Kalau bicara kuliner, sebenarnya saya bukanlah orang yang tepat. Karena buat saya semua makanan itu enak dan enak banget. Apalagi saya dan keluarga tidak sering makan dan jajan di luar seperti orang kebanyakan. Bila makan di luar sudah pasti karena ada yang mengajak dan ditraktir orang 😁. Seperti kali ini, pengalaman ditraktir makan nasi uduk ayam goreng aneh Mat Lengket. Jadi tulisan kuliner ini versinya berdasarkan pengalaman sendiri. Yuk, dibaca sampai selesai.
Makan Nasi Uduk Ayam Goreng Aneh Mat Lengket
Pulang dari menyerahkan bantuan kemanusiaan melalui baznas. Mewakili sebuah komunitas pendidikan hari Selasa, tanggal 14 November 2023. Saya diajak makan nasi uduk di warung Mat Lengket, yang berada di Klender. Posisinya dekat sekali dengan pasar Klender. Tepatnya di depan penghabisan jalan turunan, jembatan flyover Klender. Berada di sebelah kiri kalau dari arah Duren Sawit menuju ke Pulo Gadung.
Makan malam kali ini adalah kesempatan ketiga saya diajak ke nasi uduk ayam goreng Mat Lengket. Dua kali kesempatan makan sebelumnya, juga diajak oleh orang yang sama. Bahkan kenal pertama kalinya dengan nasi uduk aneh Mat Lengket ini juga karena ditraktir olehnya 😁. Beneran deh, sudah sebanyak ini umurnya dan tinggal di Jakarta Timur. Sebelumnya tidak pernah tahu dan tidak ngeh kalau ada nama tempat makan nasi uduk ayam goreng Mat Lengket.
Mungkin karena jarang lewat rute Duren Sawit ke Pulo Gadung atau sebaliknya. Jadi tidak pernah lihat apalagi makan di nasi uduk ayam goreng Mat Lengket. Baru tahu ya setelah diajak ke sini. Itu pun setelah yang mengajak pindah rumahnya ke Duren Sawit. Sebelum pindah, ya tidak pernah. Padahal menurut pengakuannya, saudara saya itu sudah kenal dan tahu nasi uduk Mat Lengket. Sejak masih kuliah di akhir tahun 1980-an.
Nasi Uduk Ayam Goreng Mat Lengket
Alamat nasi uduk ayam goreng Mat Lengket, ada di jalan Raya Bekas, Jatinegara Kaum Raya No.5, Klender, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13250.
Pertama kali diajak makan nasi uduk ayam goreng Mat Lengket, di tanggal 15 Agustus 2023. Kami ke sana di malam hari, kurang lebih saat Isya. Sebab seingat saya, kami mampir sholat Isya dulu di mushola yang ada di samping warung. Sayangnya saya lupa apa nama mushola kecil tersebut. Lepas dari sholat barulah masuk ke warung Mat Lengket.
Fasilitas
Dari luar, warung terlihat sederhana dan kecil. Namun setelah masuk, lumayan luas. Banyak meja dan kursi yang dijajarkan untuk duduk para pembeli yang ingin makan di tempat. Meja kayu dilapisi dengan taplak plastik berwarna biru. Dilengkapi dengan kursi plastik satuan yang berwarna. Di dalam warung tersedia fasilitas toilet dan mushola.
Jadi kalau kebetulan sedang di sana dan ingin buang air, jadi aman. Bahkan kalau mau sholat juga bisa dilakukan di mushola kecilnya. Di bagian belakang warung, di balik dinding dan pintu kaca sebagai penyekatnya. Sepertinya juga sebagai jalan menuju ke rumah Bu Haji pemilik dari warung. Karena terlihat beberapa kali pegawainya melewati mushola. Kemudian masuk ke ruangan berikutnya yang juga dibatasi dengan dinding dan pintu kaca.
Setiap pembeli yang akan membeli dan makan nasi uduk dan ayam gorengnya. Akan melewati “dapur” kecil dan kasir tempat pembayaran. Dapur di sini bukan untuk memasak. Melainkan hanya untuk menyiapkan pesanan dari para pembeli. Jadi bagi yang ingin membawa pulang pesanannya mudah. Tidak perlu masuk ke dalam warung. Cukup pesan dari luar dan menunggu di kursi yang sudah disediakan. Bertempat di lapangan yang sekaligus menjadi tempat parkir kendaraan.
