Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the broken-link-checker domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/u5999482/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Literasi Kewargaan untuk Orang Tua yang Anaknya Bermain Bola di Jalanan - Catcilku

Literasi Kewargaan untuk Orang Tua yang Anaknya Bermain Bola di Jalanan

Literasi Kewargaan untuk orang tua yang anaknya bermain bola di jalanan

Daftar Isi

Setiap saat, orang tua memang harus menjaga anak-anaknya. Terutama di musim liburan kenaikan kelas ini. Supaya liburan berjalan lancar maka literasi kewargaan untuk anak dan orang tua sangatlah penting.

Kalau Anda bertanya apa hubungannya liburan dengan literasi kewargaan. Maka saya akan menjawab tentu saja ada. Apalagi bagi anak-anak yang liburannya hanya di rumah saja. Kemudian mengisi liburannya dengan bermain bola di jalanan.

Literasi Kewargaan untuk Anak dan Orang Tua

Kenapa anak harus diajarkan literasi kewargaan? supaya mereka bisa menjadi warga masyarakat yang baik. Dalam artian tidak mengganggu kenyamanan tetangga. Serta tidak menjadi penyebab pertengkaran antarwarga. 

Sementara literasi kewargaan untuk orang tua lebih penting lagi. Bahkan orang tua lah yang menjadi sumber literasi utama bagi anak-anaknya. Mengajarkan bagaimana anak berperilaku di manapun mereka berada.

Sebagai warga dan bagian dari keluarga, masyarakat, dan negara. Terutama untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Yang mungkin terjadi di kemudian hari dalam kehidupannya bermasyarakat dan bernegara.

Loh kok anak-anak bisa menjadi penyebab pertengkaran antarwarga. Oh, tentu bisa banget. Barusan saja saya mendapatkan cerita dari mbak asisten. Kalau di lingkungan rumahnya tinggal ada pertengkaran. Malah kasusnya sampai ke Kelurahan dan Kecamatan.

Penyebabnya karena anak-anak yang bermain bola di jalanan. Nah, ini anak-anak yang bermain bola. Memang sering menjadi biang kerok pertengkaran antarwarga. Terlebih lagi kalau orang tuanya tidak bisa mendidik anaknya dengan benar.

Dalam artian mendiamkan anaknya dan merasa hal yang wajar. Kalau anaknya bermain bola di jalanan. Sebab tidak ada tempat untuk bermain bola. Di sinilah literasi kewargaan untuk anak dan orang tua. Sangat penting untuk dimiliki.

Anak Bermain Bola di Jalanan

Tidak ada yang salah dengan anak bermain bola. Asalkan pada tempatnya dan tidak mengganggu ketertiban dan kenyamanan. Namun ketika bermain bola tidak pada tempatnya. inilah yang menjadi penyebab munculnya masalah sangat besar.

Orang tua sebaiknya jangan menganggap sepele. Soal anak-anak yang bermain bola di jalanan. Apalagi di kota besar seperti Jakarta. Yang memang sudah tidak memiliki lahan untuk anak bermain. Jangan membuat pembelaan diri dengan tidak adanya lahan bermain.

Kemudian merasa memiliki hak membolehkan anak bermain bola di jalanan. Itu pemikiran yang sangat sangat salah. Karena ada hak orang lain–tetangga–kanan kiri rumah. Untuk mendapatkan kenyamanan, yang dilanggar. Hanya karena membolehkan anak bermain bola di jalanan.

Untuk mengetahui apa saja hak dan kewajiban dalam bertetangga. Bisa membaca postingan seri literasi kewargaan di blog catcilku. Dengan judul postingan supaya bertetangga dengan asyik dan seni bertetangga

Masalah yang Timbul dari Anak Bermain Bola

Namanya juga main bukan pada tempatnya yang benar. Maka yang bermain di jalan pasti akan menimbulkan masalah. Terutama bermain bola di jalanan. Berikut adalah beberapa masalah yang timbul dari anak bermain bola.

