Literasi Kewargaan: Seni Bertetangga

Literasi kewargaan seni bertetangga

Daftar Isi

Hidup bertetangga dengan siapapun dan di manapun itu susah-susah gampang. Benar sekali, kalau bertetangga ada seninya. Lebih tepatnya mengenal literasi kewargaan: seni bertetangga. Sehingga tercipta keharmonisan di lingkungan.

Seni Bertetangga 

Bertetangga memang ada seninya. Berarti harus luwes, tidak kaku. Namun bukan berarti seenaknya sendiri. Tidak memikirkan orang lain, yang penting diri senang. Harus tahu hak dan kewajiban, supaya jadi tetangga yang asyik.

Namanya juga seni, berarti ada ilmunya. Karena seni bagian dari ilmu. Makanya penting banget literasi kewargaan: seni bertetangga. Diajarkan mulai dini kepada anak-anak. Kelak dewasa, mereka akan menjadi tetangga yang baik.

Literasi Kewargaan: Seni Bertetangga 

Seperti yang sudah disampaikan di atas. Menjalani kehidupan sosial dengan tetangga, harus dengan seni. Jadi, hidup akan tenang, tidak ada pertengkaran. Berikut ini seni bertetangga menyenangkan yang bisa dipraktekkan. 

Seni bertetangga menyenangkan

Toleransi

Namanya juga kehidupan sosial. Akan ditemui keberagaman. Sebuah keniscayaan, dalam bertetangga. Berdampingan dengan aneka agama, ada 6 yang diakui. Aneka suku, baik asli maupun pendatang. 

Karenanya toleransi penting dilakukan dalam bertetangga. Saling menghormati keberagaman dan perbedaan yang ada. Salah satu contohnya adalah memberi kesempatan kepada tetangga. Menjalani ibadah agamanya.

Asalkan ibadah yang dilakukannya tidak mengganggu. Misalnya tidak mengajak pindah agama. Tidak menimbulkan suara bising dan gaduh. Serta tidak melakukan kegiatan yang menyebabkan keresahan di lingkungan tempat tinggal. 

Gosip

Berita apapun isinya yang semakin digosok semakin sip, itulah gosip. Biasanya, isi berita belum bisa dipastikan kebenarannya. Malah seringnya ditambahkan rasa iri, dengki, dan benci. Baik dari pembawa berita pertama atau selanjutnya.

Tidak jarang dari gosip dan bisik-bisik tetangga tersebut. Muncul bibit kesalahpahaman dan permusuhan. Bila tersulut provokasi malah bisa jadi makin membesar. Menjadi pertengkaran antarwarga atau antar kampung. 

Paling aman hindari dan jangan ada gosip. Agar permusuhan tidak timbul. Sehingga kehidupan sosial dalam bertetangga dapat berjalan dengan baik.

Sampah

Sampah menjadi penyebab timbulnya polusi udara. Masalah sampah ada di mana-mana. Baik di desa maupun di kota. Manusia dalam hidupnya banyak sekali menghasilkan sampah. Baik sebagai pribadi maupun dalam kehidupan keluarga. 

Pertengkaran antar tetangga bisa timbul disebabkan oleh sampah. Sampah yang berserakan dan bertebangan. Ke area rumah tetangga. Contohnya sampah dari daun kering yang berjatuhan. Maka sebaiknya pemilik pohon rajin tanggap.

Menyapu daun-daun yang berjatuhan tersebut. Agar tidak menjadi sampah, di rumahnya sendiri. Atau malah merugikan orang lain. Seperti memenuhi jalanan atau bertebangan ke rumah tetangga. Contoh lainnya adalah penempatan wadah sampah. 

Penempatan Wadah Sampah

Ada saja orang yang menaruh wadah sampahnya semaunya sendiri. Tidak memikirkan kenyamanan tetangganya. Seperti menaruh wadah sampah persis di sebelah pintu. Atau gerbang masuk rumah tetangganya. 

Membuat kenyamanan tetangganya terganggu. Bisa jadi karena baunya masuk ke rumah tetangga. Membuat pemandangan tidak bagus bagi rumah tetangga. Atau mengotori badan, pakaian, dan barang tetangga. Karena tanpa sengaja menyenggol wadah sampah tersebut. 

Alangkah baiknya, bila ingin menaruh wadah sampah. Memperhatikan kenyamanan dan tampilan rumah. Tidak saja untuk sendiri tapi juga bagi tetangga. 

Bahan Wadah Sampah

Terkadang bahan yang digunakan sebagai wadah sampah. Membuat tidak nyaman kehidupan bertetangga. Contohnya penggunaan wadah dari seng yang sudah berkarat. Belum lagi masalah kebersihannya. Di mana tidak pernah dibersihkan.

