Satu keluarga ditemukan tewas di dalam sebuah rumah. Total ada 4 jenazah, yakni sepasang suami istri, anaknya, dan adik ipar. Begitulah isi berita yang sempat saya baca beberapa hari lalu di media daring. Isi berita membuat sesak hati. Bagaimana tidak, mereka yang tewas itu diberitakan karena tidak ada makanan yang masuk ke tubuh. Benarkah begitu? Entahlah, semua masih menimbulkan tanda tanya di benak saya. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari peristiwa mengerikan itu.
Benarkah penyebab kematian hanya karena tidak makan dan minum? Tidak adakah penyebab lainnya? Kok bisa sekeluarga ditemukan tewas dalam rumah. Ada 5 poin yang membuat saya penasaran, yakni:
Poin Satu
Benarkah manusia meninggal karena tidak makan dan minum? Memang benar manusia dapat meninggal bila mengalami kelaparan dan kehausan yang akut (dalam jangka waktu lama). Karena tidak mendapatkan asupan, menyebabkan rusaknya organ-organ vital penunjang hidupnya. Sebagai orang yang beragama, kita pun meyakini kalau seseorang dapat meninggal dalam kondisi apapun, bahkan dalam kondisi kenyang. Secara akal sehat, tidak mungkin orang yang waras akan membiarkan dirinya kelaparan dan kehausan sedemikian rupa hingga membuat dirinya meninggal dunia. Tanpa ada perlawanan untuk mempertahankan hidup. Kecuali, memang mereka sudah memutuskan untuk bunuh diri bersama
Poin Dua
Tidak ada sisa makanan dan minuman di dalam rumah. Kalau ini sudah jelas dan terkait dengan poin nomor 1. Kejadian yang mungkin adalah semua makanan dan minuman telah habis disantap. Sebelum akhirnya keempat orang tersebut tewas di dalam rumah. Atau memang mereka dengan sengaja dan memiliki tujuan tertentu sampai tidak berkeinginan untuk makan dan minum dalam jangka waktu lama
Point Tiga
Para mayat di dalam rumah tersebut dikatakan sebagai anti sosial. Menurut berita, penghuni rumah termasuk orang-orang yang tidak pernah bergaul dengan tetangga. Jadi tetangga tidak ada yang mengetahui kondisi yang dialami oleh keluarga tersebut. Nah ini, yang amat penting untuk dipertanyakan. Kenapa mereka memilih untuk anti sosial? Padahal kita semua tahu kalau manusia adalah makhluk sosial. Jadi tidak mungkin tidak berhubungan dengan manusia lain.
Hei, kita ini hidup di Indonesia. Di mana masyarakatnya masih memiliki sifat kekeluargaan dan saling tolong menolong yang sangat kental. Kalaupun memang mereka benar-benar tidak punya uang untuk membeli makanan dan minuman. Hanya sekedar bertahan ingin hidup, tetangga kanan kiri pasti akan membantu. Segitu anti sosialnya kah, hingga memilih meninggal daripada meminta tolong kepada tetangga?
Poin Empat
Waktu kematian atas keempat mayat tersebut, disebutkan dalam waktu yang berbeda-beda. Kebayang tidak sih, melihat keluarga sendiri satu demi satu meninggal. Tanpa berusaha menolong atau mencari bantuan. Orang seperti apa yang ada di dalam rumah tersebut? Bagaimana kondisi kejiwaannya? Melihat mayat yang didiamkan berhari-hari, hingga berubah membusuk. Kok bisa tega, kuat menahan bau bangkai, dan tahan berada dalam kondisi satu rumah dengan mayat bergelimpangan. Tidak berusaha untuk menguburkannya, sebagai tanda penghormatan untuk terakhir kalinya.
Tidakkah timbul kondisi yang amat sangat mengerikan dan menakutkan di dalam rumah tersebut? Dalam kondisi orang normal, bisa dipastikan akan mengalami ketakutan dan histeris. Bahkan tidak kuat untuk berada di tempat yang sama dengan mayat-mayat. Pastilah akan keluar untuk meminta pertolongan
Poin Lima
Hilangnya mobil dan status rumah sudah terjual. Sepertinya ada cerita yang tidak utuh di sini. Karena diberitakan keluarga tersebut memiliki mobil, namun saat tetangga dan polisi membongkar gembok pagar. Mobil milik keluarga tersebut sudah tidak ada di tempatnya. Hanya menemukan keluarga tersebut sudah dalam kondisi sudah sebagai mayat.
Tetangga tidak ada yang tahu menahu yang sebenarnya tentang keberadaan mobilnya. Begitu pula dengan status rumah yang katanya sudah berubah kepemilikan. Karena menurut cerita dari salah satu mayat sewaktu masih hidup. Sempat bercerita, kalau rumahnya sudah terjual dan akan segera pindah rumah. Makanya para tetangga menyangka kalau penghuni rumah tersebut telah pindah rumah bukannya pindah alam.