Masalah yang timbul dari anak yang bermain bola

Polusi Suara

Mungkin hanya permainan catur yang tidak menimbulkan suara. Sementara sangat tidak mungkin permainan bola tidak menimbulkan suara. Gesekan yang terjadi antara bola dan aspal menimbulkan suara.

Terlebih bila bola terbuat dari bahan plastik. Pasti semakin tinggi suara yang dihasilkan. Belum lagi suara yang dihasilkan dari teriakan dan umpatan. Baik dari pemainnya sendiri mtaupun penontonnya yang memberikan semangat.

Semua suara tersebut menimbulkan kebisingan dan ketidaknyamanan. Bagi warga yang berada di sepanjang jalan yang dilalui oleh bola yang menggelinding. Karena ditendang oleh para pemain amatir tersebut. Itulah polusi suara sebenarnya.

Debu Beterbangan

Selain polusi suara, bermain bola tidak pada tempatnya. Sangat mungkin menyebabkan debu beterbangan. Bisa dibayangkan bila jalan yang digunakan masih belum diaspal. Pasti menambah  banyak debu dari tanah yang beterbangan. 

Merusak Properti Tetangga

Ini yang menjadi cikal bakal masalah pertengkaran antar warga. Di mana bola yang melambung tidak tentu arah. Atau sandal yang ikut melayang karena terlepas saat menendang bola. Akhirnya mengenai properti milik tetangga.

Entah itu mengenai pagar, tanaman, kaca, dan sebagainya. Belum lagi bila menimbulkan kerusakan dan kotoran yang menempel. Perlu dipahami bersama bahwa tidak ada seorang pun pemilik rumah. Merasa ridho bila properti di rumahnya dirusak dan dikotori oleh orang lain. 

Walau oleh anak-anak dan atas nama sebuah permainan. Jadi sangat wajar bila pemilik rumah marah. Celakanya anak-anak yang bermain bola biasanya langsung kabur dan tidak bertanggung jawab.

Ditambah lagi biasanya orang tuanya pun berlepas tangan. Bahkan tidak mau peduli dengan hal tersebut. Malah sering menganggap kejadian tersebut hanya hal kecil. Bahkan sebagai lucu-lucuan yang tidak lucu sama sekali. Pasti akan menambah kekesalan dari para tetangga. 

Pengertian Jalan

Sebagai orang tua kita harus mengetahui, menyadari, dan mengajarkan kepada anak. Kalau jalanan bukanlah tempat bermain. Apapun jenis permainannya, termasuk bermain bola. Sebelum membahas lebih lanjut. 

Cek dulu pengertian jalan dari KBBI daring. Dan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia. Pengertian jalan menurut KBBI adalah:

  1. Tempat untuk lalu liintas (kendaraan dan sebagainya)
  2. Perlintasan (dari suatu tempat ke tempat lain)
  3. Yang dilalui atau dipakai untuk keluar masuk.

Pengertian jalan berdasarkan Undang-Undang nomor 2 tahun 2022 adalah 

prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan penghubung, bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah, dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan rel, jalan lori, dan jalan kabel. 

Jalan Bukan tempat bermain

Dari pengertian jalan di atas, sudah dapat disimpulkan. Kalau jalan bukan tempat untuk bermain dan bercanda bagi siapapun. Jalan adalah fasilitas umum yang digunakan bersama. Yaitu sebagai perlintasan dan lalu lintas. 

Karenanya tidak boleh ada satu pihak yang menguasai. Kecuali dengan izin semua pihak yang berkepentingan akan jalan tersebut. Anda dapat melihat tujuan dan kegunaan jalan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) pasal 671. Yang menyebutkan:

“Jalan setapak, lorong, atau jalan besar milik bersama dan beberapa tetangga, yang digunakan untuk jalan keluar bersama, tidak boleh dipindahkan, dirusak atau dipakai untuk keperluan lain dari tujuan yang telah ditetapkan. Kecuali dengan izin semua yang berkepentingan.”

