eMoney Didesain Sesuai Pesanan atau Bawaan dari Penerbit?

eMoney-nya didesain sesuai pesanan

Kalau ada yang memberikan 2 pertanyaan. Pertama, apakah saya pengguna Kartu Uang Elektronik (KUE)? Kedua, eMoney didesain sesuai pesanan atau bawaan dari penerbit? Jawaban untuk pertanyaan pertama: bisa iya bisa juga tidak. Kenapa begitu? Karena saya hanya pakai sesekali saja, bukan sebagai pengguna aktif KUE. Awalnya karena penasaran dengan KUE, jadi saya coba untuk membelinya. Kedua karena butuh. Pertama kalinya membeli KUEโ€“e-Moneyโ€“yang diterbitkan oleh bank Mandiri. Pertimbangannya karena saya memiliki tabungan di bank tersebut. Jadi supaya memudahkan saat ingin isi ulang.

Sebenarnya antara butuh dan tidak butuh, saat memutuskan membeli e-Money, beberapa tahun lalu. Hanya sebagai pelengkap dan berjaga-jaga di dompet. Jadi saat memasuki area parkir yang sudah menggunakan mesin. Dengan pembayaran KUE, saya sudah siap dan tidak kesulitan lagi. Karena pernah punya pengalaman, kesulitan memasuki tempat parkir. Disebabkan belum punya KUE. Untungnya saat itu masih masa peralihan, jadi masih ada petugas yang berjaga. Masih bisa membayar secara manual dengan uang tunai.ย 

Sekarang malah saya sudah memiliki 5 kartu eMoney. Bahkan 3 diantaranya adalah eMoney didesain sesuai pesanan. Itupun tidak termasuk yang rusak, walau dalam kondisi baik dan masih baru. Rusak dalam artian tidak terbaca oleh mesin pembaca KUE. Kelima KUE tersebut terdiri dari bermacam penerbit. Tapi yang paling saya suka adalah e-Money yang merupakan terbitan dari Bank Mandiri. Lebih kuat dan jarang ditemukan rusak. Begitu pula tempat pengisiannya bisa dilakukan di banyak tempat. Seperti di seluruh minimarket. Beda dengan eMoney terbitan bank lainnya, salah satunya TapCash. Sulit sekali untuk mengisinya. Hanya bisa di minimarket alfamart dan di halte bus TransJakarta.

EMoney Didesain Sesuai Pesanan

Oh iya, masyarakat pemilik dan pengguna eMoney juga ingin eksis dong. Jadi eMoney yang mereka miliki dikustomisasi. Dengan kata lain eMoney didesain sesuai pesanan. Caranya dengan menimpa gambar yang bawaan dari penerbit. Atau langsung memesan eMoney yang diisikan desain sesuai keinginan. Untuk desainnya terserah, bebas, dan suka-suka. Bisa foto, gambar/tulisan bebas, data diri, dan sebagainya. Dengan begitu, eMoney dapat digunakan sebagai ajang promosi/iklan, hadiah, kartu pegawai, dan gaya-gayaan. Tujuan lainnya, apalagi kalau bukan supaya bisa tampil beda dengan milik orang.ย Di sini sekalian ingin menjawab pertanyaan kedua yang ada di atas tadi. Saya lebih suka eMoney didesain sesuai pesanan. Kalau anda, lebih suka eMoney didesain sesuai pesanan atau bawaan dari penerbit?

Definisi Kartu Uang Elektronik

Sebelum bicara lebih lanjut, saya akan mendefinisikan KUE secara bebas lebih dulu. Kartu Uang Elektronik yakni alat pembayaran yang berbentuk kartu, diterbitkan oleh lembaga perbankan. Nilainya disesuaikan dengan jumlah uang yang telah disetorkan dan disimpan secara elektronik dengan media chip. Supaya singkat dan mudah, pada postingan ini. Saya akan sering menuliskannya dengan eMoney untuk penyebutan Kartu Uang Elektronik (KUE). 

Karena masyarakat lebih mengenal dan familier dengan penyebutan eMoney. Dibandingkan menyebut Kartu Uang Elektronik (KUE). Tahu sendiri di Indonesia, ada kebiasaan di masyarakat. Lebih senang menyebutkan merek daripada nama produknya. Terutama pada merek-merek yang menjadi pionir. Kemudian langsung terkenal saat pertama kali diluncurkan. Contohnya ya KUE ini, masyarakat lebih senang menyebut eMoney. Aqua, juga selalu diucapkan saat ingin menyebutkan air mineral. 