Warung Nasi Uduk Mat Lengket
Membeli di warung Mat Lengket, berarti harus siap untuk antre. Bila waktu kedatangan pas saat sedang padat pengunjung. Dari tiga kali pengalaman makan di warung Mat lengket. Semakin malam semakin ramai pembeli. Pernah satu kali, harus antre dan mencatat nama. Sebelum mendapatkan giliran masuk, duduk, dan makan di tempat. Untungnya kami tidak merasakan bosan harus menunggu lama. Karena kami gunakan untuk sholat. Selesai sholat langsung dapat meja 😁.
Biasanya yang datang ke sini, adalah para pegawai yang baru saja pulang kerja. Ada juga satu keluarga, terdiri dari Ayah, Bunda, dan anak-anaknya. Mungkin mereka merasa lapar dan ingin makan nasi uduk dengan ayam goreng, jeroan, telur puyuh atau semur jengkol. Seperti kami yang juga merasa lapar dan ingin makan nasi uduk di malam hari.
Jam Buka Warung
Kalau di kampung-kampung perumahan, biasanya nasi uduk banyak dijual di pagi hari. Beda dengan di warung nasi uduk Mat Lengket. Jangan berharap dapat menikmatinya di pagi hari. Karena belum buka, mungkin masih istirahat pemilik dan pegwainya. Atau sedang memasak nasi uduknya 😅. Pembeli harus bisa menahan keinginan makan nasi uduk di warung Mat Lengket hingga malam hari. Karena jam buka warung nasi uduk Mat Lengket mulai pukul 17.00-22.00 WIB. Atau sampai dengan habis nasi uduk dan yang lainnya.
Oh iya, menurut saudara saya, yang menjadi penunggu kasir adalah Ibu haji pemiliknya sendiri. Entah, namanya siapa. Sebab belum sempat kenalan dan belum memiliki kesempatan untuk ngobrol dan bertanya langsung kepadanya. Soal warung nasi Mat Lengket miliknya ini. Semoga masih diberi kesempatan untuk ngobrol di kesempatan lain.
Menu Makanan dan Minuman
Nah ini dia menu yang tersedia di warung nasi uduk. Tentu saja yang menjadi menu utama di warung nasi uduk Mat Lengket adalah nasi uduk dan ayam gorengnya. Menu makanan lainnya adalah: ati ampela, tusukan kulit, kepala, semur jengkol, semur tahu, telur puyuh, tempe oreg, petai, kerupuk, sambal, bawang goreng, bihun, dan sate ginjal. Sementara untuk minumannya ada teh tawar/manis (panas/es), jeruk (panas/es), air putih, teh dalam kemasan, dan air mineral.
Reviu Nasi Uduk Mat Lengket
Sesuai judulnya, saat pertama kali saya makan, memang merasa aneh, bahkan tidak suka. Alasannya karena, nasi uduk, ayam goreng, dan bihunnya sudah dingin. Padahal yang dalam benak saya kalau makan nasi uduk. Nasinya itu harus panas atau paling tidak hangat. Belum lagi ayam gorengnya, juga disajikan dalam kondisi dingin. Saya malah merasa bukanlah seperti ayam goreng yang biasa dilihat pada umumnya.
Goreng atau Ungkep
Entah bagaimana cara memasak dan membuatnya. Belum sempat bertanya kepada pegawai atau pemiliknya 😁. Sebab dibilangnya ayam goreng, tapi sepertinya kalau dilihat dari penampakannya. Ayam yang disebut digoreng, tapi tidak digoreng. Saya malah menganggap ayam di Mat Lengket hanya melalui proses diungkep saja dan tidak mengalami proses digoreng.
Di kesempatan yang kedua, saat diajak lagi untuk makan nasi uduk ayam goreng aneh Mat Lengket. Sebenarnya saya ingin menolak, namun sungkan. Jadilah tetap ikut, sambil membayangkan nasi uduk ayam goreng yang aneh rasanya 😅. Alhamdulillah, kesempatan kedua ini mendapatkan nasi uduk yang hangat. Sesuai yang ada dalam anggapan saya, soal nasi uduk yang enak. Yaitu nasi uduk yang panas atau hangat. Jadi, sudah tidak ada lagi nasi uduk dan ayam goreng anehnya, yang ada enaknya saja.