Jadi bila satu orang saja yang tidak memberikan izin. Dengan alasan apapun juga. Maka tidak ada seorang pun yang berhak menggunakan jalan sesuai kepentingan pribadinya. Termasuk untuk bermain bola. 

Tanggung Jawab Siapa

Bila jalan digunakan untuk bermain bola oleh anak-anak. Tentu saja itu menjadi tanggung jawab banyak pihak. Karenanya harus segera diambil tindakan. Agar tidak merugikan banyak orang. Bahkan menjadi masalah dan bibit pertengkaran. 

Orang Tua

Orang tua adalah pihak yang paling bertanggung jawab. Terhadap perilaku anak-anaknya. Termasuk dalam hal tingkah dan laku dalam bermain. Diharapkan setelah mendapatkan literasi kewargaan untuk orang tua yang anaknya bermain bola di jalanan.

Mereka dapat mendidik anaknya dengan baik. Sehingga tidak ada lagi anak-anak yang bermain bola di jalanan. Kemudian sebisa mungkin mencari solusi. Bagi anaknya yang tetap ingin bermain bola. Salah satunya mendaftarkan ke klub sepak bola. 

Pejabat RT dan RW, Kelurahan, dan Kecamatan

Jalanan menjadi tanggung jawab dan perhatian dari para pejabat. Mulai dari tingkat terendah, Rukun Tetangga (RT). Naik terus ke Rukun Warga (RW) hingga ke Kecamatan. Utamanya pejabat RT yang paling mengerti para warganya.

Sebaiknya pejabat RT harus mau keliling. Ke wilayah yang berada di bawah kekuasaannya. Untuk melihat kondisi dan kegiatan dari warganya. Bahkan bersedia menerima laporan permasalahan dan menyelesaikannya dengan baik. 

Sesuai dengan peraturan dan norma yang umum dan berlaku. Contohnya: bila ada anak-anak yang bermain bola. Harus segera ditegur dan segera dibubarkan. Sebelum menimbulkan masalah lebih besar lagi.

Pemerintah Harus Peduli

Pemerintah pun sebagai pemilik otoritas menjadi pihak yang paling peduli. Salah satunya dengan menyediakan fasilitas bermain dan olahraga bagi masyarakat. Jangan sampai abai dengan hal seperti ini. 

Pada akhirnya semua pihak harus peduli. Dengan cara melengkapi diri dengan literasi. Terutama literasi kewargaan untuk Anak dan Orang Tua. Yang sudah dijabarkan dalam tulisan ini. Agar ketentraman dan keharmonisan kehidupan bertetangga terwujud.

Jangan lupa untuk berbagi postingan ini. Dengan anak dan orang-orang terdekat Anda ya. Semoga semakin banyak yang tersadarkan. Nantikan postingan berikutnya literasi kewargaan masa pengenalan lingkungan sekolah.

Referensi:

https://www.hukumonline.com/klinik/a/terganggu-anak-anak-tetangga-yang-bermain-bola-di-depan-rumah-lt539feac9a0606/
https://paralegal.id/pengertian/jalan/

blog catcilku

Terima kasih sudah membaca postingan di blog catcilku.com. Semoga dapat memberi pencerahan dan bermanfaat buat Anda.

26 Tanggapan

  1. aku dulu waktu kecil pernah ditegur sama warga soalnya main bola di kampung wkwkwk, harusnya tiap kampung wajib ada sih lapangan untuk bermain atau apapun itu, jadi nggak mengganggu warga sekitar kalo main bola

  2. baru denger nih literasi kewargaan dan memang penting banget di edukasi..karena biasanya secara tidak sadar anak-anak yg bermain di jalan menganggu kenyamanan sekitar atau paling parah merusak lingkungan, minimal jangan sampai buang sampah sembarangan

  3. Sebagai orang tua, kita tentu ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anak, termasuk memastikan mereka memiliki waktu bermain yang aman dan menyenangkan. Bermain bola di jalanan merupakan salah satu aktivitas favorit anak-anak, namun hal ini juga dapat menimbulkan risiko keselamatan jika tidak diawasi dengan baik.

