Mengajak anak belajar menabung di bank. Belum afdol kalau belum mengajak anak ke bank secara langsung. Sekaligus memberi literasi keuangan membuka rekening tabungan di bank. Sebagai tahapan awal memulai menabung recehan di bank
Menabung sebagai Karakter
Kegiatan menabung bagi sebagian orang sangatlah susah. Tidak hanya anak-anak, bahkan orang dewasa. Dalam artian belum atau malah tidak terbiasa. Jangankan terbiasa, melakukannya saja, mungkin belum pernah sama sekali.
Kebiasaan menabung memang akan menyulitkan. Bila tidak dimulai sejak kecil atau usia muda. Sebab menabung bisa menjadi sebuah karakter seseorang. Manakala dilakukan sejak kecil dan terus menerus. Karakter terbentuk bila terbiasa dilakukan.
Tidak perlu dengan jumlah nominal yang besar. Sebagai pembiasaan, cukup dimulai dari recehan kecil. Pecahan 100 perak, 200 perak, 500 perak, dan 1000 perak. Sisa uang belanja, uang recehannya bisa diberikan ke anak.
Persiapan Menabung di Bank
Ada persiapan yang harus dilakukan oleh anak. Sebelum mereka akhirnya menabung di bank. Ini akan menjadi kesulitan bagi anak yang sudah biasa “boros”. Di mana anak tahunya hanya meminta kepada orang tua. Serta terbiasa menghamburkan uang yang dimilikinya.
Namun lain halnya dengan anak yang sudah diperkenalkan dibiasakan. Menabung recehan di celengan. Mereka akan terbiasa, bahkan akan semakin senang dan semangat menabung. Apalagi mengetahui akan membuka rekening tabungan di bank.
Ada beberapa persiapan yang harus dilakukan sebelum menabung recehan di bank. Untuk anak yang sudah terbiasa menabung recehan di celengan. Sementar yang belum terbiasa, maka sumber uangnya dari orang tua.
Membuka Celengan
Beda-beda istilah membuka celengan ini. Saya sendiri mengenal istilah nebok celengan. Apakah Anda punya istilah lain? Jangan lupa tuliskan di kolom komentar ya. Biar saya dan pembaca lainnya. Mengetahui aneka ragam istilah membuka atau membongkar celengan.
Kegiatan membuka celengan, adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Siapapun orangnya, baik anak-anak maupun dewasa. Karena jadi merasa seperti menemukan harta karun dan punya banyak uang.
Walau sudah tahu itu adalah uang hasil menabung sekian lama. Bukan menemukan harta karun seperti yang di film-film. Tetap saja rasa bahagia dan senang akan muncul. Apalagi bila dilakukan bersama-sama.
Misalnya, orang tua ikut berpartisipasi dalam pengajaran menabung. Bersama anak-anak menabung recehan di celengan. Maka bisa berlomba siapa paling banyak yang berhasil mengumpulkan uang recehan di celengan.
Apalagi celengannya dengan berbagai bentuk, bahan, dan warna. Atau dengan gambar dan desain yang unik dan disuka. Pasti akan semakin semangat untuk mengumpulkan uangnya. Lebih semangat lagi bila tiba saatnya untuk membuka celengan.
Menghitung Uang
Akan terlihat uang yang sudah ditabung selama ini. Setelah celengan dibongkar dan dibuka. Banyak atau sedikit jumlahnya, tergantung dari kebiasaan menabung yang dilakukan. Di sini serunya semakin bertambah.
Apalagi bila dalam satu keluarga ada beberapa anak. Adik dan kakak saling bersaing dalam hal positif. Mereka akan saling ledek dan bercanda soal banyaknya uang yang dimiliki. Tinggal kita orang tuanya menyaksikan celotehan, dari kakak beradik itu.
Tugas selanjutnya setelah celengan dibuka, adalah menghitung uang. Untuk memudahkan penghitungan uang, maka disortir lebih dulu. Sesuaikan dengan nilai pecahan uangnya. Bila uang yang ditabung berupa uang logam. Maka membutuhkan alat tambahan saat menghitung.
Yakni selotip atau kerta atau plastik es mambo. Pilih salah satu yang termudah. Alat tersebut difungsikan sebagai pembungkus. Tiap uang logam yang dibungkus berisikan 10 keping atau 20 keping, Bisa disesuaikan dengan selera masing-masing.
Bila sudah dibungkus, lalu dihitung jumlahnya. Nanti akan ditotal jumlah keseluruhannya. Biarkan anak yang melakukannya sendiri. Orang tua hanya membantu saat dibutuhkan. Agar anak juga belajar mandiri dan menghitung uangnya.
Membuka Rekening Tabungan di Bank
Selesai kegiatan menebok celengan dan menghitung uang. TIba waktunya pergi ke bank terdekat. Untuk membuka rekening tabungan atas nama anak-anak. Kemudian menyetorkan
uang dari celengan yang sudah dibuka. Sebagai setoran awal membuka rekening tabungan.
