Chiko Hilang

Kucing oranye

Daftar Isi

“Dek, Chiko mana, coba cari di bawah”

“Tidak ada Kak, apa di balkon atau di atap?”

Percakapan antara Kakak dan Adiknya, menambah kesibukan di Rabu pagi setelah sholat Subuh. Keduanya terdengar bingung cenderung khawatir, karena tidak menemukan Chiko kucingnya. Semua orang di rumah ditanyai, tapi tidak ada satupun yang punya jawabannya. 

Chiko Hilang

Biasanya suara ngeong sudah terdengar sejak Subuh. Layaknya seruan untuk membangunkan siapa saja yang masih tidur. Tapi kemarin pagi tidak terdengar sedikitpun suara Chiko. Akhirnya ditetapkanlah status kehilangan Chiko. Kami menduga, dia menyelinap kabur dari rumah saat malam hari. Kebetulan Selasa malam memang ada tamunya Suami, jadi pintu depan dibiarkan terbuka. Sementara suami ngobrol, dimanfaatkan Chiko untuk keluar tanpa dihalangi siapapun. 

Gadis kecil tidak kuasa meneteskan air matanya, di ruang tamu. Sedih kehilangan peliharaannya. Sementara saya tetap melanjutkan memasak di dapur. Hanya bisa menenangkannya dengan mengatakan, “Sudah nanti juga pulang kalau memang masih rezeki kita untuk memelihara kucing. Mungkin Chiko sekarang lagi mencari pasangan untuk dikawininya.” 

Aktivitas di pagi hari, tetap sama bagi yang lainnya. Tidak terlalu bersedih hati walau ada rasa kehilangan. Atas kepergian Chiko dari rumah. Tapi tidak bagi si Tengah, seharian dia bersedih hati. Berkali-kali menangis, menyesali kucingnya kabur tanpa sepengetahuan siapapun. Sore harinya, memaksa saya untuk mengizinkannya pergi mencari keluar rumah. Semakin kesal saja hatinya, karena tidak mendapatkan izin keluar. Hingga malam hari, kesedihan tidak dapat ditutupinya. Tangisan yang entah keberapa telah membasahi pipinya. Sampai Ayahnya tidak enak hati, berusaha menghiburnya. Akan meminta kucing lagi kepada temannya. 

Ternyata ada rasa sedih dan kehilangan merayapi hati ini. Chiko memang telah menjadi anggota keluarga kami selama 3 tahun. Jadi wajar ada rasa sedih dan tidak rela, ada anggota keluarga yang hilang. Sekaligus muncul rasa bersalah karena tidak bisa menjaga keluarga sendiri. Cuma bisa berharap Chiko kembali lagi ke rumah. Bahkan Nona kecil sempat berujar, jangan sampai Chiko menggelandang di jalanan. Semoga ada yang merawatnya. 

Ngeongan Kembali Terdengar

Baru saja kembali naik ke ranjang setelah terbangun untuk buang air kecil. Belum juga bisa terlelap kembali, tiba-tiba terdengar suara ngeong khas Chiko. Terdorong rasa bahagia, saya langsung bangun dan keluar kamar. Setengah berteriak, memberitahukan kepada Gadis kecil kalau kucingnya pulang. “Kak, Chiko pulang!” Alhamdulillah ngeongan kembali terdengar.

Tidak sadar kalau kehebohan atas kepulangan Chiko, terjadi pukul 3.15, Kamis dini hari tadi. Si Bulu pulang dalam kondisi dekil. Keempat kakinya kotor karena debu dan tanah, hingga terlihat berwarna hitam. Entah sudah ke mana saja dia selama satu hari di luar rumah. Saking kelaparannya, tujuan pertama saat ada di rumah adalah tempat makannya. Mungkin tidak ada sedikitpun makanan yang berhasil dimakan olehnya. 

Chiko Masuk dari Mana?

Saya pun menyuruh anak-anak untuk tidak berlama-lama apalagi memegang Chiko. Kemudian berpesan kepada Gadis kecil untuk mencuci tangannya sebelum melanjutkan tidur. Ada satu pertanyaan besar, dalam benak. Chiko masuk dari mana? Kok tiba-tiba dia sudah bisa naik ke lantai 2, tempat kami tidur. Sementara semua pintu tertutup rapat dan terkunci. Lubang angin pun tertutup kawat nyamuk. Jadi tidak mungkin Chiko bisa masuk ke dalam rumah.

Sempat terlintas hal-hal mistis tentang kemunculan Chiko yang tidak terduga sebelumnya. Menepis lintasan pikiran jelek itu, saya mencoba berpikiran positif. Mungkin ibu yang membukakan pintu supaya Chiko bisa masuk ke dalam rumah. Hanya satu cara untuk mengetahui kebenarannya, yaitu bertanya kepada ibu. 

Terjawab sudah pertanyaan besar tentang kepulangan Chiko. Ternyata ibu yang membukakan pintu untuknya. Setelah terdengar ngeongan di luar rumah. Saat dibukakan pintunya, Chiko langsung menerobos masuk. Menuju lantai 2 tempat kami tidur. Tentu saja kepulangan Chiko disambut dengan senang oleh anak-anak. 

Entah peristiwa atau kejadian apa saja yang dialami oleh Chiko selama 24 jam lebih. Seharian, setelah kembali ke rumah hanya tidur saja. Terlihat seperti kelelahan dan lemas. Ah, andai saja kucing oranya itu bisa ditanya. Ingin rasanya mengajukan pertanyaan usip. Berapa banyak betina yang sudah dia kawini? sampai lemas begitu 😂.

blog catcilku

Terima kasih sudah membaca postingan di blog catcilku.com. Semoga dapat memberi pencerahan dan bermanfaat buat Anda.

4 Tanggapan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

catcilku.com

Hai selamat datang di blog catcilku. Blog ini adalah catatan kecilku untuk saling berbagi macam-macam cerita dan cita. Semoga bermanfaat

- Titi Bdy -

PROGRAM
Peserta BRT Network Growth Organic Periode April - Agustus 2024
KOMUNITAS

Copyright ©dinti 2024 | All Rights Reserved