Sudah hampir akhir tahun ajaran sekolah. Tidak lama lagi akan datang liburan sekolah. Mari persiapkan liburan dengan kegiatan literasi yang bermanfaat bagi anak. Dimulai dari cara membuat program literasi di rumah.
Pendidikan dan Literasi
Sejatinya, pendidikan adalah tanggung jawab orang tua. Literasi sebagai bagian dari pendidikan. Bertujuan agar seseorang memiliki pemahaman, kemampuan, dan keterampilan. Orang tua dapat memberikan berbagai macam literasi. Kepada anak selain pendidikan di sekolah.
Bahkan bukan hanya anak yang butuh literasi. Tapi kita sebagai orang tua pun perlu menambah literasi. Supaya terus terbarui dengan info. Yang bermanfaat dalam mendampingi anak.
Maka dari itu, orang tua tidak boleh hanya mengandalkan sekolah. Untuk membuat anak mendapatkan literasi. Karena tidak mungkin bisa terpenuhi semuanya. Jadi pintar-pintar kita berkreasi. Untuk memenuhi literasi anak.
Cara Membuat Program Literasi
Kalau hanya mengharapkan literasi dari sekolah. Biasanya ada saja orang tua yang kebingungan saat liburan tiba. Kegiatan apa yang akan diberikan kepada anak? Untuk menghindari anak hanya bermain gim di ponsel.
Karena yang dipikirkan biasanya hanya liburan ke tempat wisata. Padahal, mengisi liburan tidak melulu ke tempat wisata. Orang tua bisa loh menyiapkan program literasi. Untuk mengisi liburan sekolah, selama anak di rumah. Memang butuh usaha dan kemauan dalam menyiapkannya.
Insyaallah hasilnya akan sebanding dengan usaha yang dilakukan. Sehingga tidak akan terdengar lagi. Keluhan orang tua terhadap anaknya. Yang sering terdengar selama ini. Sering dengar kan, seperti apa keluhannya?
Isinya hampir seragam. Menyalahkan anak yang malas gerak. Hanya menghabiskan waktu dengan ponselnya. Kalau tidak main gim daring, berselancar tanpa bimbingan. Aktivitas yang mengkhawatirkan bila sampai tidak terkontrol.
Oleh sebab itu, mulai dari sekarang harus bersiap. Jadi orang tua kreatif. Mempersiapkan program literasi. Untuk mengisi liburan sekolah buat anak. Simak cara membuat program literasi di rumah berikut ini.
Tetapkan Tujuan
Dimulai dari menetapkan tujuan yang akan dicapai. Dari program literasi yang akan dilakukan. Ada banyak tujuan yang bisa didapat dari literasi. Anda dapat memilih salah satu tujuannya. Atau langsung semuanya.
Menambah Wawasan
Setiap kegiatan literasi bisa dipastikan menambah wawasan baru. Wawasan berarti cara pandang terhadap sauatu hal. Misalnya: pada awalnya anak belum paham dunia digital. Dengan diberi literasi jadi paham. Kalau di dunia digital, ada etika pergaulannya.
Meningkatkan Kepekaan Terhadap Informasi
Informasi yang beredar saat ini begitu banyaknya, Terutama yang berasal dari media sosial. Namun tidak bisa dipastikan semua informasi tersebut benar. Setelah terliterasi, maka anak diharap menjadi peka. Dengan informasi yang banyak bernunculan. Mereka terbiasa untuk menyaring dan memilih informasi.
Mengembangkan Kreativitas dan imajinasi
Biasanya sebuah ilmu akan mudah ditangkap dan dicerna. Adalah dengan cara dengan langsung praktek. Mumpung liburan maka anak akan lebih mudah menjelajah dan praktek. Dengan begitu ide, imajinasi, dan kreativitas akan muncul.
Peka Terhadap Lingkungan
Terbiasa dengan program literasi yang dilakukan. Diharapkan anak akan peka terhadap lingkungan. Artinya anak akan mulai terbiasa memilih. Lingkungan yang baik dan bermanfaat buat dirinya. Utamanya lingkungan pergaulan.
Meningkat Kepercayaan Diri
Sudah pasti kepercayaan diri akan bertambah dengan literasi. Karena anak memiliki keterampilan baru. Mungkin berbeda dengan teman-temannya. Ini akan menambah nilai tersendiri. Apalagi sampai berhasil membuat portofolio dari hasil literasi yang dikerjakan.