Pilih Bank Umum Syariah
Sebagai muslim, tentu saja saya menyarankan. Untuk membuka rekening tabungan di bank umum syariah. Terlepas dari isu dan berita yang sering banget kita dengar. Tetap saja yang harus dipilih adalah bank syariah.
Alasannya, karena kita sedang mengajarkan anak. Sesuatu yang mendasar soal pilihan syariah ini. Ada banyak bank syariah yang dapat dipilih. Baik yang dimiliki oleh pemerintah maupun swasta. Tinggal pilih yang disukai dan sreg dihati dan dekat dari rumah.
Ada alasan kenapa sebaiknya memilih lokasi bank yang dekat dari rumah. Agar di kemudian hari, anak bisa belajar mandiri. Melakukan transaksi ke bank sendiri tanpa diantar orang tua. Tentu saja disesuaikan dengan usia dan kematangan anak.
Berdasarkan pengalaman saya dan anak-anak di rumah. Anak yang duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sudah mulai bisa diajarkan kemandirian pergi ke bank sendiri. Jadi mereka bisa pergi ke bank saat pulang dari sekolah. Untuk menabungkan uangnya sendiri.
Jenis Rekening Tabungan
Setiap bank akan mengeluarkan produk tabungan yang berbeda. Baik dari nama produk, keuntungan, biaya administrasi, setoran awal, dan fasilitasnya. Tinggal pintar-pintarnya kita untuk mencari dan memilih produk. Sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.
Anak bisa pula diperkenalkan dengan kepemilikan kartu ATM dan mobile banking. Namun orang tua harus memastikan keamanannya untuk anak. Baik soal data, akses, dan pemakaiannya. Jangan sampai anak jadi terlena dengan fasilitas yang diberikan.
Fasilitas ATM dan mobile banking harus benar-benar diatur penggunaannya. Karena bila tidak diatur, khawatir nanti bukannya menabung. Malah uangnya habis tidak terkontrol. Bukannya belajar menabung, anak malah terbiasa untuk menggunakan uang tidak terkontrol.
Membicarakan literasi keuangan memang akan selalu menarik. Karena biasanya terkait dengan uang. Apalagi soal membuka rekening tabungan di bank. Kegiatan ini akan memberikan pengalaman berkesan bagi anak.
Sehingga kelak, anak akan terbiasa dengan produk-produk keuangan. Yang dikeluarkan oleh perbankan. Utamanya yang akan digunakan sebagai tabungan maupun investasi. Kelak saat mereka sudah dewasa.
Sambil Anda berbagi cerita di kolom komentar. Jangan lupa nantikan tulisan seri ;iterasi di postingan berikutnya. Berjudul literasi kewargaan untuk orang tua yang anaknya bermain bola di jalanan.
29 Tanggapan
Saya ada pengalaman membuka rekening bank untuk anak. Ketika dia masih anak-anak, tandatangan yang berlaku di buku tabungannya adalah tandatangan orang tua. Untuk ATM, batas pengambilan dalam sehari maksimal Rp 500 ribu saja. Ketika usia si anak sudah mencapai 17 tahun, alias sudah punya KTP sendiri, tabungan tersebut diupgrage ke tabungan reguler.
Owalah harus di-upgrade gitu ya mba Win, aku pikir dibiarkan saja hihi. Dulu pernah sih sebelum 17 tahun punya rekening sendiri, daftarnya pakai kartu pelajar. Tapi setelah lulus ditutup, jadi enggak tahu kalau ternyata harus upgrade hehe.
Iya buat Muslim, paling aman memang bank syariah aja. Apalagi sekarang juga bank syariah pun sudah ada aplikasinya, jadi engga ketinggalan bisa bayar pakai kartu debit maupun QR.
Membuka rekening tabungan di bank adalah langkah mudah yang dapat memberikan banyak manfaat. Dengan memiliki rekening tabungan, kita dapat membangun kebiasaan keuangan yang sehat dan mencapai tujuan keuangan kita.
Selama ini Saladin (11 tahun) belum punya tabungan di bank. Makasih pengingatnya ya. Kudu bikinin biar dia belajar nabung juga.
Membuat rekening bank dengan si bocil sudah masuk rencana. Tapi masih nunggu nanti si bocil masuk sd dulu kayaknya baru bikin. Biar bocil langsung experiment membuka rekening tabungan
Iya, akujg tiapanak udah masuk TK langsung aku ajak ke banmbuat buka tabungan walauphn masih pake data ortu ya
Bener kak, soalnya daku kek gitu bareng ponakan lihat menabung di celengan, terus dibuka bareng² dan dihitung uangnya, kek berasa baru gajian haha
Kayaknya bisa jadi opsi untuk tabungan pendidikan anak yaa kak, soalnya aku sendiri merasa boros banget ini anakku kalo uangnya ditabung ke rekening emaknya wekekeke, mainan, tas, sepatu, akhirnya ya habis di situ, padahal blm urgent banget. Huhu harus mulai ditabung nih bulan depan.