Anak Bermain

Tidak ada yang salah dengan aktivitas anak bermain. Hanya saja, sering terjadi kalau anak bermain menimbulkan gangguan. Bagi lingkungan di mana anak bermain. Seperti menimbulkan polusi suara. 

Sebaiknya orang tua paham, terutama bagi yang tinggal di kota besar. Di mana sudah sangat padat penduduk. Membuat lahan tempat bermain bagi anak-anak. Sangat terbatas, nyaris tidak ada sama sekali. 

Diharapkan orang tua dapat memberikan pemahaman. Kepada anak-anaknya soal aktivitas bermain. Agar tidak mengganggu warga sekitar. Seperti permainan sepakbola dan nongkrong-nongkrong. Perhatikan pula waktu dan durasi bermainnya.  

Buka Usaha

Seni bertetangga dapat diwujudkan, ketika kita membuka usaha. Tapi tetangga tidak merasa terganggu. Serta hubungan antarwarga tetap baik. Kondisi tersebut dapat terwujud. Selama kita memperhatikan norma yang ada. 

Tidak akan ada masalah, ketika membuka usaha. Di tempat yang memang sesuai peruntukannya, yakni komersial. Sementara, kalau membuka usaha di daerah tempat tinggal. Maka akan memiliki potensi adanya masalah dengan tetangga.

Seperti kita ketahui bersama, kalau rumah adalah tempat tinggal. Di mana tempat untuk berlindung dari panas, dingin, dan bahaya. Serta untuk berkumpul dan bercengkrama dengan keluarga. Sehingga diharapkan supaya rumah dan lingkungan nyaman.

Sehingga perlu kiranya setiap orang sadar kalau ingin mendirikan usaha. Sebisa mungkin menghindari rumah atau pemukiman dijadikan tempat usaha. Supaya menghindari terjadinya masalah dengan tetangga.

Kalaupun “memaksa” untuk menggunakan rumahnya sebagai tempat usaha. Memperhatikan peraturan yang berlaku dan mengikuti norma yang ada. Serta melaksanakan hak dan kewajiban dalam kehidupan bertetangga.

Mintalah izin kepada tetangga dan lingkungan sebelum mendirikan usaha di rumah. Bila ada satu saja yang tidak menyetujuinya. Sebaiknya jangan memaksa untuk mendirikan usaha di rumah. Karena akan menjadi bibit yang memungkinkan timbulnya konflik.

Seperti biasa, berbagi cerita seni bertetangga menyenangkan menurut Anda. Di kolom komentar ya, supaya bisa dicontoh. Postingan selanjutnya adalah belajar menabung recehan di bank.

blog catcilku

Terima kasih sudah membaca postingan di blog catcilku.com. Semoga dapat memberi pencerahan dan bermanfaat buat Anda.

19 Tanggapan

  1. Alhamdulillah saya lahir dan besar di lingkungan asrama tentara yang penghuninya dari beragam suku dan agama seluruh nusantara. saya jadi belajar toleransi juga dan akhirnya terbawa sampai sekarang. Namun intinya memang bertentangga salig menghargai dan menghormati.

  2. lebih dari dua puluh tahun tinggal di perumahan, udah gak kaget dengan berbagai macam tetangga. ya dinikmati aja. tapi memang tentangga yang pengertian, itu paling berkah

  3. Bertetangga ada seninya ternyata ya. Nggak bisa seenak jidat memperlakukan tetangga. Hmmm…kalau di sini tetangga suka pada bergosip dan kepo. Digosok makin sip ya, haha. Duh, aku udah jadi tetangga yang asik belum ya, wkwkwk.

  4. Saking ada seninya, aku jadi ingat sama sitkom Tetangga Masa Gitu.

    Asli sih. Kayak gambaran bertetangga gitu mereka.

    Ada tetangga yang nggak tahu malu. Hehehe

  5. Ada lagi nih parkir kendaraan. Khususnya di lingkungan yang agak padat. Tidak jarang ‘kan ada yang punya mobil tapi tidak punya garasi. Iya sih naruhnya di depan pagar rumahnya, tapi ‘kan itu jalan umum, jadinya mengganggu. Memang sih seni bertetangga itu adaaaa aja 😀

  6. Hidup bertetangga merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan bermasyarakat. Tetangga bukan hanya orang yang tinggal di sekitar kita, tetapi juga bagian dari keluarga besar yang patut dihormati dan dijaga hubungannya. Membangun relasi yang harmonis dengan tetangga dapat memberikan banyak manfaat, baik secara individu maupun sosial.

