Hari kedua atau sudah hari ketiga menjalankan puasanya nih? Kami sekeluarga baru memulai menjalankan ibadah puasa Ramadan pada hari Selasa kemarin. Setelah sebelumnya saya menuliskan persiapan menyambut Ramadan 1445 Hijriah. Ternyata banyak sekali di luar sana para orang tua utamanya Ibu. Kesulitan untuk menyuruh anak-anaknya untuk berpuasa. Untuk itulah, kali ini saya ingin melengkapi tulisan sebelumnya dengan tip berpuasa di bulan Ramadan untuk anak.
Tip Berpuasa di Bulan Ramadan untuk Anak
Puasa Ramadan adalah sebuah kegiatan ibadah bagi umat muslim. Yaitu menahan lapar, haus, dan aktivitas sex selama satu hari, sejak imsak sampai dengan Magrib. Ibadah puasa merupakan salah satu ibadah yang cukup berat. Utamanya bila yang melakukan masih anak-anak dan dalam proses belajar. Karena dilakukan dalam waktu yang sangat panjang, 30 hari. Sehingga membutuhkan stamina dan fisik yang prima.
Jangankan anak-anak, yang dewasa pun ada yang masih tidak kuat untuk berpuasa ðŸ¤. Atau malah malas menjalankan ibadah yang satu ini dengan berbagai macam alasannya. Padahal kalau sudah sering dilaksanakan, akan banyak manfaat yang diperoleh. Selain pahala di sisi-Nya, badan jadi sehat adalah salah satu manfaat yang bisa langsung dirasakan. Oleh orang-orang yang berpuasa, di dunia.
Karenanya sebelum terlanjur, ada baiknya sejak kecil sudah dibiasakan berpuasa. Tentu saja harus dikenalkan terlebih dulu, baru belajar dan praktek. Puasa memang langsung dipraktekan, bukan hanya teori saja. Nah, berikut ini adalah tip berpuasa di bulan Ramadan untuk anak, yang perlu diketahui dan dilakukan oleh para orang tua. Sebagai bentuk pengajaran dan bentuk kasih sayang. Orang tua kepada anak-anaknya, yang kelak dimintai pertanggungjawabannya.Â
Kenalkan lebih dulu
Tak kenal maka tak sayang, begitulah kira-kira, anak menganggap puasa. Karena orang tua selama ini belum pernah mengenalkan secara pribadi kepada anaknya. Malah langsung dipaksa puasa, tanpa tahu sebab dan akibatnya. Dianggap anak akan kenal dengan sendirinya, tanpa harus dijapri. Mungkin anak memang sudah tahu apa puasa dari berbagai sumber. Bisa dari televisi, teman, media sosial. Tapi, anak akan lebih bahagia kalau dapat info pertama dan dipercaya ya dari orang tuanya. Momen perkenalan, adalah bagian yang terpenting dari tip berpuasa di bulan Ramadan untuk anak.
Bercerita
Mulai kapan memperkenalkan puasa kepada anak? Bisa mulai dari kapan pun. Bahkan sejak anak belum bisa bicara, orang tua sudah bisa memperkenalkan kepada anak. Caranya tentu saja dengan bercerita. Orang tua bisa menceritakan aktivitasnya ketika sedang berpuasa. Intinya sering-sering memperdengarkan kata dan kalimat puasa. Jadi anak sudah mengenalnya sejak kecil.
Belajar Praktek
Diajak praktek puasa, bisa dilakukan sejak usia 2 atau 3 tahun. Belajar mempraktikkan puasa bisa dilakukan ketika anak sudah siap. Ada tahapan yang harus dilalui. Sebulan sebelum Ramadan tiba, anak sudah mulai diberitahu. Kalau akan ada tamu istimewa bernama Ramadan. Tentu masih dengan teknik bercerita. Gunakan kalimat yang mudah dimengerti oleh anak. Sering-seringlah bercerita soal Ramadan. Sambil diselingi ajakan supaya anak juga ikut berpuasa bersama.
Dengan sudah diinfokan dulu, maka saat Ramadan tiba, anak akan sudah siap. Diajak untuk praktek puasa versi anak (disesuaikan dengan usianya). Mulai dari makan sahur, menahan makan dan minum. Sampai dengan mendapat dua kegembiraan yang didapatkan oleh orang yang berpuasa. Yaitu di waktu berbuka dan saat bertemu dengan Allah SWT. kelak.
