Sudah tau dong kalau sejak bulan Oktober yang lalu banyak sekali aksi atau demonstrasi (demo). Bukan hanya di Indonesia, tapi di negara lain di seluruh dunia. Dilakukan oleh orang yang masih punya hati nurani dan rasa kemanusiaan. Betul sekali, kalau anda berkata pasti aksi untuk membela Palestina. Walau hanya berada dalam pikiran dan tidak diucapkan secara verbal melalui mulut 😊. Sebenarnya bukan akhir-akhir ini saja aksi bela Palestina dilakukan. Tapi sudah sering dilakukan di Indonesia, dan tidak akan berhenti hingga bangsa Palestina mendapatkan kemerdekaannya. Oh iya, apakah anda tahu kalau ingin mengikuti aksi maka perlu memperhatikan adab mengikuti aksi massa.
Mungkin ada yang bertanya, kenapa sih ada aksi-aksi segala? Toh tidak pengaruh, perang masih saja berlangsung. Eits, siapa bilang tidak pengaruh. Aksi-aksi yang kita untuk membela Palestina sangat berpengaruh. Walau bukan dengan senjata dan kontak fisik. Paling tidak semangatnya tersampaikan ke Palestina. Rakyat Palestina jadi tahu, kalau di luar negerinya masih ada yang peduli. Terutama masih ada saudara-saudara seimannya nun jauh di Indonesia peduli dengan kondisi yang terjadi di Palestina. Bahkan selalu menyerukan dan mendoakan agar Palestina segera merdeka.
Sebelum dilanjutkan, lihat dulu pengertian dari demo dan aksi. Kalau dilihat di KBBI, arti demo adalah aksi massa. Sementara arti dari aksi adalah gerakan. Jadi kalau menurut saya pribadi pengertiannya ya sama saja. Dalam demo dan aksi ada sebuah kegiatan/gerakan yang dilakukan oleh banyak orang. Dengan sebuah tujuan menuntut seseorang/lembaga/pembuat kebijakan melakukan sesuatu. Sesuai apa yang diinginkan oleh para pendemo. Tinggal kita yang menulis memilih, menggunakan kata demo atau aksi. Kali ini saya menggunakan kata aksi sesuai penamaan yang diberikan oleh panitianya. Yaitu aksi bela Palestina.
Pilah Pilih Aksi yang akan Diikuti
Jujur saja, saya bukan orang yang suka berada di tengah-tengah kumpulan banyak orang. Kumpulan banyak orang yang dimaksud bermacam-macam. Tidak hanya demo atau aksi saja. Bawaannya tuh parno, alias takut dan khawatir akan terjadi kerusuhan. Tahu sendirikan, suasana kebatinan dan tekad dari para pelaku demo atau aksi. Jadi ketika ada yang sengaja memprovokasi, menyulut, dan bermain api, bentrokan jarang bisa dihindari. Jadi kalau ingin ikut aksi ya memang harus pilah pilih benar-benar. Harus tahu siapa penyelenggaranya dan apa tujuan aksi massa dilakukan. Jangan asal ikut. Apalagi sampai mau dibayar untuk ikut aksi massa. Jangan sampai ya!
Aksi Damai 7 Juta Orang
Nah, saya beberapa kali ikut aksi massa yang diselenggarakan oleh para ulama dan dihadiri oleh mayoritas muslim. Jadi tujuannya jelas, apa tuntutannya. Terlebih selalu dilabeli dengan aksi damai. Jadi semua yang ikut sudah merasakan aura kedamaian. Yang paling berkesan adalah saat mengikuti aksi atau demo saat menuntut penghina ayat Al-Qur’an (Al Maidah) dan penista agama. Di lapangan Medan Merdeka atau lebih dikenal lapangan Monas. Saat itu diperkirakan ada kurang lebih 7 juta orang yang datang untuk mengikuti aksi damai umat muslim Indonesia. Namun yang sebenarnya hadir bukan hanya umat muslim yang merasa terhina dan tersakiti. Tapi masyarakat non muslim yang masih punya nurani dan akal sehat pun turut hadir. Alhamdulillah, saat itu aksi massa yang dilakukan berjalan damai, aman, dan lancar. Sesuai dengan nama yang diberikan oleh panitia penyelenggara.
Aksi damai pada tanggal 2 Desember 2016. Menurut saya tidak hanya panitia penyelenggara saja yang keren. Melainkan juga kepada masyarakat yang ikut berpartisipasi. Salut kepada masyarakat yang turut menyumbang. Memberikan aneka bantuan mulai dari air minum, makanan, dan sebagainya. Selain itu ada pula masyarakat yang menyumbang perlengkapan sound system. Yang diletakkan di beberapa titik sekitar Monas. Karena area yang dipenuhi oleh jutaan manusia sangat luas kala itu. Jadi hampir semua peserta aksi dapat mendengar orasi dan ceramah yang dilakukan oleh para ulama yang ada di panggung (bukan mobil) komando. Sehingga suasana dan semangatnya dapat dirasakan bersama.
