagi. Hihihi.. kenangan terindah ke Bank, judulnya yaa..

  16. dulu jaman sd tuh suka banget nabung di buku tabungan yang merah sama ijo itu. sekarang masih ada gak ya? wqwq. udah gede baru ngerti nabung di bank, kayaknya aku pertama kali jaman kuliah deh. kalau sekarang anak-anak sekolah juga kayaknya udah pada pegang atm yaa

  17. Menabung sekarang makin mudah, ssjak anak-anak sudah bisa punya rekening sendiri tentunya dengan dampingan orangvtua untuk buka rekening. Bisa kita ajarkan anak membuka rekening, menyisishkan uang saku dan menabung di bank setiap bulan

  18. Jaman sekrang tidak ada alasan untuk tidak mengenalkan anak menabung di bank ya.. Sudah banyak Bank yang memiliki produk khusus untuk anak-anak. Bahkan balita bisa kita bukakan rekening, yang penting sudah punya KTA. ada bank yang memiliki produk buku tabungan anak dengan nama anak sendiri meskipun semua akses dan ijin penarikan tetap atas nama orang tua. Dengan minim saldo yang rendah dan tanpa biaya admin, menabung jadi seru buat anak-anak…

  19. Literasi keuangan itu sangat penting sejak dini. Dengan literasi keuangan yang baik dan kebiasaan menabung di bank, kita dapat membangun masa depan yang lebih cerah dan terjamin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

catcilku.com

Hai selamat datang di blog catcilku. Blog ini adalah catatan kecilku untuk saling berbagi macam-macam cerita dan cita. Semoga bermanfaat

- Titi Bdy -

PROGRAM
Peserta BRT Network Growth Organic Periode April - Agustus 2024
KOMUNITAS

Copyright ©dinti 2024 | All Rights Reserved