Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the broken-link-checker domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/u5999482/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Vaksin Sinovac yang Diburu ada di Polres Jakarta Timur - Catcilku

Vaksin Sinovac yang Diburu ada di Polres Jakarta Timur

Vaksin Sinovac yang siburu ada di Polres Jakarta Timur

Daftar Isi

Vaksin Sinovac yang Diburu ada di Polres Jakarta Timur. Maksud dari judul postingan ini gimana ya? tenang, silakan dibaca saja cerita di bawah ini sempai selesai ya 😉.

Dapat cerita dari cerita dari suami kalau kemarin beliau sempat putar-putar ke beberapa tempat yang menyelenggarakan vaksinasi. Untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis kedua vaksin Sinovac. Tapi hampir seluruh tempat yang didatanginya sekarang hanya menyediakan vaksinasi Astrazeneca. Hanya ada satu tempat, yang masih menyediakan vaksinasi Sinovac, yaitu di gedung Balai Pustaka. Yang beralamat di Jl. Bunga No.8/8A, RT.3/RW.9, Palmeriam, Kec. Matraman, Kota Jakarta Timur. Itupun setelah mendapatkan informasi dari petugas pemberi nomor di SMAN 22. Saya langsung teringat kalau ibu belum vaksin sama sekali.

Seperti sudah diceritakan di tulisan Akhirnya Semua Harus Mau Disuntik Vaksin Covid-19. Saya saat melakukan vaksin tanggal 6 Agustus yang lalu, memang tidak mengajak ibu serta. Selain karena alasan merasa terpaksa, kebetulan ibu juga masih kurang sehat badannya. Jadi ibu masih belum diajak untuk vaksinasi pada Jumat itu. Masih maju mundur antara mau vaksin atau tidak. Tapi karena tadi sehabis sholat Subuh mendapat cerita kalau sekarang vaksinasinya akan menggunakan Astrazaneca semua. Tersisa di Gedung Balai Pustaka saja yang masih menyediakan vaksin Sinovac. Khawatir nanti akan benar-benar tidak ada lagi vaksin Sinovac, sementara ibu belum pernah sama sekali. Langsung saja saya menawarkan ibu apakah mau divaksinasi hari ini. Alhamdulillah kondisi beliau sedang sehat. Beliau bersedia divaksin, walau harus membatalkan program JSR yang sedang dijalaninya sejak hari Senin.

Kecelakaan Kecil

Pagi ini tanggal 13 Agustus 2021, akhirnya mengantarkan ibu untuk vaksinasi. Pukul 7 kurang kami sudah menuju ke gedung Balai Pustaka di jalan Bunga. Dengan membawa selembar fotokopi KTP, berharap akan mendapatkan vaksinasi Sinovac. Ada kecelakaan kecil yang kami alami saat di perjalanan menuju tempat vaksin. Motor yang kami kendarai tergelincir saat ingin berbelok menyeberangi rel kereta. Ada pecahan batu kali yang sengaja dipasang, mungkin untuk menambal jalan sebelum diaspal. Batu-batu kecil itu membuat motor terpleset dan nyaris jatuh. Untung saya berhasil menahan dengan kaki, hingga tidak benar-benar jatuh. Pada saat kejadian ingin jatuh langsung terpikir dengan kondisi kaki ibu yang sudah rapuh. Khawatir akan patah atau kenapa-kenapa.

Alhamdulillah, ada seorang Bapak yang menjadi pak ogah di pinggir rel ikut membantu. Hingga motor bisa tegak berdiri lagi. Sayangnya saking kalut atau kenapa, kami sepertinya terlupa untuk mengucapkan terima kasih. Astagfirullah. Mohon maaf ya, kami lalai berterima kasih. Semoga Allah Swt. membalas kebaikan Bapak yang bersedia menolong kami tadi. Setelah memastikan ibu tidak jatuh dan baik-baik saja, kami pun melanjutkan perjalanan. Yang tinggal 200 meter lagi ke tempat tujuan. Di atas motor, saya menanyakan bagaimana kondisi kaki ibu. Ya Allah, ternyata kaki ibu jadi sakit, karena tadi ikut menyagak supaya tidak jatuh.