Kebangaan Seluruh Umat Muslim Indonesia
Bahkan kalau saya boleh bilang, kegiatan aksi damai kala itu terasa seperti sebuah wisata rohani. Saking damai dan menyenangkan suasananya. Dihadiri oleh jutaan orang yang hadir dari seluruh Indonesia, tanpa dibayar. Mereka semua merogoh koceknya masing-masing dengan ikhlas. Dilakukan untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT. Kesan damai tersebut kalau anda percaya, masih dapat saya rasakan hingga kini. Malahan terkadang rindu dengannya. Aksi damai yang dikenal dengan aksi 212. Telah menjadi kebangaan seluruh umat muslim Indonesia dan disaksikan oleh seluruh dunia.
Alhamdulillah, pengharapan peserta aksi damai 212 terkabul. Penista agama berhasil diadili dan dijebloskan ke dalam penjara. Walau masih belum dapat memenuhi rasa keadilan. Bagi umat muslim khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya. Dari aksi massa tersebut seharusnya bisa menjadi pelajaran kepada semua orang. Bahwa penghina dan penista agama jangan diberi ruang dan harus diadili. Apakah anda setuju dengan saya?
Dari pengalaman beberapa kali mengikuti aksi yang diselenggarakan dan digagas oleh para ulama. Kali ini saya ingin menuliskan adab yang harus dilakukan ketika mengikuti aksi massa. Supaya suasana nyaman dan aman tetap terjaga. Yuk disimak berikut ini penjabaran 5 adab mengikuti aksi massa.
5 Adab Mengikuti Aksi Massa
- Niat dan semangat
Dalam Islam niat adalah yang paling utama. Ketika niatnya baik, tentu akan bernilai pahala di sisi Allah SWT. begitu pula sebaliknya. Jadi pastikan ketika ikut aksi massa niatkan karena Allah SWT. saja. Setelah itu harus semangat bahwa aksi yang dilakukan bersama akan membuahkan hasil. Memperhatikan kedua hal tersebut, maka jangan sampai anda mengikuti aksi massa karena ada yang akan memberikan bayaran.
- Saling menghormati
Namanya juga ada dalam satu kumpulan orang banyak, tanpa ada saling kenal. Gesekan kemungkinan bisa terjadi kalau masing-masing pihak sudah tersulut emosinya. Karena sebab itu, sebagai peserta aksi sebaiknya harus saling menghormati. Jangan mendahulukan ego sendiri. Harus punya kesadaran bahwa sedang berada di sebuah kegiatan aksi untuk tujuan yang lebih besar. Supaya tidak terjadi kesalahpahaman yang berujung penyesalan
- Mengikuti arahan dari panitia
Ini yang paling penting dan wajib diikuti oleh seluruh peserta aksi. Yakni mengikuti arahan dari panitia. Untuk memastikan kegiatan aksi berjalan dengan lancar dan damai seperti yang diharapkan bersama. Contohnya, pada saat aksi damai 212. Panitia mewanti-wanti agar peserta jangan menginjak rumput. Karena saat itu isu injak rumput ini bisa menjadi panjang kali lebar. Pesan panitia jelas, untuk menghindari kerusakan dan kerugian yang harus ditanggung oleh Pemprov DKI Jakarta. Lagi pula memang sudah menjadi kewajiban diri kita masing-masing untuk menjaga ketertiban. Tanpa harus diperintah dan disuruh oleh panitia ataupun orang lain
- Menjaga kebersihan
Tidak peduli di manapun berada sepertinya kita memang wajib menjaga kebersihan. Karena yang patut diingat adalah kebersihan sebagian dari iman. Bisa dibayangkan kalau para peserta aksi tidak mau menjaga kebersihan. Akan seberapa banyak sampah yang dihasilkan dari berjuta orang yang berkumpul. Paling tidak bila kita ikut dalam sebuah kegiatan aksi massa, bertanggungjawablah pada sampah pribadi. Contohnya saja botol bekas kemasan air minum dan kemasan makanan yang kita bawa. Maka sudah sepatutnya untuk dijaga supaya tidak menjadi sampah yang berserakan
- Menggunakan pakaian (dress code) yang diminta
Adab mengikuti aksi massa yang terakhir harus diperhatikan dan diikuti adalah soal pakaian. Tujuannya menggunakan pakaian yang diminta adalah supaya mudah dikenali. Sekaligus untuk menghindari adanya penyusup yang tidak diinginkan pada aksi yang sedang diselenggarakan. Walau kita tahu namanya penyusup ya apapun bisa mereka lakukan. Termasuk menyamar sebagai peserta aksi sesungguh nya.
Demikianlah ke 5 adab mengikuti aksi massa yang harus diketahui dan ditaati oleh anda dan para peserta aksi. Sehingga aksi yang ikuti berjalan lancar, aman, dan damai.