Makan Sahur
Di setiap makan sahur akan ada kebaikan dan keberkahannya. Jadi jangan sampai melewatkan waktu sahur, walau hanya dengan seteguk air minum. Untuk sahur memang berat sekali dilakukan. Sebab memotong waktu tidur sebagian orang. Tidak jarang pula ada yang kesiangan dan terlewat waktu sahurnya 😅. Untuk anak yang sedang belajar puasa, maka orang tua selalu mengingatkan. Sejak malam hari sebelum tidur. Kalau besok pagi pukul 3 atau pukul 5 pagi akan ada makan sahur.
Menu sahur bisa disiapkan makanan kesukaan anak-anak. Orang tua bisa berdiskusi dan menanyakan kepada anak. Usahakan tidak menyediakan makanan yang digoreng. Sebaiknya ganti dengan aneka buah-buahan saja. Supaya menambah kebaikan bagi tubuh. Jangan lupakan untuk memperbanyak konsumsi air bening atau putih.
Konsumsi Makanan Bergizi
Tanpa kedatangan Ramadan yang berarti puasa, mengkonsumsi makanan bergizi tentu saja setiap hari perlu dilakukan. Supaya badan sehat dan semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh terpenuhi. Sebagai catatan sebaiknya makanan diproses di dapur bukan yang menggunakan pengawet.
Karbohidrat
Terkandung dalam nasi, kentang, jagung dan ubi. Jadi anda tinggal pilih salah satunya. Iya hanya satu, supaya tidak dobel dan berlebihan.
Protein
Bisa disiapkan mulai dari tempe, tahu, daging (sapi dan ayam), hingga ikan. Tinggal dipilih mana yang suka. Di dalam protein juga sudah ada kandungan lemaknya ya.
Serat, Vitamin, dan Mineral
Serat, vitamin, dan mineral didapat dari aneka sayur mayur dan juga buah-buahan segar. Sebaiknya pilihlah sayur yang berkuah, supaya anak merasa lebih segar. Lengkapi dengan buah-buahan kesukaan anak.
Melakukan Aktivitas Fisik
Puasa bukan berarti berleha-leha dan bermalas-malasan ya. Walau berpuasa tetap harus melakukan aktivitas fisik, seperti sekolah dan bekerja. Kalau kuat ditambah dengan berolahraga. Tapi disarankan untuk tidak berolahraga di waktu sedang berpuasa. Sebaiknya atur olahraga menjelang waktu berbuka puasa atau setelah berbuka puasa. Untuk anak mungkin hanya melakukan aktivitas ke sekolah. Sebab mereka masih belum terbiasa.
Menjaga Pola Tidur
Pola tidur yang baik sesuai contoh dari Rasulullah adalah, mulai tidur pukul 22.00. Bangun pukul 03.00 pagi untuk kemudian mulai beraktivitas (ibadah). Bagi yang telah terbiasa, mengamalkan pola tidur tersebut. Sebenarnya tidak ada masalah dengan pola tidur saat di bulan Ramadan. Sebab tidak ada perubahan sama sekali. Sementara untuk yang belum terbiasa. Tentu harus ada penyesuaian yang harus dilakukan. Terutama bagi yang sering begadang, tidur hingga larut bahkan jelang pagi.
Untuk anak yang masih belajar, bisa disesuaikan dengan kebiasaan dan kegiatannya dalam sehari. Mungkin bisa diselipkan tidur siang, supaya tidak mengantuk saat sedang belajar dan beraktivitas di sekolah.
Memenuhi kebutuhan cairan Tubuh
Jangan lupa untuk melengkapi konsumsi makanan bergizi dengan air putih. Minimal 2 liter setiap harinya. Atau tentukan sesuai dengan usia dan berat badan. Untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh, sebaiknya minum air bening. Tidak berperisa, tidak berwarna, dan tidak berpengawet.
Bagaimana, apakah anda sudah mulai mengajarkan anak untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan? Yuk coba tip yang saya tuliskan di atas, mumpung baru hari ketiga menjalankan puasanya. Tip berpuasa di bulan Ramadan untuk anak di atas bisa juga dilakukan oleh orang dewasa. Atau orang yang sedang belajar berpuasa sebab lainnya. Jadi jangan ragu untuk dibagikan ya tulisan ini 😊. Semoga berguna.Â