Pemandangan dari luar pagar gedung, sudah mengular antrean orang yang ingin menjadi peserta vaksinasi. Membandingkan dengan tiga tempat vaksinasi dekat rumah yang saya ketahui. Baru di tempat ini penyelenggaraannya kurang ramah terhadap peserta. Calon peserta mendaftar dengan antre berdiri, tanpa ada jarak sama sekali, berdempetan. Di tempat lain, calon peserta vaksin mengambil nomor urut dan bisa pulang ke rumah lebih dulu. Kemudian datang kembali kira-kira mendekati nomor urutnya akan dipanggil. Tanpa antre berdiri, lebih ramah dan nyaman bagi calon peserta vaksinasi yang sudah lanjut usia.

Sementara saya masih memarkir motor di pinggir jalan, ibu sudah jalan sendiri memasuki halaman gedung. Saat saya mendekati, beliau sudah masuk ke dalam salah satu barisan untuk antre. Ngebatin dalam hati, “Wah, apa kuat? Ikut antre panjang dengan kondisi kaki yang sakit akibat kecelakan kecil tadi.” Saya pun berinisiatif mencari informasi. Dengan mendekati salah satu meja petugas tempat melayani calon peserta vaksinasi. Ternyata, hari ini di tempat ini menyelenggarakan vaksinasi dengan vaksin Astrazaneca. Ada vakzin Sinovac, tapi khusus untuk anak-anak usia minimal 12 tahun. Kami pun keluar dari tempat itu, dengan berbekal informasi petugas. Menuju tempat lain, yang katanya masih menyediakan Vaksin Sinovac.

Putar-putar Mencari Vaksin Sinovac

Walaupun harus putar-putar mencari vaksin Sinovac se-Matraman, tetap akan dijalani. Iya dong, kan sudah terlanjur mengajak ibu, yang sudah membatalkan program JSRnya. Bahkan sempat mengalami kecalakaan kecil hingga kakinya menjadi sakit. Mungkin anda bertanya kenapa ngotot sekali kami mencari vaksin Sinovac. Iya, karena berita simpang siur yang beredar. Kalau vaksin Astrazaneca menggunakan babi yang diharamkan. Bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sampai mengeluarkan fatwa bernomor 14 tahun 2021 tentang bahan hawam di dalam vaksin Astrazeneca. Makanya, kalau masih bisa diusahakan untuk mendapatkan vaksin lainnya, ya kita usahakan. Meskipun harus putar-putar Mencari Vaksin Sinovac.

Berbekal petunjuk dari petugas di gedung Balai Pustaka, “Ada di dalam gang dekat pasar Palmeriam, sebelah puskesmas” kami melajukan motor. Menuju tempat yang ditunjukkan. Untungnya tinggal di negeri tercinta ini, yang terkenal ramah dan kekeluargaan. Masih banyak orang baik yang bisa ditanya dan bersedia menolong sesama. Satu kali bertanya kepada penjual sayuran di ujung gang. Akhirnya kami menemukan tempatnya, yaitu kantor rukun warga. Sayang di tempat ini pun sudah menggunakan vaksin Astrazaneca. Ada tiga tempat lagi yang kami datangi demi memburu vaksin Sinovac.

Tempat kedua, berada dekat pasar Pramuka, juga kantor rukun warga. Petugas malah menginformasikan, kalau sekarang ini di seluruh Matraman menggunakan vaksin Astrazaneca. Selanjutnya, menuju tempat ke tiga, yaitu SMAN 31. Di sini harus menggunakan aplikasi JAKI bila ingin mendaftar vaksinasi. Sempat menunggu sebentar di kursi yang disediakan. Sambil mencoba mengunduh aplikasi JAKI dan mencoba daftar. Sampai ada petugas yang datang, untuk ditanya jenis vaksinnya. Tetap sama tidak menyediakan vaksin Sinovac untuk peserta vaksinasi pertama kali. Pendaftaran pun dibatalkan. Tujuan berikutnya adalah SMK Cipta Karya. Ternyata, hanya menyediakan Astrazaneca juga. Dari Bapak-bapak di sinilah kami menemukan titik terang. Katanya ada di jalan Arjuna dan di Polres Jakarta Timur.

Kami pun memilih tempat terakhir yang ditunjukkan. Sebagai ikhtiar, putar-putar mencari vaksin Sinovac. Alasannya, karena di jalan Arjuna, berada di wilayah kecamatan Matraman juga. Sementara sejak ada vaksinasi massal di seputar Matraman, penyelenggaranya adalah pihak Kepolisian. Hanya saja saya tidak tahu dari kepolisian mana. Jadi lebih condong memilih pergi ke Polres Jakarta Timur daripada ke jalan Arjuna. Meski lebih jauh sedikit, dengan harapan siapa tahu masih ada sisa stok persediaan. Yang terpenting adalah tetap semangat berusaha, meyakinkan diri dalam hati.