Walau ayam goreng, bihun, dan semur jengkolnya tetap disajikan dalam kondisi dingin. Saya sudah merasa tidak aneh lagi. Bahkan sudah mulai suka dengan ciri khas dari nasi uduk olahan Mat Lengket. Mungkin juga sudah terbius oleh nasi uduk yang tidak panas/hangat, seperti yang diharapkan. Dengan harga nasi uduk Rp8.000,- per porsi dan ayam goreng Rp19.000,- per potongnya. Lumayanlah, akan mendapatkan nasi uduk dan ayam goreng enak. Pantas saja warung ini selalu ramai pembeli.
Ayam Perawan
“Ayamnye ayam perawan, entu nyang bikin lengket.”
Coba deh dibaca kalimat di atas, “ayamnye ayam perawan, entu nyang bikin lengket.” Pakai bahasa Betawi dengan kalimatnya yang lucu. Ingin menunjukkan kepada para pembelinya kalau ayam yang dipakai oleh warung Mat Lengket adalah ayam perawan 😁. Saya sih penasaran, ayam perawan itu seperti gimana? Dari kalimatnya saja sudah bikin penasaran. Padahal kalimat tersebut ingin mengatakan kalau ayam yang digunakan adalah ayam kampung yang masih muda. Jadi rasanya lebih gurih dan legit bila dimakan. Tidak mengecewakan, begitulah kira-kira yang ingin disampaikan.
Tidak Menolak
Sekarang kalau diajak lagi untuk makan nasi uduk Mat Lengket, sudah pasti tidak akan menolaknya. Sudah suka. Saking sukanya sudah bersedia dengan sukarela mereviu dan bersedia merekomendasikan kepada anda yang membaca tulisan ini.
Mungkin kalau boleh saran kepada pemilik warung. Tolong menyediakan menu makanan yang panas atau hangat. Untuk memenuhi selera penggemar makanan panas dan hangat 😊. Jadi pembeli dan pelanggan bisa memilih menu yang dingin. Atau pilih menu yang panas/hangat. Namanya juga selera, kan orang bisa beda-beda.
Gimana anda masuk ke tim mana, nasi uduk dingin atau nasi uduk panas/hangat?
Berani coba makan di warung nasi uduk ayam goreng Mat Lengket?
Apapun timnya, jangan lupa untuk mengajak saya kalau mau makan di Mat Lengket. Pasti mau dan tidak akan menolak 😊.
33 Tanggapan
Kayaknya enak ya bun nasi uduknya soalnya adek belom pernah nyobain😅😁 nasi uduk mat lengketnya
Kapan-kapan beli ya, ajak Ayah 😊
Iya sih ya, yang namanya makan nasi uduk tu ya enaknya anget-anget. Di sini pun ada beberapa penjual pecel lele yang nawarin nasi uduk. Nah, nasinya ditaruh dalam termos gede gitu biar pas dimakan tetep anget. Soalnya iya sih ya, makan nasi uduk kalau nggak anget tu rasanya aneh.
Biasanya nasi uduk dijual pagi2 karena untuk sarapan. Tapi warung nasi ini agak beda ya.
Untuk rasa, bagaimana kak?
Sekarang sih sudah suka dan tidak merasa aneh lagi 😅
Ayam lengket maksudnya mungkin dagingnya lengket tidak kering krispy, tapi enak dimakan?
Enak, walau awal terasa aneh 🤭
Sepertinya saya bakalan suka bnget klo diajak makan ke situ. Saya ‘kan hobi makan nasi uduk.
Ayo boleh mbak, ke Jakarta ya. Nanti insyaallah kita makan bareng 😊
Kalau saya bukan ke hangat atau dinginnya. Tetapi, lebih suka nasi uduk yang teksturnya pera. Cuma agak jarang ya. Kebanyakan di sini nasinya pulen.