Membangun Karakter dan Nilai-nilai Positif
Dimulai dari mengubah kebiasaan. Awalnya malas bergerak, hanya main ponsel saja. Dipaksa untuk aktif bergerak dan melakukan kegiatan. Diharapkan kebiasaan baru mulai terbentuk. Akhirnya karakter dan nilai-nilai positif mulai dibangun.
Pilih Kegiatan
Pemilihan kegiatan literasi yang akan dijalankan. Diselaraskan dengan tujuan yang ingin dicapai. Serta disesuaikan dengan usia. Agar anak dapat mengikuti dan mempraktekkannya. Kegiatan literasi yang bisa dipilih. Untuk mengisi liburan anak antara lain:
Desain
Menurut kabar, di masa yang akan datang. Ada beberapa keterampilan yang wajib dimiliki oleh anak. Salah satu diantaranya adalah keterampilan mendesain. Karena itu, anda bisa memulai lebih awal. Mempersiapkan anak untuk menguasainya.
Desain bisa dilakukan secara manual maupun digital. Bisa diajarkan keduanya atau pilih satu lebih dulu. Berhubung saat ini sudah memasuki era digital. Maka ada baiknya diberikan literasi desain digital.
Mendesain secara digital membutuhkan perangkat lunak. Ada banyak pilihan yang bisa digunakan. Baik secara daring maupun luring. Program pilihannya coreldraw, illustrator dan photoshop. Sayangnya program-program tersebut berbayar.
Jangan khawatir, masih ada program desain luring. Yang dapat digunakan secara gratis alias tidak berbayar. Karena berlisensi General Public License (GPL). Diantaranya ada inkscape, GIMP, dan blender.
Sementara untuk yang daring ada canva, figma, dan sebagainya. Tinggal pilih mana yang paling disuka, mudah, dan nyaman.
Menulis
Banyak pilihan belajar menulis saat ini. Baik yang berbayar, gratis, maupun yang gratis bersyarat. Iya, di awal belajar memang gratis. Namun saat selesai harus membayar. Untuk menebus hasil karya yang sudah dikerjakan.
Menulis yang dimaksud di sini adalah belajar menulis cerita. Nantinya hasil tulisan semua peserta akan dikumpulkan. Kemudian akan dijadikan buku antologi. Jadi cetakan buku tersebutlah yang harus dibayar. Oleh peserta untuk jadi miliknya.
Membuat Blog
Mirip dengan belajar menulis yang sudah disebutkan di atas. Membuat blog harus memiliki dasar kemampuan menulis. Dalam arti mampu merangkai kata-kata. Setelah tulisan dihasilkan maka akan dipajang di blog.
Pengertian dari blog bila merujuk dari KBBI daring. Adalah catatan harian atau jurnal pribadi di internet. Yang dapat diakses oleh siapa saja.
Saat membangun blog, selain tulisan yang sudah disiapkan. Seperti cerita pendek, cerita bersambung, atau jurnal harian. Juga membutuhkan gawai dan sambungan internet sebagai peralatan wajib. Selanjutnya menentukan pilihan programnya.
Walau tidak memiliki kemampuan membuat kode pemrograman. Kita tetap bisa membangun sebuah blog (situs web). Caranya menggunakan Content Management System (CMS). Yaitu sistem manajemen konten.
Pengguna CMS dapat membuat, mengelola, dan menyimpan konten. Tanpa memiliki pengetahuan akan kode pemrograman situs web. Tentu saja kontennya dalam bentuk digital. Berupa tulisan, foto, audio, dan video.
Ada 2 macam CMS yang terpopuler dan banyak dipakai. Yakni Blogspot atau WordPress, keduanya gratis. Penggunaannya mudah, hanya tinggal geser dan taruh. Anak kelas 4 SD pun sudah bisa mengoperasikannya.
Hobi
Jangan salah, dari hobi anak pun bisa terliterasi. Bahkan bila ditekuni dengan serius, menjadi peluang mendapatkan penghasilan. Banyak macam dan jenis hobi yang bisa dijalani. Ada olahraga, musik, menggambar, memasak, dan sebagainya.
Menjalani hobi bersama anak. Bisa menjadi kegiatan yang mengasyikkan. Bahkan dapat memperat ikatan (bounding).