Lima poin itulah yang ada dalam pikiran dan membuat saya penasaran. Kok bisa sekeluarga ditemukan tewas dalam rumah. Semoga saja polisi dapat menemukan jawabannya. Sehingga terang benderang apa yang menjadi penyebab kematian dari keluarga tersebut. Sementara menunggu penyelidikan, kita dapat bertanya ke dalam diri sendiri. Apakah ada hikmah yang dapat diambil dari peristiwa yang dalam beberapa hari terakhir ini menjadi berita? Sebagai orang beriman dan berakal, saya pribadi dan keluarga maupun anda pembaca catcilku, sudah bisa mengambil hikmah dari peristiwa mengerikan itu, antara lain:
Jangan Pernah Berputus Asa
Hikmah terpenting dari peristiwa mengerikan di atas, adalah jangan pernah berputus asa. Dari bantuan dan kasih sayang Allah Swt. Semua manusia hidup pasti akan selalu diberikan masalah dan ujian. Layaknya siswa yang sedang sekolah. Untuk menguji sampai mana pemahaman atas ilmu yang sudah dipelajari. Bila dapat menyelesaikan ujian, maka akan mendapatkan nilai dan kelulusan.
Dari masalah-masalah yang diberikan oleh Allah Swt sesungguhnya kita, sebagai manusia sedang diberi ujian. Apakah benar dan layak disebut sebagai hamba-Nya? Bila kita merasa tidak kuat lagi menanggung beban masalah yang ada. Maka kembalikan semua masalah tersebut kepada yang memberikan. Untuk kemudian mintakan solusinya, dengan sabar
Bergaulah dengan Tetangga
Karena manusia diciptakan sebagai makhluk sosial. Maka memang sudah sifatnya untuk selalu ingin berkumpul. Tidak mungkin bisa manusia akan hidup sendiri selamanya. Jangan pernah menarik diri dari pergaulan. Berusahalah bertetangga dengan orang-orang yang tinggal di kanan kiri rumah kita.
Jangan pernah merasa paling hebat sendiri dan tidak butuh bantuan orang lain. Sehingga tidak merasa butuh kehadiran orang lain sebagai tetangga. Patut diingat, tetangga adalah saudara terdekat kita. Kalau ada kesulitan dan kesusahan, maka yang bisa dimintai tolong untuk pertama kalinya adalah tetangga. Bukan saudara kita yang jarak rumahnya berkilo kilo meter dari rumah kita
Bila malu untuk berkenalan dengan tetangga, maka gunakan tips berikut:
- Tersenyumlah lebih dulu
- Perkenalkan diri
- Beri hadiah, walau dengan semangkuk sayur yang kita masak
Jangan Menjauh dari Keluarga Besar
Adakalanya di dalam pergaulan dengan keluarga besar dapat timbul selisih dan silang pendapat. Akibat dari kesalahpahaman karena hal sepele dan remeh temeh. Segera selesaikan dengan cek dan ricek, memverifikasi (tabayyun). Sehingga kesalahpahaman dapat diluruskan.
Jangan sampai hanya gara-gara kesalahpahaman dan kesal sesaat. Membuat hubungan antar saudara menjadi putus selamanya. Saling bertanya kabarlah sesekali. Hadiri acara yang dibuat dan saling mendoakan. Jangan lupa pula saling memberi hadiah dan buah tangan.
Jangan Percaya dengan Bujuk Rayu
Terkadang ada saja Orang/Kelompok/Organisasi yang mengatasnamakan agama dan Tuhan. Mempengaruhi dan mengajak orang lain ke Surga dengan singkat. Tanpa Usaha dan Ibadah yang benar dan sesuai ajaran agama yang benar. Hanya dengan menyetorkan sejumlah uang dan melakukan beberapa ritual. Karena itu tidak mungkin terjadi.
Gunakan akal untuk menyaring ajakan tersebut. Bertanyalah dan cari pendapat lain dari alim ulama yang jujur dan benar. Jangan bertanya kepada orang yang “dianggap alim ulama” oleh lingkaran kelompok itu sendiri.
Carilah Pertolongan
Jika muncul halusinasi atau pikiran-pikiran yang tidak baik. Segera carilah pertolongan kepada ahlinya. Jangan pernah menarik diri dan menghindari pertolongan. Kalau merasa kita tidak mendapatkan pertolongan manusia, maka kembalilah kepada agama. Sebaik-baik penolong dan pelindung adalah Allah Swt. Sang Maha pencipta dan Maha Membantu.
Apapun yang menjadi penyebab kematian keluarga tersebut, jangan sampai menimpa keluarga kita. Mari mohon kepada Pemilik Kehidupan agar, kelak dimatikan dalam kondisi khusnul khotimah, aamiin ya robbal alamin.
Baca juga: Unleash limitless possibilities sesuai potensi terbaik diri sendiri