  4. Kalau jalanannya gak ramai dengan lalu lalang kendaraan aman aja ya kak. Tapi bila sebaliknya, maka sebaiknya sih jangan.

  5. Namanya anak-anak kalau sudah asyik ramai-ramai bermain bola, bisa lupa mereka sedang bermain dimana. Oleh karena itu saya selalu mengingatkan anak-anak untuk tidak bermain di jalan apalagi bermain bola.

  6. kalau baca mengenai literasi Kewargaan ini, jadi ingat pernah ada yang cerita di twitter mengenai anak yang suka ganggu tetangganya. Suka ngambilin pot-pot orang lain. Kalau dipikir, emang penting banget

  7. Sayangnya, nggak semua orang tua paham soal ini. Mereka menormalisasi “namanya juga anak kecil” pada anak mereka. Kalau anaknya nakal ya wajar bagi mereka, padahal kadang ada anak yang nakalnya udah di luar nurul, dan buat masalah nggak sama satu atau dua orang aja, tapi banyak orang.

  8. Anakku nih sekarang lagi ada di fase aktif²nya main sama temen sebayanya. Walo jalanan depan rumah relatif sepi, tapi tetep aja was² yah, mbak. Udah sering banget ngingetin anak². Bukan cuma main bola, tapi juga sepeda, layangan, sama bahayanya kalo gak sesuai tempat.

  9. Jalanan kompleksku (pas depan rumah pula) suka dipake main bola sama anak-anak di luar kompleks. Kesellll. Mana mulut mereka itu anjing-anjing melulu kalau ngomong. Berkali-kali ditegur masih gitu aja. Paling geser dikit, tapi tetap masih di jalanan.

  10. Anak anak yang bermain bola di lapangan yang bersisian sama rumah warga saja kadang bisa mengganggu sih. Beberapa animasi menggambarkan situasi begini soalnya. Parah lagi kalau mainnya di jalanan karena sebenarnya bukan soal mengganggu warga sekitar lokasi tapi malah membahayakan si anak juga sih ya.

  11. Klo dulu di kampungku masih banyak nih kejadian anak2 bermain di jalanan. Sekarang udah jarang, rata2 pergi ke lapangan untuk main bola dan menerbangkan layang2. Soalnya klo main di jalanan tuh emang bahaya. Ada kendaraan seliweran juga kaaan…

  12. Aku sih malah takut nabrak. Dulu pas kuliah malah hampir nyerempet bocah. Ya itu td krn dia main bola meski ga di tengah jalan sih.

    Tp kan bola lgsg terlempar ke tengah jalan. Eh dia ngambil bola tnp lihat ada kendaraan lewat. Drpd gw nabrak tuh anak, mendingan gw jatuhin aja diri sendiri. Abis itu ibunya lgsg marahin tuh bocah krn lht gw jatuh dan bolanya msh di tengah jalan.

  13. Ya ampun bisa sampai kelurahan dan kecamatan yaa gara-gara anak-anak yang kurang literasi kewargaan. Sebel aku juga kalau ada anak yang bermain bola di jalan, selain mengganggu ya bahaya buat diri mereka sendiri kan. Lebih nyaman di lapangan, luas dan aman nggak bikin warga emosi, hehe.

  14. semakin banyak anak anak yang bermain bola di jalanan karena faislitasnya gak ada, masih mending di lingkungan perumahan dan komplkes ya biasanya developer menyediakan lapangan per rw, kalo warga perkampungan atau rumah dempet tuh susah cari lapangan kecualoi ada warga yang ngasih tanah hibah. alhamdulillahya sih dirumah ada dua lapangan tanah hibah, tapi di rw lain gak ada.