  7. Pernah punya tetangga yang suka naik ke genteng trus nyebrang ke gentengku dan seenaknya menjemur pakaian di dak rumahku, dari sarung sampai pakaian dalam. Asli ngeselin banget.

  8. Wah super insightful sekali ya.. kebetulan sudah beberapa kali pindah lingkungan rumah karena kerjaan pindah-pindah dan memang bertetangga itu ada seni nya ya 🙂

  9. Nah gosip itu emang digosok makin sip ya… makin sip juga berisik dan konflik yang bisa muncul. Sejak dulu, bahkan sejak SMA, udah anti banget sama gosip. Jadi kalau pas lagi ngumpul lalu ada gosip, mending melipir deh. Hal yang paling mungkin ketika ada teman or tetangga bergosip, mereka bisa menggosipkan org lain yang kebetulan tak ikut ngumpul. Next time saat kita yang gak hadir, kita yang dijadikan bahan gosip :))

  10. Saya udah nemuin beragam jenis makhluk yang namanya tetangga. Ada yang baik, anteng, super berisik, asyik, so asyik dan lain sebagainya. Paling gedeg itu kalo nemuin tetangga yang berisik banget, suka begadang dan ngobrol di malam hari, tetangga rese dan songong… Semoga kita semua dianugerahi tetangga dan lingkungan yang damai, sejahtera, toleransi tinggi dan baik

  11. Toleransi ini sih yg penting. Tp ini bkn hny urusan keagamaan ya kak. Toleransi itu bs dlm makna lbh luas.

    Misal kalo nyetel musik, ya jgn keras2. Apalagi pake sound gede yg bikin pusing kepala.

    Blm lagi kalo istilah anter2 makanan. Ini bentuk toleransi terutama saat menjelang hari raya besar.

  12. Soal membuka usaha harus izin tetangga, sepertinya kok ngga begitu perlu di terapkan. Kebanyakan tetangga jaman sekarang pada julit. Yang penting kita memperhatikan dampak baik dan buruknya sich.

  13. Selain membuka usaha, aku pikir ketika membangun rumah atau renov rumah, ini juga perlu ijin dan meminta keluasan hati para tetangga untuk memaklumi jika mungkin ada debu yang mengganggu hingga polusi suara yang pastinya bikin kurang nyaman.
    Aku concern banget masalah ini, karena lingkunganku termasuk lingkungan sepi, rumah para orang sepuh atau pensiunan.
    Makanya kalo ada polusi suara tuh asa gemeesss..

  14. Bener sih, untuk pendirian usaha di rumah ini harus dipikirkan betul. Jangan sampai usaha yang kita buat mengganggu tetangga. Tapi kalau buka toko atau laundry kayaknya aman ya. Justru malah membantu tetangga yang gak sempat ke pasar dan cuci baju sendiri.

  15. Nyaman banget pokoknya kalo tinggal deket tetangga yg baik² anti resek club² gitu, haha..

    Tapi imposible sih, karena mau tinggal dimana pun, pasti ada aja tetangga yg berulah. Kayak di tempat tinggalku sini. Gak bisa liat orang lain seneng dikit, ah kan ngapa jadi curhat, wkwk..

  16. Yang paling dihindari dari hidup bertetangga yaitu gosip…wkwkk… untungnya di perumahan tempat aku tinggal rata-rata keluarga muda yang sudah sibuk kerja, berangkat pagi pulang sore. Jadi kalau mau ngumpul di jadwal dulu. Misalkan hari libur atau malam hari sekedar untuk bakar sosis, ngumpulin anak2. Dan gak ada bahas gosip..hehe..

  17. membuka usaha nih yang sering pertikaian diam diam antar tetangga. buka usaha a padahal tetangga b udah buka, dan deketan pula. paling aman sih ya emang minta izin. soal sampah dedaunan juga bisa jadi perkara loh. jadi ya emang sebisa mungkin apapun kegiatan yang dilakukan di lingkungan sekitar ya baiknya izin sih ya. kecuali ngegosip, better tinggalin aja. gpp dianggap kurang bersosialisasi yang penting kalo ketemu senyum dan say hi aja. lebih aman dan tentram.

  18. Hidup bertetangga itu menyenangkan selama tidak ketemu tetangga yang rese. Hihi.

    Aku ini jarang kumpul sama keluarga, tapi suara mereka tuh keras banget sampai aku bisa tahu gosip terhangat saat ini. Wkwk.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

catcilku.com

Hai selamat datang di blog catcilku. Blog ini adalah catatan kecilku untuk saling berbagi macam-macam cerita dan cita. Semoga bermanfaat

- Titi Bdy -

PROGRAM
Peserta BRT Network Growth Organic Periode April - Agustus 2024
KOMUNITAS

Copyright ©dinti 2024 | All Rights Reserved