Memang perlu banget memperkenalkan anak pada aktivitas perbankan, terutama menabung.
Bagus juga kalau sekolah-sekolah dasar juga melakukan edukasi ini.
Kalo memang niat buka tabungan buat nabung, better akunnya dibikin khusus dan jangan pake ATM apalagi bikin m-bankingnya, biar jauh dari godaan, xixixi..
Esensi menabung di Bank kini semakin berkurang yaa.. dikarenakan banyak bank yang bisa langsung aktif dengan cara online.
Tapi untuk mengajarkan literasi keuangan, pastinya datang ke Bank-nya langsung dan mengenalkan hal-hal seperti mengisi form, menyetorkan uang ke teller dan kemudian mendapatkan buku tabungan, ini menyenangkan sekali.
Pastinya senang mengajak buah hati gemar menabung dari celengan lanjut ke bank gitu ya mbak.
Iya sekarang mulai bikin tabungan anak dari hasil dapat uang saku saat lebaran. Jadi biar ada wujudnya gitu buat dia dewasa kelak
Meski muslim, seneng sekali bikin rekening tabungan di perbankan syariah. Itu krn ada teman sih yg nawarin buka tabungan dan depositonya. Mantap bgt pelayanannya. Dan pilihan produknya menentramkan krn udah sesuai dgn kaidah agama.
Yang pastinya menabung di bank juga bisa menggerakan ekonomi ya, karena bisa digunakan untuk pembiayaan UMKM dll
Mengajari anak menabung dan mengelola uangnya sendiri sedini mungkin emang perlu banget sih. Aku pun juga udah mulai bukain anakku rekening sendiri sejak dia SD. Awalnya karena ada mobil dari bank yang datang ke sekolah di hari tertentu, jadi anak bisa nabung sendiri di mobil tersebut. Ini berlanjut sampai dia udah punya KTP sendiri, akhirnya bikin baru di bank yang sekalian bisa buat bayar uang sekolah dan buat kuliah gitu
waah belum kepikiran nih bikinkan anak tabungan sendiri di bank…btw soal nebok celengan itu, kemarin-kemarin gak sengaja celengan anak ketendang dan keluarlah semua uang tabungannya,,ternyata anak seneng banget sampe teriak..aku kayaa wkwk
mengajarkan anak untuk menabung di bank memang penting banget, soalnya secara nggak langsung anak bisa belajar mengelola keuangan sendiri sedini mungkin.
Aku juga sudah mulai mengajari anak untuk mengenal bank dan apa fungsinya. So far dia sekarang ketagihan ke ATM karena ATM bisa ngasih uang gratis! padahal, itu kan uang kita juga hahaha
Alhamdulillah sudah punya rekening untuk menabung. Untuk anakku juga sudah ada. Mudah-mudahn terus konsisten untuk menabung.
Mengajari anak mengatur dan mengelola keuangan sejak dini adalah hal penting. Di dunia modern ini, kita memang sudah perlu mengajari anak menabung di bank, sekaligus mengajak anak mengenal lembaga keuangan seperti bank
Dulu pas kecil, ibu saya selalu mengajari saya untuk menabung di celengan. Kebanyakan yang masuk uang recehan sih. Pernah dulu bikin celengannya dari bambu.
Memang penting untuk mengajarkan anak mengatur dan mengelola keuangan sejak dini. Anak saya juga udah dikenalkan dengan bank sejak sekolah dasar. Kebetulan sekolahnya mengajak murid untuk punya tabungan di bank.
Tahun ini aku baru banget buka rekening bank untuk 2 anakku yang usia 12 dan 13 tahun. Alhamdulillah prosesnya mudah, anak anak sekrang punya rekening sendiri deh
Dulu pas anak2 masih SD, kubuatkan rekening bank yang tidak ada ATMnya, biar emaknya tidak tergoda untuk ikut ngambil hihiii.. Klo sekarang sih anak2 udah pada besar, plus tidak tinggal lagi serumah, jadi ya udah pake yang ada ATMnya. Sayangnya blm yang syariah karena di dekat pondoknya sana malah ATMnya bukan dari yang jenis syariah.
saya juga beberapa tabungan di Bank Syariah untuk simpanan saja, kalau ga salah tapi saya punya selepas kuliah baru beberapa tahun ke belakang saja, harus diajarkan juga ke anak-anak agar mereka belajar mempunyai tabungan sendiri
Selama ini masih nabung dan buka rekening bank konvensional
Jadi pengen buka rekening skaligus nabung di bank syariah
Tapi kelemahan ku kalo uang taruh di rekening apalagi yg ada m-banking jadi pengen belanja terus
Saat anakku tk, sekolanya kerjasama dengan salah satu bank syari’ah
Lumayanlah, dia bisa belajar menabung sejak dini