Jam belum menunjukkan pukul 8 pagi, saat kami tiba di gedung Polres Jakarta Timur. Yang beralamatkan di Jl. Matraman Raya No.224, RT.3/RW.6, Bali Mester, Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur. Belum banyak calon peserta vaksinasi yang hadir di pelataran parkir di bagian belakang gedung Polres. Belum ada 10 orang sepertinya. Kami pun memilih tempat duduk untuk menunggu. Sambil bertanya kepada dua orang perempuan yang sudah lebih dulu ada di sana. Nantinya diketahui dari obrolan, ternyata keduanya adalah kakak beradik. Yang bertempat tinggal di Cipinang. Sang adik yang lebih banyak bicara dibandingkan kakaknya. Dari obrolan yang tidak sampai  10 menit, kami jadi tahu kalau dia adalah pensiunan ASN sipil di Polres Jakarta Timur. Bahkan cerita tentang kehidupan pribadi dan keluarganya kepada orang yang baru saja bertemu. Ah, mengerikan sekali!

Skrining awal peserta vaksinasi

Tidak ada nomor antrean yang harus diambil untuk mendapatkan suntikan vaksin Sinovac di Polres Jakarta Timur. Tapi kami masih belum mendapatkan kepastian, apakah benar di Polres ini menggunakan vaksin Sinovac. Meski saat masuk, sebenarnya sudah sempat bertanya kepada salah satu polisi. Katanya sih memang menggunakan Sinovac. Tidak berani berharap terlalu tinggi, khawatir kalau ternyata salah. Belum ada petugas yang bisa ditanya, jadi ya menunggu. Sebentar kemudian 2 orang petugas datang dan sudah berada di belakang saya. Meletakkan satu kresek hitam dan tumpukan kertas. Langsung didekati oleh para calon peserta yang sejak tadi sudah menunggu.

Vaksin Sinovac yang Diburu ada di Polres Jakarta Timur

Alhamdulillah, dari jawaban petugas yang baru saja datang itu. Menyatakan kalau vaksinasinya menggunakan Sinovac. Perburuan kami Jumat pagi tadi berakhir, karena vaksin Sinovac yang diburu ada di Polres Jakarta Timur 😃. Kami pun segera mengikuti alur proses untuk mendapatkan vaksinasi. Petugas yang ternyata dokter itu kemudian membagikan selembar kertas untuk diisikan secara mandiri oleh peserta. Yaitu, kartu kendali pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Adalah lembar yang harus diisikan data identitas diri peserta, seperti nama, NIK, Tanggal lahir, No. HP, dan alamat. Dari pengalaman saya sebelumnya, yang tidak mengisikan apapun saat vaksinasi lalu. Jadi hari ini tidak mempersiapkan alat tulis sama sekali. Jadi harus menuggu calon peserta lainnya yang telah selesai mengisi. Agar kami bisa meminjam pulpen darinya. Selesai mengisi bagian identitas diri, kartu kendali pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ditumpuk. Dari tumpukan tersebut yang menjadi dasar nomor urut pemanggilan.

Sementara ibu masih menunggu antrean dipanggil oleh petugas, saya keluar untuk mencari susu. Yang akan diminum oleh ibu setelah selesai divaksin nanti. Kalau saya dan Nona Kecil meminum air kelapa hijau, ibu akan meminum susu. Sebab putar-putar mencari vaksin Sinovac tadi, jadi lupa dan tidak sempat untuk pergi membeli kelapa hijau. Sebagai gantinya, ya minum susu. Oh iya, bagi anda yang ingin dan sedang mencari vaksin Sinovac. Bisa datang ke Polres Jakarta Timur. Segera ya, karena saya tidak tahu sampai kapan stok persediaannya masih ada. Tapi menurut informasi dari Ibu dokter, penyelenggaraan vaksinasi massal di Polres Jakarta Timur ini hanya sampai tanggal 17 Agustus 2021.

blog catcilku

Terima kasih sudah membaca postingan di blog catcilku.com. Semoga dapat memberi pencerahan dan bermanfaat buat Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

catcilku.com

Hai selamat datang di blog catcilku. Blog ini adalah catatan kecilku untuk saling berbagi macam-macam cerita dan cita. Semoga bermanfaat

- Titi Bdy -

PROGRAM
Peserta BRT Network Growth Organic Periode April - Agustus 2024
KOMUNITAS

Copyright ©dinti 2024 | All Rights Reserved