Membuka Rekening Bank
Kebetulan masih di bulan Syawal nih. Sudah menjadi tradisi dan banyak dilakukan oleh masyarakat. Saat Idulfitri biasanya ada kegiatan berbagi angpao. Anak-anak yang paling senang dengan tradisi tersebut. Karena mereka bisa mengumpulkan uang “kaget” tersebut.
Orang tua dapat mengarahkan anak. Agar uang hasil mengumpulkan angpao ditabung. Ajaklah ke bank syariah pilihan dan kepercayaan. Kemudian pandu anak untuk membuka rekening tabungannya sendiri.
Biarkan anak berinteraksi dengan petugas pelayanan pelanggan. Lalu menyetorkan uang angpaonya ke kasir depan (teller). Dari kegiatan selama di bank, berarti anak sudah mempraktekkan literasi finansial.
Tentukan Durasi
Jangan lupa untuk menentukan durasinya. Sebagai awalan dan untuk mengisi liburan. Maka program literasi yang dibuat berdurasi pendek. Antara sepekan sampai dua pekan saja. Selanjutnya kegiatan literasi dapat disesuaikan lagi waktunya.
Sebab pendidikan dan literasi dilakukan bukan hanya sesaat. Melainkan untuk sepanjang hayat. Maksudnya kegiatan yang dilakukan seumur hidup. Tidak akan pernah terhenti dan terputus. Pendidikan adalah makanan bagi orang-orang beriman.
Gimana, sudah mulai paham kan? Bagaimana cara membuat program literasi untuk mengisi liburan anak. Kalau dipersiapkan dari sekarang, akan sangat mudah dilakukan oleh anak. Pada saat liburan sekolah datang. Anda sebagai orang tua juga tidak akan bingung lagi.
Kalaupun mau diselingi dengan berwisata bisa juga kok. Namanya juga mengisi liburan dengan program literasi. Masih tetap bisa diselingi dengan literasi wisata. Referensinya ada di postingan Kenal Jakarta di Setu Babakan.
Perlu diingat nih, karena penting. Setelah anak mengerjakan program literasi di rumah. Anak akan memiliki portofolio pertama miliknya sendiri. Dengan begitu akan meningkatkan rasa percaya diri mereka.
31 Tanggapan
Aku langsung bikin checklistnya, ka Titi..
Kayak yang aku kudu melewati fase yang mana dulu nih agar mengenalkan cerdas literasi dalam kehidupan sehari-hari untukku dan anak-anak. Menarik sekali yaah.. Dari hal-hal sederhana, ternyata itu menjadi sebuah trigger membangkitkan semangat mencintai dunia literasi.
Iya bun adek kan setiap hari baca buku teruyuss sampe adek bosen baca buku yang itu2 terus😁😅
iya banget lagi, kadang orang tua kepikiran liburan itu ya perginya ke tempat wisata. Padahal, makna liburan enggak soal wisata aja. Waaah aku mau nunjukkin cara membuat program literasinya ke kakakku ah biar ponakan pas liburan gak banyak main game di hp.
Noted mba, terimakasih tipsnya, sebagai seorang pendidik aku baca tulisan ini merasa terwakili sekali
Terima kasih sdh berbagi, saya nemu artikel ini dari grup Bloggercrony di facebook, anak kami 4 tahun, playgroup. Informasi ini memicu kreativitas kami untuk mulai memikirkan program literasi ini. Good article 👍
Anggota Bloggercrony juga Mas?
Semangat mas. Semoga anaknya tumbuh jadi anak yang cerdas dan kreatif. Apalagi orang tuanya rajin menstimulasi 🙂
Ketika anak-anak saya masih kecil, saya suka bikin beberapa program liburan seperti ini. Meskipun tetap dikonsep dengan cara bersenang-senang. Supaya vibes liburannya tetap dapat. Ibaratnta liburan yang berfaedah, lah 🙂
Betul liburan tidak sekedar senang-senang. Tapi ada misi dibaliknya
iya ya, kalau musim liburan gini, rata-rata yang kepikiran tuh piknik, pergi ke tempat wisata. bagus sih ini. Biar juga sekalian jadi program literasi, menurut saya, bisa selesai piknik anak-anak diminta menuliskan/menceritakan pengalaman mereka saat piknik tersebut
Iya mbak, tidak ada yang salah dengan piknik. Tinggal pilih tempatnya. Jadi dapat deh literasi wisatanya. Atau bisa wisata literasi sekalian
Ya Allah kena banget aku, aku termasuk malas menstimulasi literasi karena akunya nih yg malas. Makasih tulisannya udah membuka hati, siap catat dan eksekusi
Hehe … Kita sudah disibukkan dengan pekerjaan. Jadi seringnyabsudah kehabisan energi ya. Mau kasih literasi apa ke anak dan diri sendiri
Jadi pengingat buat daku nih buat support literasi ke keponakan, buat jadi modal dia kelak juga agar terbiasa dn suka dengan literasi
Iya mbak, mau buat siapapun bisa. Bahkan kita yang sudah dewasa pun. Butuh literasi
Hai mba. Jadi ada ide menarik membuat Ide literasi ini. Membuat blog memang baiknya ada kemampuan menulis.. Tapi ini memang bisa diasah ya mba. Semoga makin banyak yang tertarik dan melakukan program literasi ini yaa
Iya mbak, membuat blog sudah saya terapkan ke anak di rumah. Ya cuma gitu, buat ngisi blognya mesti dioprak-oprak. Beti sama bundanya hehe
Harus semangat lagi nih menggerakkan anak2 utk meningkatkan minat literasi mereka.