Ayam goreng Mat Lengket baru sekali nyobain. Itu pun bawa pulang, makan di rumah. Antrenya lama banget. Karena baru pertama kali cobain, masih biasa aja. Mungkin harus beberapa kali dulu sampai akhirnya bisa suka banget,
Nah, berarti sama ya. Kalau baru satu kali masih biasa saja. Kalau saya malah aneh nyebutnya 😅. Tapi sekarang sudah mulai suka , karena sudah 3 kali makan di tempat
wah, unik banget, jadi pengen coba 😀
Penasaran nih sama rasa dari masakannya. Cobain ajakin istri ah makan disini.
Coba aja mas. Buat bukber pas tuh
Nasi uduk ini emang salah satu makanan peranakan yang gampang diterima lidah karena lauk pauk dan citarasanya sangat dekat dengan lidah kita kebanyakan. apalagi kalau sambel kacangnya enak, duhhhh! jadi lahap deh, seporsi kadang ngga cukup
Berarti ada di tim yang suka makan nasi uduk pakai sambel kacang ya?
Dulu sering naik krl di st. klender tapi baru tahu kalau ada tempat makan yang menjual nasi uduk seenak itu, kalau ada waktu ke daerah itu mau cobain dah.
Wah unik dan belum pernah coba. Penasaran dengan teksturnya. Nanti kapan-kapan kita coba ke sini
wah nassi uduknya sepertinya enak banget kak, dari penampakan fotonya saja sudah bikin ngiler nih
Iya sih y klo beli nasi uduk ayam goreng ekspektasinya pasti nasi uduk dan ayamnya panas baru digoreng gitu, minimal salah satu ada yang ngebul banget biar berselera. Meskipun rasanya enak tapi karena gak sesuai ekspekstasi ada perasaan nge-drop gak sih? btw aku tetep penasaran sih gimana sensasi makan nasi uduk dan ayam goreng dingin tuh…
Betul mbak, enak anget semuanya ya kan. Dari nasi, ayam, dan semuanya deh. Nah, coba lah ke Mat Lengket 😊
Wah iya ya, aneh nih kok nasi uduk dan lauknya pada dingin. Padahal nasi uduk ya enaknya hangat gitu. Terus ayamnya juga iya kayaknya, cuma diungkep. Tapi karena Mbak bilang enak dan suka, lha kok aku jadi penasaran. Hihihi… kudu nyoba nih kalo ke sana. 😀
Iya mbak, merasa enak setelah datang dan makan yang kedua kalinya 🤭
Wah iya ya, aneh nih kok nasi uduk dan lauknya pada dingin. Padahal nasi uduk ya enaknya hangat gitu. Terus ayamnya juga iya kayaknya, cuma diungkep. Tapi karena Mbak bilang enak dan suka, lha kok aku jadi penasaran. Hihihi… kudu nyoba nih kalo ke sana. 😀
Setuju sih, kalau nasi uduk itu emang harus hangat, termasuk juga kalau ayam goreng. Jadi, ini nasi uduk ayam goreng Mat Lengket kalau panas semua harusnya bakal lebih enak lagi sih
Betul. Mungkin khas di sini seperti itu. Serba dingin 🤭
Duh aku baca ini di krl mana belum makan buka puasa berat wkwk jadi ngiler.
Oooo di Klender yaa,moga2 kapan2 bisa mampir ke sana kalau pas ke Klender.
Aku pun kalau soal makanan cuma dua antara enak atau enak banget😅
Hmmm aku pun kalau nasi milih yang masih panas yaa minimal hangat gtu biar lebih manteb sih mbak.
Hehe, dah melipir ke pinggir. Mampir dulu makan 🤭. Iya di Klender. Lebih enak dan mantap klo hangat ya kan
Ayam perawan itu apa ayam yang belum pernah bertelur(?) eh hahaha kok jadi penasaran sama rasanya. Tapi emang legend ya udah lama juga
Nah itu, tidak tahu juga ayam perawan kayak apa 😂. Sepertinya legen, tapi saya juga belum pernah dengar sebelumnya. Baru-baru ini saja, karena ditraktir 🤭
Waktu tinggal di tangerang aku shock culture karena ada yg jualan nasi uduk malem2 haha…
Mana banyak banget menunya enak2 lagi…
Di bandung gada yg malem2 jual nasi uduk gitu
Serius di Bandung tidak ada yang jualan nasi uduk malem? hehe
enak banget ini kayaknya, dimakan pas buka puasa :))