Lembaga Penerbit eMoney

Kartu Uang Elektronik diterbitkan oleh lembaga perbankan. Pertama kalinya diperkenalkan ke masyarakat pada tahun 2009. Seingat saya yang menerbitkan pertama kali adalah Bank Mandiri, dengan produknya bernama e-Money. Tidak lama kemudian diikuti oleh bank-bank lainnya. BRI menerbitkan Brizzi, BCA dengan Flazz. BNI dengan TapCash dan Bank DKI menerbitkan JakCard.

Semakin ke sini akan semakin banyak bank-bank yang lain juga ikut menerbitkan eMoney sejenis. Saya tidak paham yang beredar di masyarakat sekarang. Ada merek apa saja selain eMoney yang sudah disebutkan di atas. Tapi yang saya heran, hingga tulisan ini dibuat. Bank Syariah Indonesia (BSI) belum juga menerbitkan eMoney. Atau saya yang belum terinfokan penerbitannya. Padahal pasar untuk para pengguna eMoney dari kalangan umat muslim sangat besar. Utamanya dari nasabah BSI sendiri. Semoga tidak lama lagi BSI akan segera menerbitkan eMoney.

Penggunaan eMoney

Sudah disinggung di atas, eMoney ditujukan sebagai alat pembayaran dan pembelian. Saat diperkenalkan pertama kalinya ke masyarakat. Utamanya adalah untuk pembayaran di gerbang tol. Katanya sih, bertujuan untuk mempercepat proses pembayaran di gerbang tol. Sehingga tidak ada lagi antrean. Tapi sepertinya, juga difungsikan sebagai cara untuk mengurangi pegawai ๐Ÿ˜. Yup, pegawai dari pengelola jalan tol. Yang bertugas untuk menerima pembayaran tarif tol. Kemudian memberikan bukti pembayaran tol. Merekalah yang langsung terkena dampak dari penggunaan eMoney.

Selain itu, eMoney juga digunakan untuk membayar tarif transportasi umum. Seperti kereta listrikโ€“KRLโ€“sekarang dikenal dengan nama commuter line. Angkutan (bus) umum seperti TransJakarta, JakLingko, LRT, dan MRT. Layanan perparkiran yang berada di gedung perkantoran, pasar, stasiun, area olahraga, mal, dan sebagainya. Pun tidak ketinggalan untuk membayar parkir di mesin TPE. Dengan catatan kalau mesinnya ada dan masih bisa digunakan. Selain itu eMoney juga bisa digunakan untuk belanja dan bertransaksi di merchant yang bekerja sama dengan lembaga penerbitnya. 

Kalau bicara kondisi sekarang, kepemilikan kartu uang elektronik sangat penting. Tapinya bagi sebagian orang saja. Yang kebetulan pengguna layanan publik. Kenapa? Karena, hampir semua transaksi yang menyangkut pelayanan publik (umum). “Memaksa” konsumennya untuk melakukan pembayaran dengan Kartu Uang Elektronik. Entah itu e-Money, Brizzi, Flazz, TapCash, JakCard, dan sebagainya. Sebab, pembayarannya tidak bisa dilakukan dengan menempelkan atau menggesekkan kartu debit. Ataupun transfer melalui mobile/internet banking*).

Alasan Malas Punya eMoney

Namun sayangnya, pengguna Kartu Uang Elektronik masih sangat sedikit. Kalau menurut pendapat saya pribadi. Dalam artian belum semua masyarakat Indonesia bersedia memilikinya. Baru sebagian kecil dari masyarakat saja. Karena, pengguna dan kegunaan dari eMoney ini bisa dibilang agak eksklusif. Yang membuat tidak semua lapisan masyarakat bisa merasakan manfaatnya. Siapa saja yang menggunakan dan merasakan manfaat dari eMoney? 

Pertama adalah para pengendara kendaraan bermotor. Yang amat tergantung dengan eMoney ini. Walau kegunaannya hanya untuk membayar tarif tol dan parkir kendaraannya. Kedua, para pengguna fasilitas dari transportasi umum. Selain kelompok masyarakat tersebut di atas. Praktis tidak akan pernah merasakan manfaat dari eMoney. Malah ada yang merasa terbebani dengan penggunaan eMoney sebagai alat pembayaran transportasi umum. Karena setiap orang harus memiliki 1 kartu eMoney, tidak bisa 1 kartu digunakan berulang untuk banyak orang (sekeluarga misalnya).

