Ada pembelajaran yang bisa diambil saat mengobrol dengan siapapun. Kali ini dari sopir mobil ojol, yang memberikan trik menagih utang. Khususnya untuk orang yang tidak tegaan.
Di awal obrolan, Bapak sopir ojol bilang, “Jarang pelanggan yang kayak mbak, 1001.” Kalimat itu muncul karena kebiasaan saya setiap naik ojol. Akan “menghampiri” mobil ojol, daripada menunggu di depan rumah. Memilih jalan kaki sejauh 200 meter lebih dulu. Tujuannya untuk memudahkan perjalanan, supaya tidak perlu memutar balik.
Bapak sopir yang sudah paruh baya itu, langsung menyimpulkan. Kalau saya adalah orang yang tidak tegaan (tidak enakan). “Kalau begitu harus pakai surat untuk menagih utang.” lanjutnya. Dari obrolan singkat, antara 5-10 menit. Selama menempuh jarak sekitar 5 kilometer. Sopir ojol menceritakan pengalaman keluarganya. Tepatnya pengalaman istrinya, yang termasuk tidak tegaan juga. Saya mendengarkannya dan jadi tercerahkan.
Utang Piutang
Tidak ada yang salah dari para pelaku utang piutang. Pun merupakan kegiatan yang diperbolehkan. Baik dalam kondisi kepepet maupun tidak. Namanya juga usaha mencari utangan, siapapun bisa dijadikan target sasaran. Selama tidak ada masalah dalam proses hingga selesai pelunasan. Maka semua akan baik-baik saja, artinya tidak ada yang dirugikan. Akan bermasalah, bahkan sampai merusak sebuah hubungan silaturahim.
Pelanggaran Kesepakatan
Bila salah satu pihak merugikan pihak lain, dengan melakukan pelanggaran kesepakatan. Apa saja bentuk pelanggaran kesepakatan? Pertama, pihak yang berutang menunda-nunda pembayaran utangnya. Padahal di awal saat mengajukan utang. Biasanya sudah berjanji secara lisan akan mengembalikan pada tanggal tertentu. Tapi saat sudah sampai tanggalnya ditunda dengan berbagai alasan. Kedua, pengutang tidak berniat untuk mengembalikan utangnya. Biasanya dikenal dengan istilah ngemplang.
Kesulitan Menagih Utang
Banyak orang baik di luar sana yang senang membantu orang lain. Bentuk membantu salah satunya dengan memberi utang. Sayangnya orang baik ini sering juga dimanfaatkan oleh orang yang tidak baik. Apalagi kalau orang baiknya tidak tegaan. Susah sekali untuk mendapatkan pengembalian uang miliknya yang dipinjamkan kepada orang lain.
Kebanyakan orang yang tidak tegaan tidak akan bisa menagih utang. Walau sudah ada keinginan dalam otaknya. Bahkan sudah menyusun kata-kata untuk menagih. Giliran berada di depan orang yang meminjam uangnya, tidak mampu mengeluarkan kata-kata. Tidak tega dan kasihan menjadi alasan terbesarnya. Kalaupun ada yang bisa menagih, mungkin hanya 1 kali saja. Bila belum dibayarkan juga, maka orang yang tidak tegaan tidak akan pernah menagih lagi.
Orang yang tidak tegaan memang sering menjadi sasaran empuk dari para pengutang. Entah sengaja atau tidak sengaja, para pengutang sering kali menyepelekan. Bahkan melupakan kalau punya utang. Akhirnya utang tidak dikembalikan selamanya. Yang susah tentu saja si pemberi utang. Eh, tidak susah juga sih, karena biasanya para pemberi utang yang baik adalah orang kaya. Iya orang kaya, paling tidak kaya hati. Kalau sudah mengaku kaya pastinya tidak akan susah.
Kalau anda termasuk orang yang tidak tegaan dan ingin menagih. Jangan khawatir, masih ada cara yang dapat dipakai. Tidak ada salahnya mencoba ketika ingin menagih uang anda kembali. Berikut ini adalah trik menagih utang untuk orang yang tidak tegaan. Harap diingat, supaya trik ini berhasil diterapkan. Maka harus dilakukan sebelum akad pinjam meminjam berlangsung. Sehingga akan memiliki tingkat keberhasilan yang cukup tinggi.
Trik Menagih Utang untuk Orang Tidak Tegaan
Jadi sebelum memberikan pinjaman (utangan) kepada siapapun, harus diingat bahwa utang harus ditagih. Walau anda orang yang tidak tegaan, tetap diusahakan untuk menagihnya. Caranya dengan melakukan seperti apa yang ada dalam trik menagih utang untuk orang tidak tegaan berikut ini. Cuma satu langkah saja, yaitu dibuatkan tulisan atau surat perjanjian pinjam meminjam. Yang menuliskan tentu saja orang yang berutang, jangan lupa untuk ditandatangani. Wah, kok kesannya resmi sekali dan merepotkan. Tidak juga, lagi pula penulisan perjanjian ini untuk kebaikan semua pihak. Supaya tidak terkesan resmi, perjanjian cukup dibuat sederhana saja, dengan ditulis tangan pada selembar kertas.
Terpenting tulisannya terbaca dengan jelas. Di dalam perjanjian menyebutkan nama peminjam dan yang memberikan pinjaman. Selanjutnya ditulis kapan (hari dan tanggal) peminjam akan mengembalikan uang yang dipinjamnya. Di bagian bawah surat perjanjian bubuhkan tanda tangan. Silakan menggunakan materai bila diperlukan. Biasanya untuk uang yang dipinjam dalam jumlah besar. Surat perjanjian dapat dibuat dalam 2 rangkap atau cukup 1 rangkap saja. Anda sebagai peminjam wajib memiliki surat pinjam meminjam tersebut. Karena surat tersebut sangat berguna ketika ingin menagih. Jadi tidak perlu berucap kata-kata tinggal difoto lalu dikirim melalui media perpesanan. Gimana, anda mau mencoba trik menagih utang ini?