  15. Saya sering mendapati anak kampung yang bermain bola dan memunculkan konflik akhirnya bertengkar dan menimbulkan masalah. Untungnya anaknya tidak aduan, dan orang tua juga tidak pernah merespon aduan anaknya dengan dalih pertengkaran anak biasa, besok juga akur lagi

    Padahal itu juga bukan di jalan lho main bola nya. Secara di kampung tanah lapang saja masih luas. Lapangan bola masih sering kosong…

    Yang sering muncul masalah justru ketika ada pertandingan bola di lapangan resmi. Sampai ribut dan timbul perkelahian antar kampung/tim.

    Jadi sebenarnya literasi kewarganegaraan ini bisa muncul di mana saja, tergantung bagaimana orang dan menyikapinya ya

  16. Sayangnya anak yang melakukan kesalahan kayak main bola di jalanan itu malah dinormalisasi sama orang tua. Emang jadi orng tua itu nggak mudah ya. Harus punya bekal dan kematangan buat mendidik anak.

  17. Sebagai anak gang, aku familiar banget mba dengan aktivitas anak main bola di jalan hihi. Sering banget lihat anak2 cowok main. Kalau ada orang lewat berhenti. Mainnya ga deket properti. Jadi pilih tempat yang sekiranya aman, biasanya tempat yang kanan kirinya tembok. Tapi paling nyaman sih di lapangan, karena kalau di gang ga bisa tendang dengan leluasa, mainnya cuma nyetak goal aja.

  18. Kalau di kampung masing bebas banget ya, dan juga sudah saling paham dengan yang dilakukan anak-anak. Jadi masih aman, tapi kalau di perkotaan, bisa menjadi masalah dengan tetangga. Di satu sisi, anak-anak lagi pengen kebebasan untuk mengekspresikan diri dengan main bola di tempat yang mereka anggap leih luas dan tepat, di sisi lain memang kita butuh mengarahkan mereka. Pilihan terbaik sebagai ornag tua adalah mengajarkan anak bermain pada tempat yang tepat. Kalau jauh gimana? Bisa dibahas bersama dengan warga lain dan RT untuk mewujudkan playground di lingkungan kita.

  19. Bicara bola, sekarang lagi ramai-ramainya bila ya. Semoga ada banyak fasilitas untuk bermain bola bagi anak-anak, ya. Misal lapangan atau klub-klub bola yang mudah dijangkau. Supaya anak-anak bisa menyalurkan hobinya dengan benar dan tidak bermain bola di jalanan.

  20. Iya banget nih..
    Rumahku yang dulu deket-deket banget tetangganya karena tinggal di kampung. Dan ini potensi jadi tempat main, gede banget karena anak-anak tinggalnya di sekitaran padat penduduk dan gak punya lapangan. Duh, yang namanya polusi suara tuh bikin yang punya bayi jadi gak nyaman banget.

    Hayuu deh.. anak-anak diberi ruang publik yang sehat agar tetap bisa beraktivitas sosial bersama teman-teman sebayanya secara sehat juga.

  21. Anak-anak main di jalan juga kadang karena nggak ada tempat lainnya ya.. Seharusnya pemerintah punya solusi untuk menyediakan taman ramah anai di sudut-sudut strategis ya

  22. review kehidupan yang sangat menarik dan kebetulan di tempat saya ada tempat luas kadang sering dipakai anak-anak main bola dan menurut saya menganggu bagi keluarga yang punya anak kecil dan ngerinya juga kena kaca rumah, untungnya ada warga setempat ngurus lahan kosong dibuat lapangan dan jadi sarana anak-anak setempat bermain bola jadi lebih aman dan anak-anak juga bebas mainnya tanpa mengganggu tetangga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

catcilku.com

Hai selamat datang di blog catcilku. Blog ini adalah catatan kecilku untuk saling berbagi macam-macam cerita dan cita. Semoga bermanfaat

- Titi Bdy -

PROGRAM
Peserta BRT Network Growth Organic Periode April - Agustus 2024
KOMUNITAS

Copyright ©dinti 2024 | All Rights Reserved