Bisa diterima sih dengan alasan yang diberikannya. Repot juga bila setiap individu harus memiliki eMoney. Padahal yang akan naikโ€“katakanlahโ€“TransJakarta, adalah sekeluarga, termasuk anak-anak. Karena 1 eMoney tidak bisa digunakan untuk banyak orang sekaligus. Maka, sekali pergi menggunakan TransJakarta harus memiliki 5 kartu eMoney, untuk keluarga saya. Itu berarti membutuhkan dana Rp250.000 untuk diisikan ke dalam kartu bila belum sempat terisi. Masing-masing terisi Rp50.000 sebagai nilai nominal terendah bila mengisi di mini market. Pengeluaran tersebut belum termasuk membeli kartu perdananya, bila memang belum memilikinya sama sekali. 

Lagi pula, fungsi dari eMoney juga dimiliki oleh kartu ATM debit. Yang dikeluarkan oleh semua bank yang beroperasi di Indonesia. Bahkan kegunaan dan manfaat kartu ATM debit lebih banyak dan lengkap. Bila dibandingkan dengan eMoney. Tidak hanya digunakan sebagai alat pembayaran. Tapi juga sebagai alat transaksi lainnya. Seperti tarik tunai, transfer, dan transaksi aneka jenis pembayaran. Menambah alasan malas punya eMoney bagi masyarakat, yang tidak memiliki kepentingan. 

Bahkan alasan keamanan menjadi yang utama, bagi masyarakat untuk tidak tertarik memiliki eMoney. Seperti kerusakan kartu, karena tidak dapat terbaca oleh mesin saat bertransaksi. Baik saat digunakan bertransaksi melakukan pembayaran. Maupun ketika pertama kalinya ingin mengisi uang setelah dibeli. Membuat kerugian di pihak konsumen pembeli eMoney tersebut. Setidaknya Rp20.000 uang hilang. Sampai dengan hilangnya nilai uang yang ada di dalam kartu. Disebabkan kartu mengalami kerusakan tidak bisa terbaca di mesin.

Padahal kartunya dalam kondisi baik bahkan baru. Sementara uang tidak bisa diklaim penggantiannya kepada lembaga penerbit. Suami dan teman saya pernah mengalaminya. Nilainya lumayan banget, bisa buat beli cincau segerobak ๐Ÿ˜…. Rata-rata hilangnya sejumlah Rp100.000.ย Saran saya, kalau anda ingin mulai memiliki eMoney. Belilah kartu dari bank penerbit yang memberikan kualitas terbaik. Tidak mudah rusak, jadi uang tidak hilang begitu saja, karena tidak bisa diklaim minta penggantian. Bahannya pun kuat, bila ingin eMoney-nya didesain sesuai pesanan.

*)Pengecualian untuk pengguna MRT di Jakarta. Sekarang sudah bisa melakukan pembayaran tanpa eMoney. Melainkan menggunakan aplikasi MRT yang dapat diunduh di playstore. Fungsi dan penggunaannya tentu saja sama seperti eWallet lainnya. Pengguna mentransfer sejumlah uang ke akun miliknya. Supaya dapat digunakan membeli tiket MRT. Jadi benar-benar tanpa menggunakan eMoney lagi. Bahkan juga bisa menghilangkan penggunaan kertas sebagai tiketnya. Sebab setelah pembayaran dilakukan maka calon penumpang akan mendapatkan eTiketnya. Sekaligus QR code yang akan dipindai untuk memasuki gerbang menuju stasiun MRT.

Terima kasih telah membaca postingan ini, semoga bermanfaat bagi Anda. Jangan lupa untuk meninggalkan komentar dan bantu share ya, terima kasih ๐Ÿ˜Š.ย  |ย  -Titi Bdy-

34 Responses

  1. Saya pribadi sih lebih condong ke EMoney, ya alasannya karena menurut saya lebih mudah aja sih dalam penggunaannya.

  2. Pertama kali punya e-money karena dapat hadiah. Dulu belum banyak toko yang menerima pembayaran pakai e-money ini, tapi sekarang sudah membludak. Hampir semua orang punya, terutama yang memiliki mobil. Wajib punya

  3. Kalau saya sih termasuk yang suka menggunakan e-money. Sebenarnya simple dan bermanfaat juga kok kalau penggunaannya sesuai dan tepat sasaran. Pengisian juga bisa dilakukan melalui gadget. Kalau saya termasuk yang terbantu dengan adanya e-money ini apalagi ada beberapa yang fisik kartunya bisa di costum juga sesuai keinginan kita. Hehe.

