Apa yang terlintas dalam pikiran Anda tentang donor darah? Jawabnya pasti darah. Ya, donor darah adalah kegiatan memberikan sebagian darah kita kepada orang yang membutuhkan. Proses memberikan darah tentu saja tidak semudah memberikan bantuan dalam bentuk barang atau uang. Ada pihak ketiga yang menjadi perantara dalam prosesnya.
Palang merah Indonesia (PMI) yang merupakan organisasi nirlaba, sebagai pihak ketiga yang menjadi perantaranya. Di PMI inilah darah akan melalui proses terlebih dulu sebelum diberikan kepada yang membutuhkan. Pendonor datang ke PMI terdekat untuk mendonorkan darahnya. Setelah darah diambil selanjutnya akan dicek terlebih dulu. Memastikan golongan darahnya cocok dan bebas dari penyakit.
Kelangkaan Persediaan Darah
Pandemi Covid19 berdampak ke seluruh kehidupan manusia. Ekonomi, sosial, dan kesehatan yang paling terdampak. Dalam bidang kesehatan, ketersediaan darah di PMI juga terpengaruh. Saat awal diumumkan pandemi telah terjadi di Indonesia. Serta adanya pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Mengakibatkan kelangkaan persediaan darah di PMI seluruh Indonesia. Bahkan tidak ada persediaan sama sekali alias kosong. Mengerikan.
Bayangkan saja, di masa sebelum pandemi kegiatan donor darah di PMI Jakarta. Berhasil mengumpulkan kurang lebih sebanyak 750-1500 kantong per harinya. Baik dari yang datang ke PMI maupun dari mobil donor (donor darah massal). Akibat adanya pandemi jumlah pendonor berkurang jauh sekali. Sebabnya, pendonor ada yang merasa takut untuk keluar rumah dan mendonorkan darahnya. Wajar saja, karena masing-masing pasti khawatir akan kesehatannya sendiri.
Kelangkaan persediaan kantong darah di PMI boleh dibilang tidak dapat memenuhi kebutuhan darah para pasien. Di mana setiap 8 detik ada 1 orang yang membutuhkan transfusi darah. Terbayang bagaimana sedihnya para keluarga pasien yang kesulitan mendapatkan darah. Walau ada uang tapi tidak dapat berbuat apa-apa untuk membantu pasien. Nyawa pasien bisa jadi tidak dapat tertolong, karena darah tidak dapat diperjualbelikan. Subhanallah.
Keluarga Pasien Mencari Sendiri Calon Pendonor Darah
Akibat kelangkaan persediaan darah di PMI, membuat keluarga pasien mencari sendiri calon pendonor darah. Kondisi tersebut saya ketahui sejak Februari 2020. Saat pertama kalinya mengunjungi PMI di masa pandemi. Cukup bingung, karena pemandangan di kantor PMI Jakarta yang berada di Jl. Kramat Raya begitu berbeda. Terlihat padat oleh jejeran kursi plastik yang tersusun rapi di samping gedung. Bahkan suasananya pun lebih ramai dari biasanya. Saat ditanya kepada petugas, untuk apa kursi-kursi tersebut. Ternyata disediakan untuk calon pendonor yang dibawa oleh keluarga pasien.
Kalau mengingat kelangkaan persediaan darah di PMI dan susahnya keluarga pasien mendapatkan calon pendonor darah. Ingin rasanya saya setiap hari mendonorkan darah. Apa daya hal itu tidak mungkin bisa dilakukan. Demi kesehatan dan keamanan pendonor sendiri. Ada jangka waktu yang harus dilalui sebelum mendonorkan darah kembali. Minimal 2-3 bulan setelah donor terakhir kalinya.
Jangan Takut Donor Darah di Masa Pandemi
Bagi anda yang belum pernah donor darah, yuk coba. Jangan takut donor darah di masa pandemi, insyaallah aman. Karena PMI memberlakukan protokol kesehatan bagi pengunjung. Baik donor darah langsung ke kantor PMI ataupun saat berlangsungnya donor darah massal. Berikut tahapan yang dilalui oleh pengunjung yang akan menjadi calon pendonor darah. Ada beberapa protokol kesehatan yang diterapkan oleh PMI kepada para pendonor darah:
- Periksa suhu
Dilakukan oleh petugas jaga depan. Sebelum masuk, para calon pendonor akan ditanya. Donor secara sukarela atau untuk keluarga. Bila secara sukarela, akan ditanya kesediaannya menjadi donor bagi pasien A yang sakit B dan dirawat di rumah sakit C (disebutkan namanya). Bila bersedia, maka di formulir yang akan diisi oleh calon pendonor, akan dituliskan nama pasiennya
- Mencuci tangan
Sebelum masuk ke dalam gedung, petugas menyuruh para pengunjung untuk mencuci tangan dengan cairan penyanitasi tangan yang sudah disediakan
- Mengisi formulir
Sebelum dilakukan pengambilan darah, para calon pendonor darah diwajibkan mengisi formulir. Berisikan data pribadi dan pertanyaan yang wajib dijawab jujur. Hasil isian ini akan menjadi alat skrining awal, dari darah yang akan didonorkan. Apakah layak dan aman digunakan bagi pasien
- Cek HB
Calon pendonor akan dipanggil untuk dicek tingkat HBnya. Setelah data dari formulir yang dimasukkan ke sistem yang dimiliki PMI. Calon pendonor yang lolos untuk donor darah adalah yang memiliki tingkat HB minimal 12. Kebijakan HB ini sepertinya sedikit berbeda perlakuan saat di kegiatan donor darah massal. Mungkin untuk mengantisipasi keadaan yang tidak diinginkan. HB minimal di kegiatan donor darah massal adalah 12,5
- Periksa dokter
Lolos dari cek HB, hampir dipastikan donor darah bisa dilakukan. Dokter akan memeriksa tensi darah dan menanyakan beberapa pertanyaan. Seperti yang ada di dalam formulir
- Diberi masker medis
Bagi calon pendonor akan diberikan masker medis baru untuk dipakai saat diambil darahnya. Walau dari rumah sudah menggunakan masker
- Cuci tangan hingga siku
Sebelum donor darah, para pendonor diharuskan mencuci tangan di wastafel yang telah disediakan. Pastikan tangan yang dicuci adalah yang akan diambil darahnya. Dari ujung tangan sampai siku, menggunakan sabun dan dibilas hingga bersih. Jangan lupa untuk mengelap hingga kering dengan tisu
- Pengambilan darah
Tangan sudah bersih barulah siap untuk diambil darahnya. Silakan pilih tangan yang kanan atau kiri yang ingin ditusukkan jarum. Darah yang akan didonorkan sebanyak 350 cc bagi perempuan dan 450 cc bagi laki-laki.
Gimana, tentu sudah tidak khawatir lagi kan? Jangan takut dengan jarum yang berukuran besar. Tidak akan sakit rasanya, percaya deh. Walaupun ada rasa sakit, itu semua sebanding dengan rasa bahagia yang akan dirasakan. Karena tahu darah kita begitu berharga untuk membantu kesembuhan pasien yang membutuhkan transfusi darah. Silakan dicoba kalau tidak percaya.
Ayo berlomba dalam kebaikan, bisa jadi dengan setetes darah yang anda berikan. Dapat menyelamatkan nyawa manusia, siapapun dia.