Dulu awal2 usia belajar, semangat btgt, sekarang sejak anak2 sibuk dg kegiatan mrk sendiri. Drop banget nih semangatnya…thanks sdh mengingatkan mba
Benar mbak, kalau anak sudah punya dunianya sendiri. Sedih juga kita jadinya ya. Apalagi dunia maya yang menyerang. Literasi jadi terabaikan
Eh bener banget, ngisi liburan tuh gak harus ke tempat wisata ya. Save dulu deh listnya, Insyaallah akan diterapkan ke anak nanti. Kebetulan sebentar lagi libur sekolah.
Saya udah berusaha mengenalkan menulis di sosmed dan blog kepada anak. Tapi kalah sama game! Pas covid19 itu belajar online anak malah kenal game dan belajar literasi nya malah terbengkalai
Kalau buka rekening seperti itu udah
Menulis dan membaca nya ini yg susah
Wahh…jadi mulai kepikiran buat bikin kegiatan liburan semester ini, nih. Peka terhadap lingkungan akan menjadi salah satu topik menarik. Mari kita coba! 😀
Betul banget nih mengenalkan literasi pada anak bisa semenarik itu yaa, supaya anak lebih mudah dan terbiasa buat belajar literasi bahkan saat liburan biar tetap ciamik dan ngeblog sekarang bisa lebih asik serta bisa mulai dikenalkan ke anak.
Semangat buat para orangtua dan orang dewasa, mari bersinergi memperkenalkan literasi secara asik kepada anak, sehingga sejak dini mereka akrab sama literasi 🥰
Banyak juga program literai yang bisa dilakukan di rumah bersama si kecil ya mak. Kalau sejauh ini karena anakku masih duduk di sekolah dasar, literasinya sekarang ini sedang mengarahkan dia ke hobinya.
Terima kasih idenya untuk meningkatkan literasi anak saat liburan sekolah ya..anak pertamaku minatnya menulis, yang kedua membuat video semoga makin berkembang dan bisa berprestasi aamiin
Ide menarik nih. Mungkin suatu saat saya perlu menerapkan begini ketika anak-anak liburan sekolah. Semoga saja bisa dilalui dg lancar.
Catet dulu kegiatan-kegiatannya. Literasi itu penting dan sebagai orang dewasa, orang tua, kita kudu banyak belajar dulu baru bisa nularin itu ke anak
Wah bener nih di rumah wajib ada program literasi begini supaya anak anak suka membaca dan paham materi apalagi saat ini mau tes apapun soal soalnya pasti tentang literasi
Saya setuju nih mbak dengan program mba, mengenai program literasi untuk anak. Daripada berkegiatan tidak jelas, lebih baik mengajarkan anak bagaimana meningkatkan literasi mereka
Gak terasa banget yaa… sebentar lagi uda waktunya liburan kenaikan kelas lagi.
Kayaknya kurang seru kalau aktivitasnya hanya di rumah dan bermain games. Kudu dibikin aktivitas belajar literasi yang bisa bikin anak juga lebih paham apa yang harus dilakukan.
Nuhun idenya, ka Titi.
Program literasinya sederhana tapi penuh makna, ya, Mba. Kadang klo udah ada kata literasi mikirnya terlalu berat. Eh, ternyata kegiatannya benar-benar simpel, tetapi kalau dilakukan dengan hati, hasilnya Insyaallah nggak akan mengkhianati hasil.