  4. Di kota-kota besar seperti Jakarta, penggunaan eMoney ini sepertinya sudah lumrah dan sudah banyak yang menggunakannya, tetapi di beberapa daerah yang belum ada akses tol dan juga sistem parkir yang belum terkoneksi dengan pembayaran via eMoney, kepemilikian KUE masih jadi sangat jarang

  5. Aku punya yg Mandiri sama Brizzi. Dan itu hanya kepake pas lewat tol sama pas nyebrang Bali – Lombok (sebaliknya). Selebihnya, paling pake debet atau cash, haha..

    Adakalanya memudahkan tapi kadang juga agak ribet. Yah tergantung yg punyalah ya, sesuai kebutuhan.

  6. Sebenernya nggak salah juga sih kalau kebanyakan orang nyebut e-money untuk KUE. E-money kan diterjemahkan jadi uang elektronik :)) Lagi pula lebih singkat dan artinya nggak mendua (KUE vs kue).

    Oya, e-money ini memang keren kalau dijadikan hadiah atau suvenir. Pemberi bisa sekalian promo, yang diberi juga seneng dapat KUE.

  7. Memang plus minus punya Kartu Uang Elektronik itu, ya.
    Di satu sisi memudahkan kita untuk bertransaksi seperti bayar parkir dan naik transportasi umum.
    Yang bikin males itu kalau kartunya rusak dan uang kita ada di sana. Trus gimana nasibnya coba? Itu baru satu orang, kalau yang ngalamin kerusakannya banyak, uang yang banyak itu, kemana, yaaa?? Hehehe

    1. Nah betul, suami dan saudara sudah ngalamin. Uangnya jelas langsung hilang. Tidak bisa minta pengembalian. Kita sebagai konsumen ada di posisi sangat lemah

  8. Jujur, saya termasuk orang yang saat ini nggak butuh eMoney ini Kak. Sudahlah belum punya mobil, di tempat saya tinggal pun nggak ada transaksi yang bisa pakai ini. Jadi pas pernah dapat hadiah eMoney, saya berikan ke teman yang sering ke kota dan punya mobil. Hehehe…

  9. eMoney bagi seorang content creator sangat penting banget ya, apalagi di kota-kota besar, yang nuntut kita untuk jangan lamban.. Kalau saya pakainya yang biasanya dari BCA sih.

  10. Nah iya kak ternyata emoney tuh bisa pesan dan dicustom ya desainnya. Pantesan banyak yang lucu-lucu desainnya. Kebetulan saya punya yang emoney mandiri kebantu banget buat naik KRL sama busway

  11. saya pengguna e-money BCA dan Mandiri. udah bertahun tahun belum ganti ganti sih, terakhir ganti itu 2 tahun ke belakang karena hilang. Menurutku pengguna emoney masih banjyak sih. cuman orang orang banyak ngegunainnya buat tol, sesekali buat belanja jg. jika saldonya msh ada.

  12. Emang ada plus minusnya ya, tapi aku sendiri sampai sekarang belum punya e-Money dan belum kepikiran untuk punya e-Money. Ya karena ngerasa belum butuh, tinggal di sini lebih sering pake cash sih.

    1. Iya, saya pun lebih senang kalau pakai ATM debit saja. Biar tidak nambah pengeluaran. Atau bahkan kemungkinan uangnya hilang. Karena eMoney rusak ๐Ÿ˜ข

  13. Saya gak punya eMoney, Kak, secara di daerahku belum ada tol, publik transport juga masih sebatas angkot, ada kendaraan online ya so far cukup mengandalkan ewallet aja sih, heheh.

    1. Saya mungkin juga tidak akan pernah punya kalau tidak terpaksa ๐Ÿ˜…. Karena sekarang hampir di semua tempat parkir sudah pakai eMoney, baik motor maupun mobil

  14. Wih saya baru tau banget kalau e money itu bisa didesain sendiri, biasanya pasrah udah kalau dapat desain yang seperti itu. Kadang polosan, haris-garis dan gambar yang gak cocok di diri kita. Wahh pantes liat punya temen kok keren keren, ternyata bisa custom sendiri bah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Catcilku

Hai selamat datang di blog catcilku. Blog ini adalah catatan kecilku untuk saling berbagi macam-macam cerita dan cita. Semoga bermanfaat.

-Titi Bdy-

Yang Menarik
Baca Juga yang Ini
Komunitas
Site Map

Copyright ยฉdinti 2022 | All Rights Reserved